Makan ayam saat pengajian, seratusan warga Purbalingga keracunan
Merdeka.com - Sedikitnya seratusan warga Desa Mergasana, Kecamatan Kertanegara, Purbalingga, Jawa Tengah, mengalami keracunan setelah mengonsumsi makanan, Selasa (25/3) siang.
Keracunan tersebut terjadi usai warga menyantap hidangan acara pengajian selapanan yang kerap digelar di desa tersebut. Seorang warga Desa Mergasana, Atun (30), mengatakan sekitar seratusan warga menyantap makanan berisi ayam dan sayur kentang bersama-sama.
"Saat itu acara pengajian sudah selesai dan kami makan bersama sekitar pukul 12.00 WIB. Saat itu, kami makan tanpa merasakan ada yang aneh," ujarnya saat ditemui di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Purbalingga, Senin malam.
-
Siapa pelaku keracunan? Seorang perempuan pekerja di Tiongkok didakwa karena mencoba menghentikan kehamilan rekan kerjanya dengan cara menambahkan racun ke dalam minuman rekan kerjanya.
-
Di mana keracunan terjadi? Ratusan warga Kelurahan Padasuka, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Jawa Barat mengalami keracunan massal usai memakan nasi kotak pada acara reses anggota DPRD setempat.
-
Siapa yang terkena keracunan? Ratusan warga Kelurahan Padasuka, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Jawa Barat mengalami keracunan massal usai memakan nasi kotak pada acara reses anggota DPRD setempat.
-
Kenapa Jawa Barat butuh laboratorium lingkungan? Laboratorium tersebut akan fokus menangani pengujian bahan kimiawi cair, termasuk dari hasil buang perusahaan (limbah). JIka terbukti mencemarkan, maka perusahaan yang bersangkutan akan dimendapat sanksi hukum.
-
Apa yang ditemukan BPOM di Semarang pada takjil? Balai Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) di Semarang menemukan sejumlah makanan takjil berupa mie basah, bakso, dua kue moho, dan satu krupuk mengandung formalin dan rhodamin B atau pewarna tekstil yang berbahaya bagi tubuh.
-
Siapa Kepala Dinas Kesehatan Tulungagung? Pucuk Pimpinan Sepak terjang Kasil berhasil membuat dirinya dipercaya sebagai Kepala Dinas Kesehatan Tulungagung.
Sekitar satu jam berselang, Atun mengaku merasa mual dan pusing. Ia mengira, gejala tersebut karena masuk angin. "Tetapi saya kaget, karena bukan hanya saya yang merasakan pusing dan mual. Tetangga yang rumahnya dekat dengan saya juga mengalami hal sama," ucapnya.
Akhirnya, warga yang terdiri dari anak-anak hingga orang tua dibawa ke puskesmas terdekat dan sebagian lainnya dibawa ke rumah sakit. Menurut Kepala Dinas Kesehatan Purbalingga, Nonot Mulyono, korban dirawat inap mencapai 30-an warga.
"Malam ini yang dirawat inap di RSUD ada 14 warga, kemudian 19 warga di Puskesmas Karanganyar dan 4 lainnya di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bobotsari," ujarnya.
Meski begitu, Nonot mengatakan pihaknya belum bisa mengambil kesimpulan keracunan warga tersebut. Namun, ia mengemukakan semua korban keracunan masih dalam kadar ringan dan sedang.
"Untuk penyebabnya, perlu diuji ke laboratorium di Semarang. Kebetulan saat ini sampel sudah kami dapatkan untuk kemudian diteliti," ucapnya.
Bupati Purbalingga, Sukento Ridho yang datang menengok pasien mengatakan, saat ini pihaknya telah melakukan koordinasi dengan beberapa dinas terkait untuk menangani masalah ini.
"Saat ini saya sudah berkoordinasi ke kepala desa setempat untuk membawa warganya yang masih mengalami gejala keracunan ke rumah sakit. Karena tadi ada warga yang awalnya tidak mau dibawa ke rumah sakit, tetapi karena kondisi melemah akhirnya dibawa ke sini," ucapnya. (mdk/mtf)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Puluhan warga ini mengalami gejala mual dan muntah. Kondisi ini diperparah dengan badan yang lemas dan hanya bisa berbaring.
Baca SelengkapnyaHondo mengatakan untuk mengetahui penyebab terjadinya keracunan massal ini sudah ditangani oleh pihak Dinkes Kabupaten Sukabumi serta aparat kepolisian.
Baca SelengkapnyaPara korban diduga mengalami keracunan usai menyantap nasi bungkus yang dibagikan pada acara syukuran.
Baca SelengkapnyaPolisi masih mendalami peristiwa keracunan ini termasuk memanggil pengelola catering.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data, ada 364 warga mengalami keracunan usai menyantap nasi boks saat acara reses anggota DPRD Kota Cimahi.
Baca SelengkapnyaAcara reses anggota DPRD dari PPP diduga menjadi pemicu keracunan ratusan warga. Mereka menyantap makanan yang disediakan sebelum sakit.
Baca SelengkapnyaUsai mendapat laporan soal keracunan massal itu, polisi masih menyelidiki penyebabnya.
Baca SelengkapnyaBeberapa siswa yang mengalami gejala keracunan ini masih ada yang harus dirawat di beberapa fasilitas kesehatan berbeda.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal diidentifikasi atas nama Binti Tri Wahyuni (55), warga Dusun Pasir, Desa Junjung, Kecamatan Sumbergempol, Tulungagung.
Baca SelengkapnyaPolisi sudah memeriksa dua orang pemilik acara, yakni pasangan suami istri (pasutri) SY dan DM.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan keterangan yang diterimanya dari pasien yang mendapatkan perawatan, seluruhnya mengaku menyantap nasi kotak.
Baca SelengkapnyaKeracunan diduga akibat santapan nasi kotak yang dibagikan pada acara reses anggota DPRD Kota Cimahi, pada Sabtu (22/7) lalu.
Baca Selengkapnya