Jaga Cita Rasa, Belasan Pemuda Banyuwangi Belajar Memasak Makanan Adat
Merdeka.com - Masyarakat adat suku Osing yang ada di Kabupaten Banyuwangi masih menjaga kekayaan kuliner tradisional kepada generasi muda. Belasan pemuda yang tergabung dalam Barisan Pemuda Adat Nusantara (BPAN), kemudian belajar bagaimana cara memasak kuliner adat turun temurun.
Seperti masyarakat di Lingkungan Cungking, Kelurahan Mojopanggung, Banyuwangi, memiliki sejumlah kuliner adat yang hanya boleh dimasak oleh perempuan yang sudah berusia lanjut, atau tidak lagi menstruasi (monopouse).
Penggagas kegiatan Wiwin Indiarti mengatakan, hanya terdapat enam orang monopouse yang biasa memasak kuliner adat di Cungking. Dari enam orang tersebut, satu sudah meninggal.
-
Apa saja makanan yang perlu dihindari saat berpuasa? Lebih lanjut, orang tua juga diminta untuk menghindari memberikan makanan dan minuman dengan pemanis berlebihan, serta tidak menyajikan makanan cepat saji atau makanan instan berpengawet.
-
Apa yang harus dihindari saat makan? Salah satu langkah penting adalah menghindari makanan yang mengandung garam dan lemak tinggi, baik saat makan besar maupun saat camilan.
-
Makanan apa yang tidak boleh dimakan mentah? Oleh karena itu, penting untuk selalu memasak unggas dengan benar sebelum dikonsumsi untuk mencegah risiko kesehatan yang serius.
-
Apa yang harus dibatasi saat puasa? Pada saat berpuasa, kita membatasi konsumsi makanan di siang hari, namun kondisi ini bisa membuat jadi berlebih asupan kalori saat makan.
-
Apa yang harus diperhatikan saat makan daging kurban? 'Daging yang berlemak jangan terlalu banyak dimakan karena kandungan lemak jenuh dan kolesterol yang umumnya lebih tinggi,' kata dia.
-
Mengapa tahu isi sebaiknya tidak ditumis? Meskipun begitu, terkadang tahu isi dapat meninggalkan rminyak yang membuat tenggorokan terasa sedikit kering.
Pelatihan mengolah masakan adat kepada generasi muda, kata Wiwin, penting dilakukan karena jenis kuliner tersebut memiliki cara pemilihan bahan masakan yang ketat hingga aturan proses memasaknya.
"Di Cungking ini ada enam nenek yang selalu memasak sesajen, berapapun banyaknya tamu selamatan hanya mereka yang memasak. Tahun lalu meninggal satu. Pelatihan ini agar pelaku adat muda mendapatkan wawasan lebih banyak akan tradisi orang tuanya. Selain itu masakan juga terdiri atas tanaman-tanaman yang dahulu dibudidayakan leluhur," ujar Wiwin, Sabtu (23/11).
Terdapat sejumlah tradisi adat yang rutin digelar, dan membutuhkan masakan adat, mulai dari selamatan Bersih Desa, Resik Kagungan, dan Resik Lawon.
"Pelatihan ini tidak hanya di Cungking, tapi juga ada di Desa Wisata Kemiren, dan Dusun Andong, Desa Tamansuruh yang juga memiliki menu masakan ritualnya masing-masing," katanya.
©2019 Merdeka.comSelain penggunaan bahan masakan yang harus sesuai dan dipilih secara hati hati, beberapa aturan masakan adat harus ditaati seperti tidak boleh mencium bahan masakan hingga puasa berbicara selama memasak.
Wiwin melanjutkan, beberapa bahan masakan yang dibudidayakan turun temurun juga sudah mulai sulit ditemukan seperti labu siam yang akhirnya diganti manisah, serta koro putih, terong putih yang akhirnya diganti yang berwarna hijau.
"Tanaman-tanaman itu hilang dari Cungking karena alih fungsi lahan atau terganti jenis bahan makanan lain. Jadi kami sedang membicarakan ketahanan pangan lokal masyarakat Suku Osing," terang Dosen Bahasa Inggris Universitas PGRI Banyuwangi yang sedang menjalani program pengabdian masyarakat dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Ristekdikti) tersebut.
Salah satu peserta pelatihan memasak asal Desa Kenjo , Ani (19) tertarik mengetahui bagaimana proses memasak makanan adat Tumpeng Serakat. Ani tampak memastikan daun sayur yang dimasaknya dalam kondisi bagus.
©2019 Merdeka.com"Daun harus dipetik satu-satu dipilih yang sempurna tanpa lubang, yang tidak cacat. Jadi betul-betul pilihan," kata Ani.
Selain itu, peserta lain Dinda (18) asal Desa Tamansuruh juga tampak memilah daun cabai, tomat ranti gunung, selada air, dadap dan katuk. Semua dilakukan dengan teliti, tanpa ada perilaku yang melanggar, bahwa semua bahan masakan tidak boleh dicium.
"Biasanya kan yang muda hanya bantu-bantu. Saya ingin tahu detailnya, karena kesakralan juga dijaga," ujarnya. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Makan Bajamba merupakan tradisi makan bersama yang dilaksanakan oleh masyarakat Minangkabau
Baca SelengkapnyaPantangan ini biasanya dilestarikan sebagai sebuah kearifan lokal.
Baca SelengkapnyaPamali sudah dipegang sebagai kebiasaan dari nenek moyang, terutama di masyarakat Sunda, dalam menerapkan batasan di kehidupan.
Baca SelengkapnyaIni penting dipahami bagi siapapun yang ingin ke Baduy Dalam. Jangan sampai melanggar.
Baca SelengkapnyaKuah Beulangong Khas Aceh ini biasanya ada saat memasuki Nuzulul Quran di Negeri Serambi Mekah
Baca SelengkapnyaPantang larang berisi ajaran-ajaran apa yang tidak boleh dilakukan.
Baca SelengkapnyaAda cara yang benar-benar tak terduga ala memberikan kejutan. Hal ini menjadikan momennya unik dan tak biasa.
Baca SelengkapnyaEmpat kuliner tersebut adalah sego cawuk, sego tempong, pecel pitik, dan ayam kesrut.
Baca SelengkapnyaMepandes merupakan ritual keagamaan yang harus dilaksanakan oleh semua umat Hindu di Bali yang khususnya bagi yang sudah menginjak usai remaja.
Baca SelengkapnyaBerusaha makan makanan yang diperoleh dengan baik dan halal sesuai dengan tuntunan syariat merupakan salah satu cara untuk memperoleh berkah Allah.
Baca SelengkapnyaDoa makan adalah ungkapan rasa syukur kepada Allah yang mencerminkan kesadaran umat Muslim akan nikmat makanan yang diberikan oleh-Nya.
Baca SelengkapnyaTradisi Nyepuh jadi cara warga di Ciamis untuk menyambut bulan Ramadan.
Baca Selengkapnya