Pelaku Mutilasi di Surabaya Paham Anatomi: Motongnya Diiris Bukan Dibacok
Merdeka.com - Pemeriksaan forensik terhadap potongan tubuh korban mutilasi yang ditemukan di Kota Surabaya pada Senin (12/6) kemarin, telah dilakukan. Hasilnya, pelaku mutilasi dianggap mengetahui persis anatomi tubuh korban.
Kepala Rumah Sakit Pusdik Bhayangkara Porong, AKBP Eko Junianto menjelaskan, berdasarkan satu potongan tubuh manusia yang diterimanya, potongan itu berupa pinggul ke bawah sampai tumit mata kaki. Sebelumnya, ia mengaku telah menerima potongan tubuh tidak utuh berupa kepala sampai badan.
"Potongan kedua yang kami terima, itu dari pinggul sampai tumit mata kaki ya. Jadi ini potongannya ini tanpa telapak kaki kanan dan kiri. Pada hari kemarin kami sudah menerima potongan tubuh tidak utuh, kepala sampai badan," tegasnya.
-
Siapa korban mutilasi? Identitas Korban Mutilasi Dirreskrimum Polda DIY Kombes Pol FX Endriadi mengatakan bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan, korban mutilasi adalah seorang mahasiswa berinisial R.
-
Siapa yang menjadi pelaku mutilasi? Korban berinisial R yang merupakan warga Pangkalpinang, Bangka Belitung, dibunuh dan dimutilasi dua terduga pelaku di rumah indekos tersebut.
-
Siapa yang melakukan mutilasi? Tarsum (50) suami yang bunuh dan mutilasi istrinya, Yanti (41) sempat bergelagat aneh sebelum peristiwa berdarah itu.
-
Siapa yang menemukan kerangka manusia itu? Awalnya, HP yang sedang melintas melihat adanya kerangka manusia dalam posisi terlentang tergeletak di lahan kosong.'HP kemudian memberitahukan ke sekuriti kompleks,' ucap dia.
-
Di mana kerangka manusia itu ditemukan? Hal itu dibenarkan Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi. Dia menjelaskan, kerangka manusia ditemukan di lahan Kosong Grand Wisata, Kampung Bulak Jambu, Tambun Selatan Kabupaten Bekasi pada pukul 17:00 WIB pada Rabu, 4 September 2024.
-
Dimana tempat mutilasi terjadi? Proses rekonstruksi kasus pembunuhan dan mutilasi terhadap seorang mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) berlangsung pada Selasa (8/8). Proses rekonstruksi itu terdiri dari 49 adegan yang dilakukan di rumah indekos salah seorang tersangka di wilayah Triharjo, Kabupaten Sleman, DIY.
Ia menambahkan, dari dua potongan tubuh yang diterimanya ini, nantinya akan dilakukan pemeriksaan kembali apakah berasal dari satu individu atau lain individu.
"Kita akan memeriksa apakah ini berasal dari satu individu atau berasal pada individu yang lain," tegasnya.
Dari pemeriksaan fisik, tambahnya, potongan tubuh tersebut diketahui berjenis kelamin laki-laki. Hal tersebut dipastikannya karena masih terdapat alat kelamin pada potongan tubuh tersebut.
"Untuk pemeriksaannya kami sampaikan bahwa ini potongan tubuh itu jenis kelaminnya laki-laki. Karena ada alat kelamin jenis laki-laki. Kemudian panjang mulai pinggul sampai telapak kaki itu panjangnya 90 cm," ungkapnya.
Ditanya soal ciri khusus? Ia menyebut tidak menemukan. Namun ia menengarai, berdasarkan irisan atau bentuk potongan pada tubuh ada kemiripan pada keduanya. Namun, untuk memastikan, pihaknya akan melakukan pemeriksaan melalui uji DNA.
"Ciri-ciri khusus tidak kita temukan. Namun potongannya kalau kita lihat, setelah kita lakukan rekonstruksi terhadap potongan tubuh yang pertama ini ada kemiripan. Tapi tentunya kita masih melakukan pemeriksaan mendalam secara forensik dan uji DNA apakah itu satu individu atau beda individu," bebernya.
Disinggung soal hasil lainnya, dia menyebut potongan tubuh kedua itu digambarkannya teriris mulai dari tungkai dan memotong telapak kaki kanan dan kiri. Pelaku, disebutnya memotong korban pas di area persendian atau tepatnya tumit mata kaki.
Ia pun memastikan jika pelaku, memotong korban tidak dengan cara membacok melainkan mengirisnya.
"Tungkainya atas bawah ada, namun telapak kaki kanan kiri tidak ada dipotong ada mutilasi di situ. Di bagian persendian? Iya di pas tumit telapak kaki, mata kaki ya. Kami sampaikan juga itu dari hasil pemeriksaan kita dapati hasil mutilasi atau potongan itu terjadi setelah kematian. Potongannya pas dipersendian, jadi dia tahu persendian manusia. Itu motongnya diiris bukan dibacok-bacok," tegasnya.
Soal luka pada tubuh korban? Ia menjelaskan, tidak mendapati luka selain bekas-bekas potongan atau irisan yang tidak jadi dilakukan oleh pelaku.
"Kalau di kaki kami tidak menemukan. Di bagian tubuh lain? Yang kami periksa kemarin tidak ada, (bagian bawah). Tapi ada memang luka-luka yang ada upaya pemotongan tapi tidak jadi. Ada luka-luka karena upaya memotong tapi tidak sampai kepotong. Di bagian lutut ada lukanya. Perkiraan waktu kematian? Sama 4-5 hari, antara jenazah kemarin mirip-mirip tidak jauh beda dengan yang kemarin," tandasnya.
Diketahui, dua potongan tubuh manusia diduga korban mutilasi ditemukan di dua tempat berbeda. Potongan pertama berupa kepala dan badan tanpa tangan dan kaki ditemukan di Jalan Trosobo, Sidoarjo pada Sabtu (10/6) kemarin.
Potongan kedua berupa pinggul hingga kaki tanpa telapak ditemukan di Jalan Raya Kenjeran, Surabaya pada Senin (13/6). Kedua potongan tubuh manusia itu memiliki kemiripan, yakni sama-sama dibungkus plastik warna hijau.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi masih melakukan pemeriksaan terhadap terduga pelaku berkaitan peristiwa sadis tersebut.
Baca SelengkapnyaTemuan itu dibawa ke RS Bhayangkara Polda DIY untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Baca SelengkapnyaPolisi juga sudah memeriksa tiga orang saksi terkait mutilasi tersebut. Saksi-saksi yang diperiksa ini di antaranya adalah seorang pemancing yang menemukan awal
Baca SelengkapnyaDokter juga akan memeriksa ciri khusus yang nantinya bisa dijadikan dasar identifikasi identitas kerangka tersebut.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap kronologi terungkapnya kasus pembunuhan dan mutilasi di Garut, Minggu (30/1). Aksi pelaku E (22) ternyata disaksikan warga sekitar.
Baca SelengkapnyaJasad korban pembunuhan dan mutilasi, saat ini masih berada di RSUD dr Slamet Garut.
Baca SelengkapnyaHasil pemeriksaan sementara berdasarkan potongan tubuh yang ditemukan, korban mutilasi berjenis kelamin laki-laki.
Baca SelengkapnyaDua tersangka pelaku pembunuhan dan mutilasi di Sleman telah menjalani tes kejiwaan. Hasilnya telah dikantongi penyidik.
Baca SelengkapnyaDiketahui bahwa korban diketahui sudah meninggal sebelum dimutilasi oleh pelaku.
Baca SelengkapnyaCerita ahli forensik Indonesia pernah ungkap kasus pembunuhan dari hasil otopsi.
Baca SelengkapnyaPotongan tubuh yang pertama kali ditemukan adalah dua potongan kaki dan pergelangan tangan. Belum bisa dipastikan apakah korban wanita atau pria.
Baca SelengkapnyaPolisi telah menangkap pelaku mutilasi kepala SH, Fauzan Fahmi (43) pada hari yang sama setelah penemuan jenazah korban.
Baca Selengkapnya