Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Langkah KPK hendak gaet TNI jadi pegawai ditentang

Langkah KPK hendak gaet TNI jadi pegawai ditentang Ilustrasi KPK. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko mengaku telah dimintai secara langsung oleh pihak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) agar prajuritnya mengisi jabatan Sekretaris Jenderal (Sekjen) di lembaga antikorupsi itu.

Pengamat militer, Mufti Makarim menilai, jabatan tersebut tak pantas diberikan oleh prajurit TNI karena tak sesuai dengan tugas Prajurit TNI. Mufti mengatakan, sepantasnya KPK meminta hal itu kepada kejaksaan ataupun Polri yang memang memiliki peranan yang sama dalam memberantas korupsi.

"Kalau pernyataan itu benar, itu namanya ngawur. Karena bagaimanapun menurut saya jabatan itu tidak berkaitan langsung dengan TNI. Karena jabatan itu bukan fungsinya TNI. Lain halnya kalau KPK minta sama Kejaksaan atau Polri itu masuk akal, karena tugasnya masih paralel," kata Mufti saat dihubungi merdeka.com, Kamis (7/5).

Mufti melanjutkan, apabila nantinya jabatan tersebut memang akan dijabat oleh prajurit TNI, maka akan terjadi konflik berkepanjangan antara KPK dan Polri. Dia khawatir konflik tersebut nantinya juga akan melibatkan TNI untuk melawan Polri.

"Ini nanti jadi politis. Mengingat bahwa KPK sering berbenturan dengan Polri. Nah saya khawatir nanti juga akan berbenturan dengan TNI. Ini seperti mengadu macan dengan harimau. Kalau memang benar nanti jabatan itu diduduki oleh prajurit TNI, yang jelas yang disalahkan itu KPK," jelasnya.

Menurut Mufti, TNI seharusnya tidak mencampuri ranah hukum KPK dalam pemberantasan korupsi. Dia menilai TNI seharusnya menyadari bahwa penyidik hukum bukanlah bagian dari tugas pokok dan fungsi (tupoksi) seorang prajurit TNI. Sehingga wacana prajurit TNI bekerja di KPK dinilai sebaiknya tak dilanjutkan.

"Saya kira TNI harusnya hati-hati jangan gegabah masuk ke ranah ini. Meskipun nantinya anggota TNI itu mengundurkan diri dan menjadi sipil, tetap saja akan ada campur tangan TNI di situ. Bahkan nanti bisa juga benturannya justru KPK melawan TNI ke depannya," ucapnya.

Mufti mengatakan, apabila jabatan tersebut memang untuk TNI menurutnya tidak akan ada fungsi positif atau negatifnya dalam melakukan pemberantasan korupsi.

"Pertanyaan mendasarnya untuk apa jabatan Sekjen? Kenapa TNI? Apakah itu bisa menunjukkan sisi positif dan negatif saya enggak ngerti. Saya berharap Mabes TNI tidak terpancing, saya lihat secara kasat mata ini seperti diadu dua institusi ini," pungkasnya. (mdk/ary)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Gaduh Kabasarnas Tersangka Suap, Ini Aturan Hukum KPK Sebenarnya Bisa Tangani Korupsi di TNI
Gaduh Kabasarnas Tersangka Suap, Ini Aturan Hukum KPK Sebenarnya Bisa Tangani Korupsi di TNI

Gaduh Kabasarnas Tersangka Suap, Ini Aturan Hukum KPK Sebenarnya Bisa Tangani Korupsi di TNI

Baca Selengkapnya
DPR Dorong Jokowi Tengahi Gaduh KPK Vs TNI Buntut Penetapan Kepala Basarnas Tersangka
DPR Dorong Jokowi Tengahi Gaduh KPK Vs TNI Buntut Penetapan Kepala Basarnas Tersangka

DPR Dorong Jokowi Tengahi Gaduh KPK Vs TNI Buntut Penetapan Kepala Basarnas Tersangka

Baca Selengkapnya
Digeruduk TNI hingga Bawahan Ngamuk, 'Buah Simalakama' Pimpinan KPK
Digeruduk TNI hingga Bawahan Ngamuk, 'Buah Simalakama' Pimpinan KPK

Penetapan tersangka Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Henri Alfiandi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), menuai polemik.

Baca Selengkapnya
FOTO: Danpuspom TNI Protes Keras Penetapan Tersangka Kabasarnas oleh KPK: Salahi Ketentuan
FOTO: Danpuspom TNI Protes Keras Penetapan Tersangka Kabasarnas oleh KPK: Salahi Ketentuan

Penetapan Kabasarnas Marsdya Henri Alfiandi sebagai tersangka kasus dugaan suap oleh KPK memicu protes keras dari Danpuspom TNI. Simak selengkapnya!

Baca Selengkapnya
Imparsial Soroti Wacana MA Libatkan TNI Amankan Pengadilan, Begini Analisisnya
Imparsial Soroti Wacana MA Libatkan TNI Amankan Pengadilan, Begini Analisisnya

Imparsial: Pengamanan Oleh TNI Dapat Mengubah Proses Hukum

Baca Selengkapnya
Soal OTT Militer, TNI Pesan ke KPK: Cukup Kasih Tahu Saja, Jam Sekian Mau Tangkap TNI
Soal OTT Militer, TNI Pesan ke KPK: Cukup Kasih Tahu Saja, Jam Sekian Mau Tangkap TNI

Sehingga, Agung menegaskan tidak perlu bagi KPK memandang dalam operasi senyap atau OTT takut informasinya bocor.

Baca Selengkapnya
Alasan KPK Minta Maaf ke TNI Usai Tetapkan Kepala Basarnas Tersangka
Alasan KPK Minta Maaf ke TNI Usai Tetapkan Kepala Basarnas Tersangka

Penetapan tersangka Kepala Basarnas menuai polemik.

Baca Selengkapnya
Mahfud soal Kisruh KPK vs TNI: Setop Perdebatan Prosedural, Jangan Sampai Substansi Perkara Kabur
Mahfud soal Kisruh KPK vs TNI: Setop Perdebatan Prosedural, Jangan Sampai Substansi Perkara Kabur

Mahfud yakin TNI akan mengganjar hukuman tegas untuk prajurit yang bersalah.

Baca Selengkapnya
Ketua KPK Firli Bicara Kepala Basarnas Tersangka: Sesuai Prosedur dan Libatkan POM TNI
Ketua KPK Firli Bicara Kepala Basarnas Tersangka: Sesuai Prosedur dan Libatkan POM TNI

Ketua KPK Firli Bahuri menyatakan penetapan tersangka Kepala Basarnas sudah melibatkan TNI.

Baca Selengkapnya
Blak-blakan TNI Keberatan KPK Tetapkan Tersangka Kabasarnas: Militer Punya Ketentuan Sendiri
Blak-blakan TNI Keberatan KPK Tetapkan Tersangka Kabasarnas: Militer Punya Ketentuan Sendiri

"Kami aparat TNI tidak bisa menetapkan orang sipil sebagai tersangka, begitu juga harapan kami, pihak KPK juga demikian."

Baca Selengkapnya
KPK Minta Maaf Kepala Basarnas Jadi Tersangka: Penyelidik Kami Khilaf
KPK Minta Maaf Kepala Basarnas Jadi Tersangka: Penyelidik Kami Khilaf

Permintaan maaf disampaikan usai Danpuspom TNI Marsda Agung Handoko mendatangi markas antirasuah.

Baca Selengkapnya
VIDEO: OTT di Basarnas, KPK Tegas Libatkan Puspom TNI
VIDEO: OTT di Basarnas, KPK Tegas Libatkan Puspom TNI

KPK menyatakan dalam operasi tangkap tangan prajurit TNI telah melibatkan Puspom. Puspom disebut telah terlibat saat proses OTT dilaksanakan.

Baca Selengkapnya