Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Malangnya wisata sejarah makam Raden Saleh di Bogor

Malangnya wisata sejarah makam Raden Saleh di Bogor Makam Raden Saleh. ©2014 merdeka.com/Eda

Merdeka.com - Cerita basi namun miris saat situs-situs sejarah menjadi minim perhatian dari pemerintah. Begitulah yang terjadi pada Makam Raden Saleh di Jalan Pahlawan, Gang Raden Saleh, Bogor, yang dikelola secara pribadi oleh Isun Sunarya, pemilik generasi kelima lahan makam pelukis dunia milik Indonesia itu.

Pria yang tampak segar diusianya yang ke-74, tersebut menuturkan kisah mengenai makam yang dulunya dirawat oleh pamannya, Adoeng. Kini makam itu kurang perhatian dari pemerintah. Hal itu membuat Makam ini jarang dikunjungi pelancong. Padahal, menurut Isun, potensi wisata untuk napak tilas sejarah makam Raden Saleh sangat menjanjikan.

Hal itu membuat Isun dan beberapa pegiat seni lukis lainnya mempromosikan Makam dengan memanfaatkan sosial media seperti Facebook.

"Saya senang yang datang berkunjung ke sini," ujarnya yang antusias menceritakan sosok Raden Saleh, pelukis yang menurutnya sangat pintar, Senin (19/5). "Bulan lalu ada yang datang dari Bali, dua bis pula," kata Isun menandaskan.

Dengan keramahannya, Isun menjelaskan bahwa di Facebooknya dia selalu giat mempromosikan makam tersebut. "Tulis nama saya di google, lihat di Facebook ada itu, cerita-cerita kecil mengenai Raden Saleh," ungkapnya.

Lebi jauh dia menjelaskan bahwa selama ini sumber dana untuk membayar listrik dan air berasal dari dana pribadi, namun dia ikhlas. "Sesekali yang datang suka memberi, donatur juga," ungkapnya yang juga mengaku mendapat upah bulanan dari BP3 Serang, meski sekadarnya.

"Setidaknya yang kita syukuri dulu mendapat perhatian dari Soekarno, dapat bintang mafuta juga dari SBY. Walau pemerintah tidak begitu peduli," ujarnya dengan senyum lebar.

Dia menyesali gubernur yang menjabat tidak pernah memperhatikan makam. Selama menjabat juga tidak pernah mengunjungi makam. Namun, lagi-lagi dia mensyukuri, sejak Walikota Bogor Bima Arya memimpin, perhatian pada makam mulai terlihat.

"Setidaknya kemarin ada dinas kebersihan yang datang ke sini untuk membersihkan makam. Ya, baru-baru inilah, sejak Pak Bima yang jadi wali kota. Itupun mengenang wafatnya Raden Saleh, 23 April kemarin. " lanjutnya.

Sebelumnya, biaya kebersihan berasal dari dana pribadi. Sekali sebulan, dia sering mengupahkan orang untuk membersihkan rerumputan dan area makam.

Setidaknya, melalui akun Facebooknya, Isun selalu giat melakukan aksi memperkenalkan Raden Saleh, yang menurut dia merupakan pahlawan karena jasa-jasanya tidak hanya menghasilkan banyak karya masterpiece, tapi juga turut andil dalam pembangunan kebun binatang Cikini yang kini dipindahkan ke Ragunan. Kini kebun binatang tersebut menjadi Taman Margasatwa Ragunan Jakarta.

"Saya berharap 23 April menjadi Hari Seni Rupa Nasional untuk mengenang Raden Saleh. Biasanya saya dan pengurus lainnya merayakan di sini bersama dengan pelukis-pelukis yang mengidolakan beliau juga."

(mdk/mtf)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tidak Terawat, Begini Potret Makam Para Pejuang Indonesia di Sumedang Terbengkalai
Tidak Terawat, Begini Potret Makam Para Pejuang Indonesia di Sumedang Terbengkalai

Potret makam para Pejuang Indonesia terbengkalai di pelosok desa Sumedang, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya
Pernah Terkenal di Masa Presiden Soeharto, Taman Wisata di Tengah Hutan Jati Blora Kini Terbengkalai
Pernah Terkenal di Masa Presiden Soeharto, Taman Wisata di Tengah Hutan Jati Blora Kini Terbengkalai

Sebenarnya ada wacana bahwa tempat wisata ini akan dihidupkan lagi. Namun hingga sekarang wacana itu belum terealisasi.

Baca Selengkapnya
Sempat Ada Wacana Dipindah ke Jogja, Begini Kondisi Makam Pangeran Diponegoro di Makassar
Sempat Ada Wacana Dipindah ke Jogja, Begini Kondisi Makam Pangeran Diponegoro di Makassar

Makam Pangeran Diponegoro terlihat sederhana karena letaknya yang berada di tengah kota.

Baca Selengkapnya
Tak Banyak yang Tahu, Bangunan di Tengah Jalanan Purwokerto Ini Ternyata Makam
Tak Banyak yang Tahu, Bangunan di Tengah Jalanan Purwokerto Ini Ternyata Makam

Banyak warga lokal yang baru tahu jika bangunan tersebut adalah makam.

Baca Selengkapnya
Terbengkalai Tapi Masih Kerap Didatangi Fans, Begini Kondisi Terkini Makam Nike Ardila
Terbengkalai Tapi Masih Kerap Didatangi Fans, Begini Kondisi Terkini Makam Nike Ardila

Kondisi makan Nike Ardila usai 27 tahun sang penyanyo wafat

Baca Selengkapnya
Viral Wisata Girpasang Klaten yang Dulu Ramai Kini Sepi Pengunjung, Warganet Ungkap Fakta Ini
Viral Wisata Girpasang Klaten yang Dulu Ramai Kini Sepi Pengunjung, Warganet Ungkap Fakta Ini

Tempat wisata itu menawarkan pesonanya sendiri, tapi entah kenapa kini sepi pengunjung.

Baca Selengkapnya
Dulu Jadi Andalan Kini Ditinggalkan, Begini Kondisi Wisata Air Panas Citando Sekarang
Dulu Jadi Andalan Kini Ditinggalkan, Begini Kondisi Wisata Air Panas Citando Sekarang

Sayangnya pemandian air panas yang dikelilingi pohon rindang itu tinggal kenangan.

Baca Selengkapnya
Ingat Kampung Gajah di Bandung yang Dulu Populer, Kini Terbengkalai Sangat Memprihatinkan
Ingat Kampung Gajah di Bandung yang Dulu Populer, Kini Terbengkalai Sangat Memprihatinkan

Masih ingat dengan Kampung Gajah? Begini kondisinya yang sudah terbengkalai.

Baca Selengkapnya
Wisatawan Asal Jaktim Meninggal Imbas Macet Horor di Puncak, Pj Bupati Bogor Sampaikan Bela Sungkawa
Wisatawan Asal Jaktim Meninggal Imbas Macet Horor di Puncak, Pj Bupati Bogor Sampaikan Bela Sungkawa

Rizky menduga wanita paruh baya itu memiliki penyakit bawaan atau komorbid.

Baca Selengkapnya
Lebih Tua dari Kerajaan Majapahit, Begini Potret Candi Pandegong di Tengah Sawah Jombang
Lebih Tua dari Kerajaan Majapahit, Begini Potret Candi Pandegong di Tengah Sawah Jombang

Candi ini dipelihara seorang diri oleh salah satu warga setempat

Baca Selengkapnya
Gara-Gara Banyak Pungli, Wisatawan Kapok ke Gunung Pancar
Gara-Gara Banyak Pungli, Wisatawan Kapok ke Gunung Pancar

Lokasi ini menjadi alternatif bagi warga yang berdomisili di Jakarta dan sekitarnya.

Baca Selengkapnya
Gua Ini Dibangun Warga Biasa Sebelum Era Kerajaan Majapahit, Tak Sembarang Orang Bisa Masuk
Gua Ini Dibangun Warga Biasa Sebelum Era Kerajaan Majapahit, Tak Sembarang Orang Bisa Masuk

Gua ini dibangun oleh warga biasa jauh sebelum masa Kerajaan Majapahit.

Baca Selengkapnya