Pemuda Tewas Ditembak saat Penangkapan Narkoba, Massa Geruduk Polres Malinau
Merdeka.com - Warga mendatangi Polres Malinau, di Jalan Pusat Pemerintahan, Malinau Kota, kabupaten Malinau, Kalimantan Utara, Minggu (5/2) siang. Mereka meminta keterbukaan polisi terkait tewasnya seorang pemuda, L (25) yang diduga tertembak peluru anggota Brimob Polda Kaltara.
Video kedatangan massa itu beredar di media sosial. Terdengar teriakan warga. Selain itu juga terdengar pecahan kaca di antara kerumunan massa.
Kabid Humas Polda Kalimantan Utara, Kombes Pol Budi Rachmat membenarkan peristiwa itu. Namun demikian, kondisinya sore ini sudah kembali kondusif.
-
Kenapa Polisi diserang? Polisi diserang karena tersangkameronta dan berteriak sehingga mengundang perhatian orang-orang di sekelilingnya. 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Apa yang dilakukan polisi tersebut? Penyidik menetapkan Bripka ED, pengemudi mobil Toyota Alphard putih yang viral, sebagai tersangka karena melakukan pengancaman dengan pisau terhadap warga.
-
Siapa yang menyerang Polisi? 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Dimana kejadian polisi mengancam warga? Peristiwa itu terjadi di Palembang, Senin (18/12) pukul 11.30 WIB.
-
Kenapa polisi mencabuli korban? Setelah melakukan pelecehan, pelaku memperlakukan korban seolah tak terjadi apa-apa. Korban dipersilakan keluar ruang dengan sebelumnya diancam agar tidak menceritakan kejadian tersebut kepada orang lain.'Setelah itu korban keluar dari ruangan tersebut dan menyuruh mereka pulang ke panti asuhan,' ujar Ipda Wahyu.
-
Kenapa polisi tersebut mengancam warga? 'Kau belum tahu di keluarga aku banyak yang jadi polisi ye, kau belum tahu dengan aku ye,' kata pelaku mengancam korban.
"Pak Bupati dan Forkopimda Malinau sudah turun memberikan imbauan kepada warga, dan sekarang sudah tenang," katanya ketika dikonfirmasi merdeka.com, Minggu (5/2).
Budi menerangkan aksi warga di Polres Malinau itu lantaran terprovokasi informasi sepihak bahwa kepolisian tidak serius menangani peristiwa itu. "Terhasut bandar (narkoba)," ujar Budi.
Pemuda berinisial L itu meregang nyawa usai tertembak peluru di bagian dadanya. Peristiwa itu menurut Budi, di tengah penyelidikan dan pengembangan kasus narkoba yang mengarah kepada pria L.
"Hasil pengembangan kasus narkoba dari bandar kecil ke bandar besar. Pada saat korban meninggal itu sedang transaksi narkoba. Saat ditangkap dia melarikan diri pakai sepeda motor," terang Budi.
"Begitu sempat dipegang, jatuh. Kemudian dilakukan tembakan peringatan. Iya, terkena tembakan bagian yang mematikan (di dada) sehingga yang bersangkutan (pemuda L) meninggal dunia," tambah Budi.
Kasus narkoba itu kini dalam penanganan Polres Malinau. Namun demikian, Polda Kalimantan Utara juga turun tangan ke Malinau untuk turut melakukan penyelidikan.
"Tim Polda dipimpin Wakapolda (Wakapolda Kalimantan Utara Brigjen Pol Kasmudi) turun ke lokasi, melakukan upaya-upaya olah TKP terkait kasus narkobanya, terkait korban meninggal. Di mana itu ditangani Propam Polda, soal prosedur penangkapan benar atau tidak," tegas Budi.
Budi juga memastikan oknum Brimob Polda Kalimantan Utara yang menjadi terduga penembak pria berisial L itu juga telah diamankan di Polda Kalimantan Utara.
"Masyarakat kami harapkan tidak mudah terprovokasi isu sepihak yang belum jelas informasinya. Terkait itu, tentu diproses sesuai hukum. Warga jangan sampai terprovokasi, hingga nanti malah melanggar hukum," ungkap Budi.
"Penembakan itu dilakukan dalam rangka peringatan, karena dia melarikan diri saat transaksi (narkoba). Jadi kami pastikan kasus ini ditangani sedang ditangani kepolisian. Sudah ada langkah-langkah kepolisian dan Forkopimda," pungkas Budi.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bukan tersangka yang didapat, para aparat kepolisian ini justru dikeroyok oleh warga Kampung Ambon.
Baca SelengkapnyaSaat ini polisi masih memburu para pelaku penyerangan dan perusakan mobil milik petugas tersebut.
Baca SelengkapnyaSatu dari tiga warga dikabarkan meregang nyawa diduga akibat tertembak polisi
Baca SelengkapnyaEmak-emak itu resah dengan aktivitas basecamp narkoba di lokasi pucuk Jambi tersebut.
Baca SelengkapnyaKapolres Cilegon AKBP Kemas Indra Natanegara, Senin (4/11), menyebut kini JS dan BA telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Polda Banten.
Baca SelengkapnyaSeorang warga Kelurahan Tenda, Kecamatan Hulonthalangi, Kota Gorontalo inisial MH (47) meregang nyawa usai terkena peluru panas polisi.
Baca SelengkapnyaBudi Gunawan memastikan proses hukum terhadap insiden ini terus berjalan.
Baca SelengkapnyaKorban tertembak dan terlindas mobil polisi kini dirawat di rumah sakit.
Baca SelengkapnyaSebanyak tujuh tersangka sudah ditangkap. Sementara satu orang inisial S masih buron.
Baca SelengkapnyaM dianiaya oleh temannya sendiri lantaran dituduh sebagai cepu atau informan polisi.
Baca SelengkapnyaPenembakan ini terjadi pada Rabu (18/9) dini hari.
Baca SelengkapnyaBelum ada anggota yang ditahan, sebab proses penyelidikan masih berjalan.
Baca Selengkapnya