Pabrik narkoba di Aceh dapat bahan baku pembuatan sabu dari pasar

Merdeka.com - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Komjen Budi Waseso mengatakan, pabrik sabu yang dibongkar petugas BNN di Desa Palo Lada, Kecamatan Dewantara, Kabupaten Aceh Utara mengunakan metode distilasi.

"Kita cek, ini bagaimana mereka bisa dapat bahan prekursor dengan mudah. Ternyata pelaku mendapatkan bahan baku sabu dari pasar," kata Budi Waseso di kantor BNN, Jakarta Timur, Selasa (23/8).

Para pelaku yang berhasil dibekuk petugas BNN yakni Edi (35) dan Usman (35) dengan barang bukti 41,76 gram ephedrine bubuk dan 8 liter cairan ephedrine. Selain itu, petugas juga mengamankan 31,5 liter asam sulfat (H2SO4), serta 30,25 liter hodchoric acid (HCL) dan 1,7 kg soda api.

"Ada 800 gram Iodine, 2,5 liter methanol, 560 gram red phospor, satu dus obat Neo Napacin," papar Budi Waseso.

Selain itu, masih kata Waseso, petugas juga menyita peralatan memasak yakni satu unit kompor listrik, satu besi penyangga, empat kondensor dan satu tabung labu serta sebuah kipas angin.

"Peralatan itu untuk membuat sabu," kata Waseso.

Akibat perbuatannya, para pelaku terancam Pasal 114 ayat 2 Jo Pasal 132 ayat 1 dan Pasal 112 ayat 2 Jo Pasal 132 ayat 1 undang-undang nomor 35 Tahun 2009 tentang narkotika dengan ancaman pidana maksimal hukuman mati.