Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mengurai Masalah Kebakaran Hutan dan Lahan yang Jadi PR Tahunan

Mengurai Masalah Kebakaran Hutan dan Lahan yang Jadi PR Tahunan Lahan Gambut di Perbatasan Dumai-Bengkalis Terbakar, Polda Riau Buru Pelaku. ©ANTARA/HO-Sinar Mas

Merdeka.com - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) menjadi pekerjaan rumah tahunan yang dihadapi Indonesia. Seperti di Kalimantan Selatan, hutan dan lahan seluas tidak kurang dari 184 hektare hangus terbakar.

Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops-PB) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel mencatat, luas karhutla tersebut berasal dari 2.506 titik api yang menyebar di seluruh wilayah Kalsel.

"Setiap hari personel BPBD kita turunkan untuk berpatroli, mereka yang menyampaikan ke posko induk jika ada titik api di lapangan," kata Kepala BPBD Kalsel Raden Suria Fadliansyah di Banjarbaru. Dikutip dari Antara, Selasa (27/6).

Berdasarkan data harian Pusdalops-PB, dua wilayah masih menjadi area karhutla terluas yakni Kota Banjarbaru sebanyak 95 hektare, dan Kabupaten Tanah Laut totalnya sekitar 75 hektare.

"Satu kota dan empat kabupaten hingga saat ini nihil kasus karhutla," ucapnya.

Penjelasan Gapki

Menyikapi karhutla tersebut, Wakil Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kepala Sawit Indonesia (Gapki) Satrija B Wibawa menuturkan, kebakaran hutan tidak identik dengan kebun sawit. Menurutnya, Gapki hanya fokus pada penanganan kebakaran lahan.

"Kebakaran hutan ada yang menangani sendiri dan bukan domain Gapki," kata Satrija di Lapangan PT Tribuana Mas, Candi Laras Utara, Kabupaten Tapin, Kalsel.

Pernyataan itu disampaikan Satrija menjawab tudingan perkebunan sawit diduga sebagai penyebab karhutla di Indonesia.

Bahkan, lanjut Satria, tidak semua kebakaran lahan harus menjadi tanggung jawab pihaknya. Pasalnya, hingga saat ini baru 25 persen perusahaan sawit yang tergabung sebagai anggota Gapki.

Satrija memastikan bahwa semua anggota Gapki wajib menyiapkan sarana dan prasarana untuk mengantisipasi kebakaran lahan.

Bahkan anggota Gapki rutin melakukan pelatihan dan apel siaga khususnya ketika datangnya peringatan El Nino.

"Anggota Gapki, punya komitmen kuat untuk patuh pada regulasi, sekaligus mencegah keamananan dari bahaya kebakaran," terang Satrija.

Pernyataan itu dibenarkan Ketua Gapki Kalsel Edy Sapta Binti. Menurutnya, gelaran apel siaga yang dilakukan Gapki Kalsel bersama dengan para pemangku kepentingan merupakan bentuk komitmen dari pengusaha untuk menjaga konsesinya dari kebakaran.

"Tahun 2020, Gapki punya MoU dengan Polda Kalsel untuk menjaga konsesi dari kebakaran lahan. Ini merupakan komitmen dan kepedulian pengusaha perkebunan sawit terhadap pencegahan kebakaran lahan," kata Edy Sapta Binti.

Ada Faktor Fenomena El Nino

Sementara itu, mantan Wakapolri yang saat ini menjabat Komisaris Independen PT Astra Agro Lestari, Ari Dono Sukmanto mengungkapkan, saat masih aktif di Polri, dia pernah memimpin asistensi dan supervisi Satgas Karhutla di seluruh Indonesia.

Menurut dia, penanganan Karhutla tidak hanya fokus melakukan pemadaman saja, melainkan wajib mengedukasi masyarakat sebagai bagian penting pencegahan.

"Penanganan Karhutla tidak hanya dalam bentuk pemadaman, tetapi preventif melalui sosialisasi kepada masyarakat" beber Ari Dono.

Ari Dono menjelaskan, berdasarkan hasil supervisinya, penanganan Karhutla saat itu cukup bagus. Apalagi semua pihak seperti instansi pemerintah, perusahaan dan masyarakat ikut terlibat.

Sementara itu, dalam aspek penegakan hukum juga sangat baik. Tindakan tegas pemerintah untuk menjatuhkan denda bagi pembakar lahan baik perorangan maupun perusahan membuat efek jera luar biasa.

Menurut Ari Dono, dalam tiga tahun terakhir kebakaran lahan banyak berkurang. Dia memperkirakan, kebakaran tidak lepas dari faktor fenomena El Nino.

"Fenomena karhutla saat ini memang lebih didominasi fenomena El Nino yang menyebabkan kemarau sehingga konsesi mudah terbakar," kata Ari Dono.

Direktur Astra Agro Lestari, Rujito Purnomo menambahkan, kebakaran tahun 2015 dan 2018 memberikan banyak pembelajaran penting.

"Penanganan sendiri hanya membuat biaya tinggi dan di sisi lain api tidak bisa dipadamkan," kata Rujito.

Untuk penanganan api dalam konsesi, Rujito mengatakan, pihaknya mengikuti arahan Dirjenbun dan BPBD. "Perusahaan menyiapkan semua peralatan sesuai ketentuan. Semuanya kami check list dan tim yang beroperasi disiagakan selama 24 jam," lanjutnya.

Menurut Rujito, pencegahan api di dalam konsesi kebun lebih mudah diawasi. Sementara itu, untuk penanganan di luar konsesi kebun, perusahaan melibatkan tim dari perusahaan, masyarakat yang tergabung dalam masyarakat peduli api (MPA), TNI, Polri, Dinas Perkebunan dan KLHK.

Menurut Rujito, Astra Agro punya komitmen untuk membantu penanganan api di luar konsesi hingga radius 3 km.

"Begitu terdeteksi ada titik api, tim Astra Agro dan para pemangku kepentingan langsung bergerak untuk memadamkan," kata dia. (mdk/cob)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Karhutla di Sumsel Sekarang Lebih Parah Dibanding 2019, Ini Penyebabnya
Karhutla di Sumsel Sekarang Lebih Parah Dibanding 2019, Ini Penyebabnya

Karhutla terparah terjadi di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Ogan Ilir, Musi Rawas Utara, Ogan Komering Ulu Timur, Banyuasin, dan Musi Banyuasin.

Baca Selengkapnya
229,54 Ha Hutan dan Lahan di Jambi Terbakar, Jenderal Bintang Satu Tuding Ini Penyebabnya
229,54 Ha Hutan dan Lahan di Jambi Terbakar, Jenderal Bintang Satu Tuding Ini Penyebabnya

Sebanyak 229,54 hektare hutan dan lahan di Jambi terbakar dalam delapan bulan terakhir. Kebakaran itu paling banyak dipicu ulah masyarakat.

Baca Selengkapnya
Menko Airlangga Tekankan Pentingnya Antisipasi Bencana Secara Efektif dan Berkesinambungan
Menko Airlangga Tekankan Pentingnya Antisipasi Bencana Secara Efektif dan Berkesinambungan

Dampak besar dari Karhutla pernah dialami Provinsi Sumatera Selatan pada tahun 2022.

Baca Selengkapnya
Karhutla Sumsel Meluas, Api Bermunculan di Wilayah Tiga Kabupaten
Karhutla Sumsel Meluas, Api Bermunculan di Wilayah Tiga Kabupaten

Kebakaran hutan dan lahan di Sumatera Selatan semakin meluas. Selain Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dan Ogan Ilir, api mulai bermunculan di Banyuasin.

Baca Selengkapnya
Api Padam, Luasan Hutan dan Lahan yang Terbakar di Gunung Agung Capai 715 Hektare
Api Padam, Luasan Hutan dan Lahan yang Terbakar di Gunung Agung Capai 715 Hektare

Wilayah lereng yang paling banyak terbakar di Kecamatan Kubu, Karangasem Bali, dan untuk di Kecamatan Abang

Baca Selengkapnya
Menko Airlangga: Kerugian Ekonomi Akibat Karhutla Capai Rp150 Miliar
Menko Airlangga: Kerugian Ekonomi Akibat Karhutla Capai Rp150 Miliar

Airlangga mengaku kehadirannya dalam masalah ini karena menyangkut banyak hal dalam perekonomian.

Baca Selengkapnya
Dua Helikopter Rusak dan Sumber Air Mengering, Pemadaman Karhutla di Sumsel Terkendala
Dua Helikopter Rusak dan Sumber Air Mengering, Pemadaman Karhutla di Sumsel Terkendala

Total sudah 32.496 hektare lahan yang terbakar sepanjang Januari hingga September 2023.

Baca Selengkapnya
Warga Tewas Akibat Kebakaran Hutan dan Lahan di Sulawesi Selatan
Warga Tewas Akibat Kebakaran Hutan dan Lahan di Sulawesi Selatan

824 Ha hutan dan lahan terbakar,  bahkan saat ini masih terjadi kebakaran di Kecamatan Uluere.

Baca Selengkapnya
Karhutla Mulai Marak di Sumsel, Puluhan Hektare Lahan Terbakar dalam Sehari
Karhutla Mulai Marak di Sumsel, Puluhan Hektare Lahan Terbakar dalam Sehari

Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) mulai marak terjadi di Sumatera Selatan bersamaan dengan datangnya puncak musim kemarau.

Baca Selengkapnya
300 Hektare Hutan Lindung di Danau Toba Terbakar, Ini Penyebabnya
300 Hektare Hutan Lindung di Danau Toba Terbakar, Ini Penyebabnya

Kepastian karhutla akibat ulah petani, kata Yuliani, setelah kepolisian bersama Dinas LHK Sumut melakukan penyelidikan.

Baca Selengkapnya
Ratusan Ha Lahan di Sumsel Terbakar, Diduga Ada yang Dipicu Puntung Rokok Dibuang Sembarangan
Ratusan Ha Lahan di Sumsel Terbakar, Diduga Ada yang Dipicu Puntung Rokok Dibuang Sembarangan

Ratusan hektare lahan di Sumatera Selatan terbakar sepanjang musim kemarau tahun ini. Kebakaran terparah terjadi di Ogan Ilir dan Ogan Komering Ilir (OKI).

Baca Selengkapnya
Saat Jenderal TNI Khawatir Kebakaran Hutan Bikin Martabat Bangsa Jatuh di Negara Tetangga
Saat Jenderal TNI Khawatir Kebakaran Hutan Bikin Martabat Bangsa Jatuh di Negara Tetangga

"Jangan sampai hal kecil seperti karhutla menyebar ke negara tetangga membuat harga diri bangsa jatuh,"

Baca Selengkapnya