Pencarian KM Mega Top III & 29 nelayan hilang sudah 27 hari, operasi SAR disetop
Merdeka.com - Kapal Motor (KM) Mega Top III asal Tapanuli Tengah, Sumut, yang dinyatakan hilang sejak 3 Januari 2018 belum juga ditemukan. Misi pencarian dan penyelamatan 29 nelayan yang menjadi nakhoda dan ABK kapal pun dihentikan.
KM Mega Top III milik UD Sinarmas berangkat dari tangkahannya di Tapanuli Tengah pada 27 Desember 2017. Kapal dengan ABK dari sejumlah daerah di Sumut, bahkan Aceh, itu dinyatakan hilang kontak sejak 3 Januari 2018.
"Berdasarkan dari saksi dua nelayan di Sibolga, mereka sempat bertemu KM Mega Top III 2 Januari sekitar pukul 17.00 WIB. Setelah itu datang badai, sekitar 20.04 WIB kenanya. Pukul 03.00 Wib besoknya sudah hilang kontak," jelas Kepala Kantor SAR Medan Budiawan, Rabu (31/1).
-
Dimana kapal Minajaya merapat? Ketika itu secara tiba-tiba muncul sebuah kapal besar dari arah laut dan berhenti di daerah pantai dan diiringi suara gemuruh ombak.
-
Dimana kapal itu tenggelam? Kapal penangkapan ikan KM Dewi Jaya 2 yang mengangkut 37 orang dari Muara Baru, Jakarta tujuan Lombok, Nusa Tenggara Barat tenggelam di perairan Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan (Sulsel).
-
Kapan kapal tersebut tenggelam? Lempengan-lempengan yang diukir dari marmer Purbeck ini merupakan muatan kapal karam bersejarah tertua di Inggris yang tenggelam di lepas pantai Dorset pada masa pemerintahan Henry III di abad ke-13, seperti dikutip dari Ancient Origins, Jumat (14/6).
-
Di mana kapal tenggelam itu ditemukan? Pada 2018, Departemen Penelitian Bawah Air Universitas Antalya menemukan bangkai kapal yang diperkirakan berasal dari tahun 1600 SM tersebut di lepas pantai barat Provinsi Antalya.
-
Kenapa KRI Nanggala (402) tenggelam? Investigasi atas penyebab kecelakaan tersebut menjadi fokus utama, dengan mencakup aspek-aspek seperti kemungkinan kesalahan manusia, kegagalan teknis, dan kondisi struktural kapal yang dapat menjadi faktor pemicu.
Tim SAR sudah melakukan pencarian selama 27 hari. Dalam upaya ini, kantor SAR Medan telah berkoordinasi dengan kantor SAR di seluruh Sumatera.
Pencarian juga sempat diserahkan ke Kantor SAR Aceh, karena KM Mega Top III diperkirakan bergerak ke perairan di wilayah provinsi itu. Upaya pencarian juga melibatkan Lantamal dan polisi perairan.
Budiawan mengungkapkan, pihaknya telah berupaya semaksimal mungkin untuk menemukan KM Mega Top III dan menyelamatkan ke-29 nelayan itu. Namun upaya mereka belum membuahkan hasil. Jejak kapal pun tidak terdeteksi.
"Setelah 27 hari, kita tutup operasi pencarian ini. Selanjutnya kita melakukan pemantauan, kita pantau nelayan kita apakah ada yang menemukan, kita koordinasi dengan luar negeri," jelas Budiawan, Rabu (13/1).
Tim SAR saat ini hanya menunggu serta memantau informasi dan petunjuk dari lapangan. “Kalau ada kabar, petunjuk, ataupun informasi, kita langsung bergerak. Kita tetap pantau," terangnya.
Budiawan memaparkan, proses pencarian sebelumnya juga sering terkendala cuaca buruk. Tim SAR tidak kerap menghadapi gelombang tinggi di perairan wilayah barat Sumatera.
Sebelumnya sempat tersiar kabar ada jenazah yang mengambang di kawasan perairan Nias. Setelah diselidiki, jasad itu ternyata nelayan yang jadi korban tabrakan dengan kapal peti kemas.
Box ikan berwarna hijau juga ditemukan. Namun benda itu juga dipastikan bukan dari KM Mega Top III.
Dia pun berharap keluarga ke-29 nelayan itu bersabar. "Serahkan kepada Tuhan, terus berdoa untuk keselamatan para ABK," ucap Budiawan.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebanyak 11 anak buah kapal (ABK) akhirnya ditemukan selamat setelah sempat terombang-ambing di Selat Malaka. Mereka ditemukan nelayan yang melintas.
Baca SelengkapnyaTim SAR menghentikan pencarian KM Sanjaya 86 yang karam di perairan Bali sepuluh hari lalu. Sebanyak 16 nelayan yang ada di kapal itu masih hilang.
Baca SelengkapnyaKapal tersebut berangkat dari Pelabuhan Brondong, Lamongan, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaSeorang kru yang selamat mengaku sempat melihat temannya meninggal dunia di tengah lautan
Baca SelengkapnyaKM Sanjaya 86 mengangkut 16 anak buah kapal. Petugas SAR masih melakukan pencarian.
Baca SelengkapnyaKapal pengangkut barang, KM Lintang Timur Selatan, karam di Selat Malaka, Senin (31/7) sekitar pukul 07.30 WIB. Sebelas awaknya pun hilang.
Baca SelengkapnyaProses evakuasi nelayan dari dermaga yang berada di Kecamatan Tegalbuleud ini membutuhkan waktu yang cukup lama yakni dari pagi dan baru selesai sore.
Baca SelengkapnyaKapal nelayan pencari teripang asal Sulawesi Tenggara, terombang-ambing dua hari akibat patah kemudi di dekat perbatasan Indonesia-Australia.
Baca SelengkapnyaKM Lebanon tenggelam akibat dihantam ombak besar. Sebanyak 19 penumpang dilaporkan selamat setelah ditolong nelayan setempat.
Baca Selengkapnya12 survivor tersebut ditemukan dan kemudian diselamatkan Tugboat Kharisma Bahari 168 yang melintas dari rute pelayaran dari Saumlaki Maluku menuju Gresik.
Baca SelengkapnyaNakhoda dan ABK langsung dibawa ke Polres Tapanuli Tengah untuk diminta keterangannya.
Baca SelengkapnyaPencarian dihentikan karena semua korban telah ditemukan.
Baca Selengkapnya