Kisah hijrah anggota geng motor
Merdeka.com - Beragam kasus kebrutalan geng motor hampir setiap kali terjadi di wilayah Bandung Raya dalam beberapa tahun lalu. Mulai dari aksi pencurian, perampokan, hingga tawuran antar geng motor. Tak jarang akibat dari perilaku tersebut hingga menimbulkan korban.
Masyarakat pun merasa resah dengan kehadiran geng motor. Keberadaan mereka seolah menjadi teror yang menakutkan. Geng motor mendapat cap negatif dari masyarakat akibat perilaku negatif mereka.
Namun secara perlahan, para anggota geng motor di Bandung mulai insaf. Hingar bingar perilaku negatif di masa lalu kini tak lagi massif terdengar.
-
Apa aktivitas geng motor yang meresahkan? Awalnya, geng motor terbentuk karena beberapa orang atau kelompok memiliki minat hobi yang sama. Namun seiring berjalannya waktu, aktivitas geng motor telah semakin mengganggu kehidupan masyarakat.
-
Kenapa geng motor melakukan tindakan anarkis? Ada berbagai penyebab di balik perilaku geng motor tersebut, salah satunya adalah untuk mencari perhatian. Tindakan ini dilakukan sebagai cara untuk mengekspresikan identitas mereka dan mendapatkan pengakuan dari masyarakat. Perhatian yang diperoleh membuat mereka merasa bangga dan kuat karena mereka merasa ditakuti oleh orang lain.
-
Apa yang dilakukan gerombolan motor? Mereka juga menggeber-geber knalpot sepeda motornya sebelum meneror warga.
-
Apa yang dilakukan geng Cendol? Geng Cendol kembali melaksanakan pertemuan arisan mereka yang rutin.
-
Bagaimana Polres Garut menindak geng motor? Setelah diterapkannya aturan tersebut, sejumlah aksi kriminalitas telah berhasil ditindak seperti balap liar di Jalan Sawah Lega, Sukawening yang selama ini dijadikan trek tak resmi dan menggu kenyamanan masyarakat.
-
Kenapa gerombolan motor itu masuk? Mereka saya usir, tetapi tidak mau pergi. Setelah pemilik kontrakan datang, orang tidak dikenal itu pun baru mau pergi,“ kata Nining.
Ratusan pemuda mantan anggota geng motor di Bandung kini diikat oleh tali persaudaraan kuat. Mereka sepakat untuk hijrah dan mendeklarasikan perkumpulan 'Brotherhood Till Jannah'. Bertempat di Masjid Al Kautsar, Kopo Permai, Kabupaten Bandung para mantan anggota geng motor bersepakat untuk meninggalkan perilaku negatif mereka di masa lalu.
Seperti diungkapkan Ceko (24). Anggota XTC ini memutuskan hijrah karena ingin memperbaiki diri. Dia ingin menata hidupnya yang sempat terjerembab ke dalam perilaku brutal geng motor.
"Saya berpikir kalau saya begini terus saya mau jadi apa. Kebutuhan di dunia bisa dicari, bagaimana di akhirat," ujar mahasiswa di salah satu universitas swasta di Bandung ini.
Dia sendiri masuk ke dalam lingkaran geng motor saat duduk di bangku kelas 1 SMP pada tahun 2009. Ceko masuk geng motor lantaran memiliki teman-teman yang solid. Selain itu mereka pun tidak pilih-pilih teman.
Diakuinya, beragam perilaku negatif sempat dilakukannya bersama teman-teman satu geng. Sebagian besar yakni tawuran dengan geng motor lain. Akibat dari perilakunya ini Ceko sempat lima kali harus berurusan dengan pihak berwajib.
"Kenakalannya berantem, mukulin geng lain. Paling parah sampai bikin koma orang pakai senjata tajam. Kejadian di pasar baru beberapa tahun lalu," katanya mengenang.
Namun semua kenakalan itu perlahan ditinggalkan. Sejak dua tahun terakhir, Ceko ingin menata hidupnya kembali. Dia pun lebih banyak berkumpul dengan rekan-rekannya mantan anggota motor yang hijrah.
"Seperti acara ini kalau buat saya bagus. Untuk membuka hati anggota yang lain. Kegiatan ini bisa saling mengikat persaudaraan lewat kegiatan positif. Sekarang hidup tenteram, sudah berhenti minum, enggak tawuran dan keluar rumah enggak perlu bawa senjata tajam," ungkapnya.
Hal senada diungkapkan Rio Rizky (17). Mantan anggota geng motor ini juga sempat merasakan hingar bingar perilaku negatif geng motor.
"Dulu pernah pas ada acara ulang tahun di Pangandaran. Pas pulang dari Pangandaran kita dicegat sama 1000 anggota geng motor lain. Di situ kita cuma 400 orang. Di situ tawuran, alhamdulillah engga ada yang meninggal, cuma luka luka," katanya.
Dia pun sempat beberapa kali berurusan dengan polisi akibat perilaku negatifnya dulu. Namun dia pun terinspirasi dengan rekan-rekannya di XTC yang mulai berhijrah.
"Kita dari waktu ke waktu, mulai belajar dewasa untuk berusaha menjadi lebih baik. Kita ngadain acara kecil kecil syukuran. Alhamdulillah sampai sekarang," katanya.
Rio pun ingin mengajak rekan-rekannya yang lain yang masih terjerumus dalam dunia geng motor. Dia mengajak untuk meninggalkan seluruh perilaku negatif.
"Hayuk (ayo) kita sama-sama berkegiatan positif. Di sini kita sama-sama belajar supaya menata hidup yang lebih baik," ucap pria yang memutuskan hijrah sejak 2016 ini.
Ustadz Asep Rachmat, selaku penasehat Pemuda Alkautsar mengatakan, acara yang dihadiri oleh sekitar 400 orang pemuda ini diikuti oleh mantan anggota geng motor di Jawa Barat khususnya kabupaten Bandung. Dia berharap melalui gerakan ini dapat menginspirasi para anggota geng motor yang lain untuk berubah ke arah yang lebih baik.
"Semoga acara ini dapat berdampak besar bagi kebersatuan bangsa. Kami ajak para pemuda ke arah yang lebih baik sehingga terwujud manfaat positif di tengah masyarakat," ungkapnya.
Dalam acara tersebut dihadiri oleh anggota Brigez, Moonraker, XTC. Selain diisi talkshow religi bertema kepemimpinan dan persaudaraan, acara juga disemarakkan oleh aksi freestyle rider, atraksi olahraga, dan bazzar. (mdk/rzk)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perjalanan sejarah geng motor di Indonesia dari awal kemunculannya sampai tindakan anarkis. Yuk simak!
Baca SelengkapnyaSaat dilakukan penggeledahan, mereka membawa senjata tajam jenis keling, minuman alkohol, atribut geng motor, hingga minuman berenergi.
Baca SelengkapnyaKetiganya tertangkap setelah dua kelompok remaja menggelar aksi saling serang di wilayah Balaraja, Kabupaten Tangerang.
Baca SelengkapnyaPelaku berasal dari geng remaja bernama Geng Bhirues atau Biang Rusuh dan Kampung Sumur Bersatu
Baca SelengkapnyaKelimanya merupakan warga Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Banten.
Baca SelengkapnyaSaat diamankan anggota TNI itu ditemukan mereka membawa senjata tajam, minuman alkohol, dan atribut geng motor.
Baca Selengkapnya12 Anggota geng motor itu ditangkap saat hendak melakukan tawuran.
Baca SelengkapnyaSetelah lima kali klakson, dia diberi ruang untuk melintas.
Baca SelengkapnyaUC mengaku anak polisi karena tak terima ditegur korban sambil marah-marah.
Baca SelengkapnyaPembacokan itu berawal saat Tim URC Polrestabes Medan mendapatkan informasi adanya geng motor yang akan tawuran dan melintas.
Baca SelengkapnyaSekumpulan pemuda yang sebelumnya nongkrong melempari batu ke arah Eky dan Vina. Bahkan beberapa di antaranya mengejar serta memepet motor korban.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap kasus pembegalan yang menimpa calon siswa (casis) Bintara Polri, Satrio Mukti Raharjo.
Baca Selengkapnya