Pelajar SMK di Tasikmalaya Meninggal Saat Ikut Kegiatan Pecinta Alam Sekolah
Merdeka.com - ES (16), pelajar SMKN 2 Kota Tasikmalaya meninggal dunia pada Minggu (22/12), saat mengikuti kegiatan alam bebas yang digelar sekolahnya. Diduga, dia kelelahan saat mengikuti kegiatan kelompok pecinta alam Lampah Kacakna SMKN 2 Kota Tasikmalaya.
Kapolsek Pagerageung, Iptu Nandang R menceritakan, pada Sabtu (21/12) sekitar pukul 12.00, 41 orang rombongan peserta didik baru Pencinta Alam Lampah Kacakna melakukan long march dari pertigaan Nangewer, Kecamatan Pagerageung, Kabupaten Tasikmalaya menuju kaki gunung Cakra Buana.
"Tiba di kaki gunung sekitar pukul 18.00, atau setelah jalanan kaki sekitar 6 jam," ujarnya, Senin (23/12).
-
Apa yang terjadi pada rombongan pesepeda? Rombongan pesepeda ditabrak oleh pengendara motor trail merek Kawasaki KLX 150 dengan pelat nomor B 3700 PCY di jalur sepeda kawasan Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat pada Sabtu (22/7) kemarin.
-
Apa yang terjadi pada pendaki Gunung Marapi? Sebanyak 74 dari 75 pendaki Gunung Marapi telah ditemukan. Di antara korban yang sudah ditemukan terdapat 22 orang meninggal dunia.
-
Kenapa pendaki tersesat di Gunung Singgalang? Lima orang pendaki itu tersesat di jalur pendakian karena kondisi cuaca ekstrem sehingga mereka kehilangan arah.
-
Siapa pendaki yang hilang? Pada Senin (7/10), seorang gadis pendaki Gunung Slamet bernama Naomi Daviola dikabarkan hilang dan diduga tersesat.
-
Mengapa pendaki Amerika Serikat ini tersesat? Namun, ia tersesat setelah kehilangan arah, sebagian besar disebabkan oleh kerusakan beberapa jalur penting akibat kebakaran hutan yang baru saja terjadi di wilayah tersebut.
-
Dimana pendaki ditemukan? 'Korban yang hilang ini kita tidak tahu masuk kelompok mana dia. Pencarian juga kita mempertimbangkan cuaca, jangan sampai nanti korban bertambah,' sebutnya.
Saat sampai di kaki Gunung Cakra Buana, seorang peserta kegiatan berinisial ES diduga kelelahan lalu jatuh sakit. Dia langsung dibawa ke rumah warga untuk mendapatkan perawatan. ES sempat diinapkan di rumah warga karena sakit. Namun kondisinya tidak kunjung membaik.
Minggu (22/12) pagi, kondisi ES semakin memburuk dan bahkan sempat tidak sadarkan diri. Pihak panitia penyelenggara pun langsung memanggil ambulans untuk membawa ES ke Puskesmas Pagerageung.
Setibanya di puskesmas, korban dirujuk ke Puskesmas Lambau Ciawi. Ketika tiba di Puskesmas Lambau Ciawi korban sudah dalam keadaan meninggal dunia.
"Diduga korban meninggal dunia akibat dari kelelahan pada saat long march menuju kaki Gunung Cakra Buana," jelasnya.
ES saat itu juga langsung dibawa ke rumah duka di Kampung Sindang Hurip, Desa Jatihurip, Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya. Senin (23/12), jenazah ES dikebumikan di pemakaman umum di dekat rumahnya.
Tidak Ada Perpeloncoan
Kepala SMKN 2 Tasikmalaya, Wawan mengaku tidak menyangka ada siswanya yang meninggal saat mengikuti kegiatan pecinta alam. Dia menyebut bahwa kegiatan yang dilakukan sudah sesuai dengan standar operasional prosedur dan ditegaskan tidak ada aktivitas perpeloncoan di dalamnya.
"Saya pastikan tak ada perpeloncoan. Kita juga serahkan itu ke pihak berwajib, dan memang ketika saya cek tidak ada tanda-tanda kekerasan," ungkapnya.
Wawan menyebut bahwa kegiatan pecinta alam Lampah Kacakna digelar atas izin sekolah, dan bukan pertama kali dilakukan namun kegiatan rutin tahunan saat libur sekolah. Dia menjelaskan, tujuan kegiatan ini untuk membentuk sikap siswa agar menjadi jujur, bertanggung jawab, disiplin, kerja keras, kerja sama, toleransi, dan cinta alam.
"Diharapkan, setelah siswa mengikuti pendidikan mereka dapat menerapkan semua nilai-nilai itu. Kami izinkan untuk berkegiatan di luar sekolah asal atas sepengetahuan kami dan SOP jelas," jelasnya.
Surat Keterangan Sehat
Wawan menjelaskan, setiap siswa yang hendak mengikuti kegiatan pecinta alam diwajibkan melampirkan surat keterangan sehat dari rumah sakit atau puskesmas. Apalagi peserta akan berjalan kaki sehingga dibutuhkan fisik yang cukup kuat.
"Tapi saat kejadian, belum sampai ke lokasi, di rumah penduduk dia kelelahan, jadi oleh tim diistirahatkan di rumah penduduk, dan seperti ini kejadiannya (meninggal). Itu di luar prediksi kami," ungkapnya.
Dengan adanya kejadian ini, dia berjanji akan lebih mengawasi kegiatan siswa yang digelar di luar sekolah. "Dan kami tentunya berharap kejadian serupa tak terjadi lagi di kemudian hari," ucapnya.
Keluarga Ikhlas
Kanang Gunawan (55), paman ES menyebut bahwa keluarga ES menerima dengan ikhlas kepergian saudaranya. Pihak keluarga, menurutnya menganggap kejadian tersebut sebagai musibah yang tidak diinginkan oleh seorang pun.
"Keluarga seluruh sepakat ini sudah takdir. Sampai kapan pun memerjuangkan secara hukum tidak membuat almarhum hidup lagi. Kami selesaikan secara kekeluargaan. Dan kami yakin panitia juga tidak ada niatan membuat almarhum meninggal," katanya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Siswa kelas VII itu meninggal dunia karena tenggelam di Sungai Cileuluy saat Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).
Baca SelengkapnyaAtas kejadian itu polisi memeriksa sejumlah saksi.
Baca SelengkapnyaKorban diduga mengalami kekerasan dari seniornya. Kasus ini masih dalam pemeriksaan lebih lanjut.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal sesaat setelah tiba di rumah sakit untuk mendapat pertolongan medis.
Baca SelengkapnyaSeorang pelajar tewas akibat disabet celurit oleh gerombolan pelajar di Jalan Pasar Lama, Desa Benteng, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Jumat (1/12).
Baca SelengkapnyaAkibat Lakalantas tersebut, lima siswa sekolah dasar mengalami luka-luka dan satu meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaBus yang mengangkut rombongan pelajar dari Depok mengalami kecelakaan di Ciater, Subang
Baca SelengkapnyaPuluhan santri itu akan menghadiri upacara hari santri di Cilacap.
Baca SelengkapnyaAksi tersebut diwarnai isak tangis pelajar yang hadir. Dengan membawa foto korban dan spanduk, mereka mengenang para korban kecelakaan bus maut tersebut.
Baca SelengkapnyaSaat ini, 74 dari 75 pendaki Gunung Marapi berhasil ditemukan, 22 di antaranya meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaTerlapor menjelaskan detail kejadiannya pada polisi terkait kasus siswi SD tewas usai Pankreas pecah
Baca SelengkapnyaKasat Lantas Polres Bogor AKP Rizky Guntama mengungkapkan, korban bernama Nimih (55) asal Cipayung, Jakarta Timur.
Baca Selengkapnya