Kenapa Polisi Tak Juga Identifikasi Pembakar Polsek Ciracas?
Merdeka.com - Polsek Ciracas dirusak dan dibakar sejumlah orang pada Rabu (12/12) dini hari lalu. Hingga kini belum diketahui siapa pelakunya.
Sehari setelahnya, rumah warga di bilangan Cibubur juga dirusak orang tak dikenal. Koalisi Masyarakat Sipil diwakili Ketua Amensty Internasional Indonesia, Usman Hamid, mengkritisi lambatnya penegakan hukum atas kasus penyerangan di Polsek Ciracas dan rumah warga.
"Media sendiri sudah menyajikan dokumentasi yang sifatnya amatir atau semi amatir, dari video di Arundina atau di Polsek Ciracas harusnya sudah jelas (para pelakunya bisa diamankan)," kata Usman di Kantor Amnesty Internasional Indonesia, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (17/12).
-
Kenapa polisi bakar polisi? 'Yang menjadi catatan dari peristiwa ini adalah pertama motif. Motifnya adalah saudara Briptu Rian sering menghabiskan uang belanja yang harusnya dipakai untuk membiayai hidup ketiga anaknya, mohon maaf, ini dipakai untuk main judi online,' ujarnya, Minggu (9/6).
-
Kenapa warga mengeroyok anggota TNI? Saat itu, warga yang sedang menikmati hiburan khas tersebut tiba-tiba ricuh dan membuat kondisi menjadi tidak kondusif.
-
Kenapa TNI AD membantah klaim pelaku? Narasi dalam video yang diunggah pelaku dalam video bahwa pelaku memiliki hubungan kerabat dengan Mayjen TNI Rifky Nawawi adalah tidak benar,' kata Kristomei saat dihubungi, Minggu (28/4).
-
Kenapa Polisi diserang? Polisi diserang karena tersangkameronta dan berteriak sehingga mengundang perhatian orang-orang di sekelilingnya. 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Siapa yang bakar polisi? Dalam kasus ini, Briptu FN sendiri telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Penyidik Reknata Ditreskrimum Polda Jatim. Ia pun dijerat dengan pasal tentang Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).
-
Siapa yang menyerang Polisi? 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
Usman menyayangkan, petugas lebih cepat mengungkap pengeroyokan terhadap dua anggota TNI oleh tukang parkir.
"Kami koalisi datang dengan berkoordinasi dan investigasi antara kedua peristiwa itu, dari video itu sudah jelas logika umum itu sebenarnya sudah semestinya menjadi kesimpulan awal pihak kepolisian," jelas Usman.
Dia melihat ada kesan polisi tebang pilih. Koalisi memang tak membenarkan adanya aksi pengeroyokan terhadap anggota TNI, Namun, katanya, tindakan main hakim sendiri lewat pengerahan massa hingga membakar kantor polisi dan menyerang rumah warga pun harus ditindak secara tegas.
"Jadi kami justru heran kenapa polisi tak mengidentifikasi pelakunya?" kata Usman.
Menurut Usman, logika sederhana sebenarnya mudah diterapkan dalam menemukan massa pelaku pembakaran dan penyerangan.
"Harusnya video beredar itu menjadi kesimpulan awal pihak kepolisian, tapi justru kita heran kenapa polisi tidak juga identifikasi siapa pelakunya, berbeda dengan mereka identifikasi pelaku ini," heran Usman.
Koalisi menyimpulkan bahwa psikologis dihadapi Polri saat ini adalah kendala mangkraknya pengusutan pembakaran Polsek Ciracas. Lembaga penegak hukum ini dinilai takut menyampaikan fakta dari kasus yang melibatkan sipil dan militer.
"Jadi seringkali ada kendala psikologi takut, jadi kesulitan menyampaikan fakta secara lugas telah tersedia di masyarakat. dan ketakutan itu menghilangkan rasionalitas kita," jelas Usman.
Reporter: M Radityo
Sumber: Liputan6.com
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam kejadian itu telah menewaskan satu keluarga wartawan Tribrata TV
Baca SelengkapnyaPangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan mengungkapkan duduk perkara penyerangan Mapolres Jayawijaya.
Baca SelengkapnyaTNI AD buka suara soal dugaan keterlibatan prajurit TNI dalam kebakaran rumah jurnalis Rico Sampurna Pasaribu di Karo
Baca SelengkapnyaMenurut Maruli, apa yang dilakukan prajurit TNI itu tergolong jahat.
Baca SelengkapnyaPelaku mengendarai motor kemudian melemparkan sebuah benda yang bisa meledak.
Baca SelengkapnyaDewan pers berharap peristiwa semacam ini tidak terjadi lagi dan wartawan bisa menjalankan tugas jurnalistiknya dengan baik
Baca SelengkapnyaPolri melakukan berbagai langkah penyelesaian dalam penanganan perkara prajurit TNI menyerang Mapolres Jayawijaya.
Baca SelengkapnyaKejadian itu dipicu karena salah paham antara prajurit TNI dengan personel Polri.
Baca SelengkapnyaDiduga pelaku pembakaran adalah massa aksi forum lintas masyarakat dan pemuda bersatu se-Kabupaten Tolikara.
Baca SelengkapnyaSehingga, Agung menegaskan tidak perlu bagi KPK memandang dalam operasi senyap atau OTT takut informasinya bocor.
Baca SelengkapnyaDua organisasi masyarakat (ormas) di Tangerang Selatan terlibat perselisihan, Selasa (5/11) malam.
Baca SelengkapnyaAlasan itu disampaikan Agung, mengingat Henri yang merupakan Anggota TNI Aktif.
Baca Selengkapnya