Pemuda nekat bunuh pacar depan orang tua karena cinta tak direstui
Merdeka.com - Kesal cintanya tak direstui, Suryanto alias Kempol (20) nekat menghabisi nyawa pacarnya, Sonia Priska Pratiwi (19). Ironisnya, pembunuhan itu dilakukan di hadapan orangtua korban.
Hal itu terungkap dalam hasil rekonstruksi yang digelar Polsek Sukarami Palembang, Kamis (18/5). Reka ulang diperagakan langsung oleh tersangka yang berstatus mahasiswa Teknik Elektro Universitas PGRI Palembang, sedangkan korban, mahasiswi Sistem Informatika Universitas Bina Darma Palembang, oleh keluarga korban.
Rekonstruksi digelar sebanyak 33 adegan. Pembunuhan itu terjadi di rumah tersangka Kempol di Jalan Sukawinatan, Kelurahan Sukajaya, Sukarami, Palembang, Sabtu 29 April lalu.
-
Kenapa pelaku membunuh korban? Aksi nekat tersebut terjadi lantaran korban meminta uang tambahan sebesar Rp100.000.
-
Siapa yang dibunuh secara sadis? Hasil analisis menunjukkan, kedua mumi laki-laki ini mengalami kematian di tempat akibat tindakan kekerasan yang disengaja.
-
Kenapa korban dibunuh? 'Oleh karena pelaku menolak untuk membayar 100 ribu selanjutnya korban memaki-maki dan mengancam pelaku dengan kata-kata yang kasar dan mengancam untuk memanggil abang-abang (keluarga) yang daripada korban,' kata Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra, Kamis (25/4).
-
Kenapa Patih Sidopekso membunuh Sri Tanjung? Amarah besar Patih Sidopekso mengantarkannya membawa Sri Tanjung ke sungai keruh di wilayah tersebut. Di sinilah ia membunuh sang istri karena dianggap tidak mengakui perbuatan sebagaimana yang dituduhkan sang raja.
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
-
Kenapa pelaku membunuh wanita di Bali? Pelaku tega menghabisi korban karena kesal dimintai bayaran untuk berhubungan badan.'Motifnya, tersangka kesal serta emosi karena korban (saat berhubungan badan) terus mendesak meminta bayaran untuk berhubungan badan yang kedua. Dan mengancam akan berteriak meminta pertolongan.
Kejadian berawal saat tersangka dan korban terlibat cekcok mulut di kampus Bina Darma Palembang dan disaksikan sekuriti kampus. Tersangka sempat mencekik leher korban. Lalu, tersangka mengajak korban ke rumahnya.
Sesampai di rumah, keduanya kembali adu mulut dan disaksikan ayah tersangka. Tersangka masuk ke rumah dan mengambil pisau kemudian disimpannya di laci kamar.
Merasa ada gelagat buruk, korban mengirim SMS ke orangtuanya dan menghubungi temannya. Tak lama kemudian, ibu korban datang ke rumah tersangka.
Melihat keberadaan ibu korban, tersangka berang akhirnya terlibat cekcok mulut. Saat itu, tersangka meluapkan emosi karena tak terima hubungan asmaranya dengan korban selama tujuh tahun tidak disetujui dengan alasan status keluarga.
Lalu, tersangka menarik korban ke kamarnya. Di situlah, tersangka menusuk perut korban berkali-kali. Korban masih sempat melawan dan berusaha merebut posisi itu hingga keduanya bergulat.
Saat pergulatan itu, ibu korban sempat menyaksikan setelah mendobrak pintu. Dia melihat tersangka menginjak-injak tubuh korban sekarat. Tersangka langsung melarikan diri.
Ibu korban dibantu keluarga tersangka membawa Sonia ke RS Myria Palembang. Nyawanya tak tertolong lagi karena kehabisan darah.
Ibu korban, Nuryatmi membantah tak merestui hubungan anaknya karena status sosial. Menurut dia, tersangka kerap berbuat kasar dan cemburuan.
"Bahkan saya pernah dikalungi celurit oleh dia (tersangka), saya lapor polisi. Orangnya memang kasar," ungkap Nuryatmi, Kamis (18/5).
Kapolsek Sukarami Palembang Kompol Khalid Zulkarnain mengatakan, reka ulang sesuai dengan hasil pemeriksaan yang tercantum dalam BAP. Tersangka dikenakan Pasal 340 KUHP dengan ancaman pidana penjara seumur hidup atau mati.
"Setelah reka ulang, berkasnya akan dilimpahkan ke kejaksaan untuk disidang," pungkasnya. (mdk/ang)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban dan pelaku hanya tinggal berdua serumah. Para saksi menyebut usai ditinggal ibunya, SPN kurang kasih sayang.
Baca SelengkapnyaPembunuhan terhadap S terjadi saat korban terlelap tidur, Rabu (19/6).
Baca SelengkapnyaTersangka FO sempat membantah dan mengaku jika dirinya tidak melakukan penikaman terhadap korban CR.
Baca SelengkapnyaRemaja 17 tahun berinisal JND, menjadi pelaku pembunuhan satu keluarga di Penajam Paser Utara
Baca SelengkapnyaSeorang pemuda di Maros, Sulawesi Selatan, MA (22) gelap mata setelah ditegur karena membawa pacarnya ke rumah. Dia tega membunuh kakak kandungnya AA (31).
Baca SelengkapnyaKorban yang sedang santai di dapur kaget mendapat serangan bertubi-tubi dari pelaku menggunakan kayu.
Baca SelengkapnyaBeredar informasi jika penyebab penganiayaan ini dilatarbelakangi persoalan keluarga.
Baca SelengkapnyaSaat pulang, ia langsung masuk kamar tanpa menunjukkan gelagat apapun.
Baca SelengkapnyaAkibat perbuatannya, RA kini mendekam di ruang tahanan Mapolres Tangerang Selatan.
Baca SelengkapnyaKorban ditusuk saat tertidur di toko yang menjadi tempat tinggal sekaligus usaha.
Baca SelengkapnyaKorban ditemukan warga di pinggir jalan di Sekayu, Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan.
Baca SelengkapnyaSang ayah sakit hati dengan perkataan anaknya yang kerap kali mengeluarkan kata tak enak kepadanya.
Baca Selengkapnya