Mbah Lindu penjual gudeg legendaris dan tertua di Yogyakarta
Merdeka.com - Setiap pagi Setyo Utomo atau yang lebih dikenal dengan nama Mbah Lindu, diantar mobil pikap merah dari rumahnya di Klebengan, Sleman, ke tempatnya berjualan gudeg di Jalan Sosrowijayan, tepat di depan gang II Sosrowijayan Wetan. Mbah Lindu biasanya berjualan pukul 5 pagi hingga jam 10 WIB.
Sebelum berjualan di sekitar Jalan Sosrowijayan, Mbah Lindu sempat berjualan di sekitar Jalan Kaliurang. Bahkan dia mengaku sempat berjualan dengan jalan kaki.
"Mbiyen pisanan dodolan ora neng kene, iseh neng cedak omah, Jalan Kaliurang (dulu pertama jualan tidak di sini, masih di dekat rumah, sekitar Jalan Kaliurang)," kenang Mbah Lindu baru-baru ini.
-
Kenapa Aki Khoerudin masih berjualan lumpia di usia 100 tahun? Pria berusia 1 abad ini tak ingin berpangku tangan dan masih ingin bekerja selama dia mampu.
-
Apa yang dijual oleh pria paruh baya tersebut? Dalam video itu tampak seorang pria paruh baya yang sedang menjajakan barang dagangannya yakni sebuah pulpen.
-
Dimana dia berjualan? Saat ini ia rutin mangkal di Jalan Bulak Rantai, Kampung Tengah, Kecamatan Kramat jati, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
-
Kenapa pria paruh baya itu jualan pulpen? Saat ditanya, ia mengungkapkan jika dirinya akan terus berjualan pulpen ketimbang dirinya harus minta-minta alias menjadi pengemis di pinggir jalan.
-
Apa yang dilakukan Raja Mi Instan Jepang selama 30 tahun? Di usia 65 tahun, ia mengklaim telah menghabiskan lebih dari 10.000 cup mi instan selama 30 tahun terakhir, dengan rata-rata satu porsi setiap harinya.
-
Dimana kebiasaan makan Jepang untuk umur panjang muncul? Dilimpahi dengan daerah pegunungan yang sumur serta garis pantai yang panjang, masyarakat Jepang memiliki banyak kekayaan bahan pangan dengan kualitas luar biasa.
Mbah Lindu sudah berjualan gudeg, sejak berpuluh-puluh tahun lalu. Bahkan sebelum zaman Jepang.
"Dodolan seko zaman duit iseh sen-senan (jualan sejak zaman mata uang masih sen)," cerita Mbah Lindu sembari melayani pembeli.
Meski Mbah Lindu mengaku sudah berjualan sebelum zaman Jepang, namun ketika ditanya usia dia mengaku masih 97 tahun. Tidak heran, karena zaman dahulu memang belum ada akta kelahiran, sehingga Mbah Lindu pun hanya mengingat sekenanya.
Mbah Lindu berhasil membesarkan dan menyekolahkan kelima anaknya dari hasil penjualan gudeg.
"Yo sukur, seko dodolan gudeg, iso mentaske bocah-bocah nganti iso dadi uwong (ya sukur, dari hasil berjualan gudeg bisa membiaya anak-anak hingga berhasil)," papar nenek 15 cucu tersebut. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mbah Marto tutup usia di umur 96 tahun pada hari ini karena sakit.
Baca SelengkapnyaPemilik toko roti itu merupakan seorang Tionghoa bernama Tan Poe Djen. Dia berasal dari Temanggung, Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaDalam sehari, puluhan ekor ayam kampung bisa habis untuk memenuhi permintaan pembeli.
Baca SelengkapnyaWalaupun sudah berusia 85 tahun, Mbah Kromo tetap sehat dan semangat menjual sate kelinci
Baca SelengkapnyaPria berusia 1 abad ini tak ingin berpangku tangan dan masih ingin bekerja selama dia mampu.
Baca SelengkapnyaKakek penjual kacang keliling ini ceritakan masa lalunya pernah jadi korban penculikan Jepang, kisahnya viral.
Baca SelengkapnyaBerdiri sejak abad ke-19, toko jamu ini masih eksis bertahan hingga sekarang.
Baca SelengkapnyaWarung makan ini tetap menjaga cita rasa yang sama sejak berdirinya di tahun 1920.
Baca SelengkapnyaIni jadi kedai kopi pertama di Jakarta sejak 1878, bertahan selama 145 tahun.
Baca SelengkapnyaPG Tasikmadu adalah salah satu sisa-sisa kejayaan industri gula di Jawa. Tak hanya sebagai pabrik, kini tempat itu dijadikan sebagai destinasi wisata.
Baca SelengkapnyaMbah Jami sudah berjualan lotek di tempat itu sejak tahun 1965. Walau begitu, masyarakat Wonosobo lebih mengenalnya dengan nama Lotek Brukmenceng.
Baca SelengkapnyaGudeg Manggar menawarkan cita rasa berbeda dan keunikannya sendiri dibandingkan gudeg pada umumnya
Baca Selengkapnya