Said Abdullah Merasa Punya Mandatori Bangun Madura
Said selalu berkomitmen memberikan kontribusi untuk Madura.
Said selalu berkomitmen memberikan kontribusi untuk Madura.
-
Apa yang diganti Mad Badal? Mad badal adalah salah satu hukum bacaan yang terdapat pada cara membaca Al-Qur’an dan penting untuk dipelajari oleh umat Islam. Membaca Al-Qur’an termasuk ke dalam ibadah sehingga setiap muslim sangat disarankan untuk melakukannya agar mendapat pahala. Tidak bisa dilakukan sembarangan, membaca Al-Qur’an harus disertai dengan kesungguhan.
-
Dimana Mad Badal ditemukan? Bagi Anda yang ingin membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar, mempelajari ilmu tajwid adalah hal yang wajib. Bacaan mad adalah salah satu di antara jenis tajwid yang paling banyak ditemui pada setiap surat dalam Al-Qur’an.
-
Bagaimana cara membuat Sate Madura? Sate ini menggunakan bumbu dari kacang tanah yang dihaluskan dengan petis dan sedikit bawang merah. Daging yang digunakan ada daging ayam dan daging kambing.
-
Bagaimana cara membuat pantun Madura lucu? Sapa rawa andhi’ ana’ma’ manes bibir babana.
-
Apa itu Madrasah Adabiah? Madrasah Adabiah atau yang diartikan 'Sekolah yang Beradab' ini didirikan oleh Syekh Abdullah Ahmad. Kemudian madrasah ini berubah menjadi Hollandsch Inlandsche School (HIS) Adabiah pada tahun 1915. Mr. Assaat, merupakan salah satu alumni generasi awal Madrasah Adabiah.
-
Dimana mad wajib muttasil terjadi? Terjadinya mad ini apabila mad thabi’I bertemu dengan hamzah pada satu kalimat atau ayat.
Said Abdullah Merasa Punya Mandatori Bangun Madura
Politikus kawakan PDIP Said Abdullah menyebut dirinya memiliki mandatori untuk membangun dan terus memikirkan kemajuan untuk tanah kelahiran ya yaitu Madura. Lewat berbagai jabatan politik yang ia emban baik itu di legislatif maupun di partai politik, Said selalu berkomitmen memberikan kontribusi untuk Madura.
“Bahwa saya dibesarkan di Madura. Saya kan gak boleh meninggalkan Madura. Bukan hanya sekedar kewajiban moral tapi mandatori bagi saya,” kata Said.
Meski memiliki jabatan strategis di Parlemen dan partai, Said menyebut tidak pernah cawe-cawe atau menitipkan orang-orang tertentu untuk menduduki posisi di Madura ataupun Jawa Timur secara keseluruhan.Ketua DPD PDIP Jatim itu mengaku selalu menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi.
“Emang partai kulakan apa, saya tidak punya kemampuan memborong partai. Tapi dengan partai-partai besar duduk bersama, bicara misi dan sebagainya, visinya sama saja,” ucap Said.
Padahal menurut Said dengan posisinya sekarang sebagai Ketua Banggar DPR, Ketua DPP PDIP, Ketua PDIP Jatim, akan mudah saja baginya mendirikan dinasti atau menaruh orang-orang dekatnya di jabatan-jabatan penting di daerahnya.
Tapi hal itu tidak pernah dilakukan Said karena bertentangan dengan hati nuraninya. Bila ingin menduduki jabatan tertentu, seseorang kata dia harus berjuang melalui jalur resmi. Dan yang tidak kalau penting lanjut dia adalah dengan membuktikan kapasitas dan kelayakan untuk menjabat.
Said berharap orang-orang yang akan menjadi pemimpin di Madura dan Jatim adalah figur-figur yang memang teruji. Hal itulah yang mendorong Said untuk memberikan rekomendasi terhadap semua sosok yang akan maju di Pilkada serentak 2024 di Jatim.
“Siapapun jangan coba-coba melakukan cara-cara pragmatik-transaksional. Karena itu akan membunuh idealisme kita,” kata Said menambahkan.
Reporter: Febrian Fachri