Membayangkan Christy Brown, hidup hanya dengan kaki kiri
Merdeka.com - Namanya Christy Brown. Dia penyair, penulis dan pelukis yang hidup dengan satu kaki, sebelah kiri. Brown lahir di tengah keluarga miskin di Crumlin, Dublin, Irlandia pada 5 Juni 1932. Dia salah satu di antara 13 anak yang bertahan hidup dari orang tuanya.
Sayangnya ia menderita cerebral palsy, penyakit yang merusak kontrol gerak fisik, sehingga dia lumpuh dan tidak bisa bicara selama bertahun-tahun. Namun demikian, kaki kiri Brown adalah satu-satunya bagian tubuh yang tidak terpengaruh penyakit itu.
Coba bayangkan, bagaimana seorang manusia menjalani hidup dengan hampir seluruh lumpuh, dan hanya satu kaki yang berfungsi, kiri lagi. Tapi inilah kisah Brown, pria yang miskin segala, namun kaya asa.
-
Bagaimana pria ini mencapai kesuksesannya? Hidup dalam keterbatasan sejak kecil Dikutip dari akun Instagram @kvrasetyoo, Kukuh membagikan kisah hidupnya yang berliku. Sejak kecil dia kurang mendapat kasih sayang orang tua karena ayahnya bekerja seharian sebagai sopir, dan ibunya juga bekerja sebagai pekerja rumah tangga. Belum lagi kondisi ekonomi keluarganya yang pas-pasan, sehingga menuntutnya agar hidup lebih mandiri. Sebagai anak sulung, Kukuh mulai menaruh perhatian dan bertekad ingin membantu keluarganya.
-
Bagaimana pria kaya ini hidup? Namun di tengah kekayaan yang dimiliki, dia mengaku telah hidup hemat sepanjang hidupnya.
-
Apa yang membuat orang kaya? Menurut studi Northwestern Mutual tahun 2024, hanya 1 dari 3 jutawan yang merasa benar-benar kaya. Beruntung, rasa kaya tidak hanya tentang jumlah uang di rekening Anda, tetapi lebih kepada sikap Anda terhadap uang yang sudah dimiliki.
-
Siapa yang menolong pria tersebut? Sebuah video yang diunggah oleh akun Instagram @bgd.info memperlihatkan seorang Polisi sedang menolong pemuda yang berjalan kaki di jalan tol Cipularang KM 127.
-
Bagaimana cara pengemis kaya raya ini mendapatkan uang? Dalam sehari, dia mendapat Rp500.000 hingga Rp1 juta per hari.
-
Apa yang dikatakan tentang orang sukses? Orang sukses mampu melihat dan mengambil pelajaran dari kesalahan yang dibuatnya, sekaligus mau memperbaiki dan berani mencoba lagi dengan cara yang berbeda.
Brown, meski didera keterbatasan seperti itu, semangat anak tukang batu ini luar biasa. Ibunya selalu memotivasi Brown dengan terus mengajari cara bicara dan menulis. Dia tak pernah berhenti memprovokasi anaknya itu agar berjuang melawan kelumpuhan tubuh.
Dia diajari trik menulis dan bekerja dengan menggunakan kaki kiri. Dia diajari cara memegang kapur di antara sela-sela jari kaki. Pada usia 5 tahun dia berhasil menulis. Secara bertahap ibunya juga mengajari dia belajar kata-kata yang memungkinkan dia belajar membaca dan menulis.
Hingga beranjak dewasa Brown hampir tidak pernah belajar di kelas pendidikan formal. Dia hanya sesekali datang, belajar ke Santa Brendan, Sekolah-Klinik di Sandymount. Di sana dia bertemu dan belajar dengan Dokter Robert Collis, seorang penulis. Collis melihat Brown ternyata memiliki bakat menulis alami.
Bahkan dokter itu menyebut Brown sebagai novelis alami. Perlahan tapi pasti, dengan tekun Brown menulis riwayat hidupnya berjudul "My Left Foot". Dokter Collis membantu Brown mempublikasikan autobiografi dalam bentuk novel itu.
Biografi Brown itu sempat diadaptasi ke dalam film layar lebar yang disutradarai oleh Jim Sheridan. Film berjudul sama "My Left Foot" itu dirilis pada tahun 1989. Dibintangi Daniel Day-Lewis sebagai Brown dan Brenda Fricker sebagai Ibu Brown. Kedua aktor memenangkan Academy Awards untuk penampilan mereka.
Brown kemudian menjadi terkenal. Kehidupan anak tukang batu itu mendadak berubah bak pria normal. Dia menikah dengan Mary Carr dan menjalani hidup lebih baik dari masa kecilnya. Christy Brown akhirnya meninggal pada tanggal 6 September 1981, pada usia 49, di Parbrook, Somerset, Inggris. (mdk/mtf)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kisah haru Pak Aris, pak ogah di Yogyakarta yang hidup sebatang kara dengan keterbatasan tubuh atau disabilitas.
Baca SelengkapnyaDavid bercerita tentang kehidupan pribadinya. Tanpa sungkan ia mengaku terlahir dari keluarga miskin.
Baca SelengkapnyaKisah seorang wanita lansia asal Purworejo benar-benar membuat siapapun yang membaca akan mengelus dada.
Baca SelengkapnyaDagangannya kerap tak laku. Hal ini membuatnya terpaksa harus melewati masa sulitnya di masa tua.
Baca SelengkapnyaDitinggal istri wafat, pria ini harus mengurus tiga balita seorang diri.
Baca SelengkapnyaDi usia yang sudah sangat renta dengan segala keterbatasan fisiknya, ia harus tetap mengais rezeki.
Baca SelengkapnyaKisah yang ia bagikan di Tiktok viral dan bikin warganet ikut nostalgia,
Baca SelengkapnyaUntuk mengobati rasa lapar, setiap hari sang kakek makan nasi dengan dicampur air.
Baca SelengkapnyaSosoknya benar-benar sabar menjalani kehidupan. Syarif pun tetap semangat mengajar ngaji anak-anak di kampungnya, meski kondisi tubuhnya kekurangan.
Baca SelengkapnyaKisah tragis seorang tuna wisma yang sudah hidup di jalanan selama puluhan tahun.
Baca SelengkapnyaSariyani (62) hidup dengan begitu pilu. Di usianya yang kini telah senja, dia tak lagi hidup bersama sang suami sejak belasan tahun yang lalu.
Baca SelengkapnyaWalau hidup serba kekurangan, ia tampak selalu tersenyum
Baca Selengkapnya