Sebelum tewas, pelajar SMP di Semarang pamitan foto sunset
Merdeka.com - Sebelum ditemukan tewas mengambang di tepi Pantai Sangklak Tanjung Emas, Semarang, Andika Radya Pratama, seorang siswa SLTP 7 sempat berpamitan untuk memotret sunset di pantai tersebut. Korban berpamitan dengan orangtuanya, yang tinggal di RT 03/RW I Kampung Panggung Mas I Nomor 115 Semarang Utara, tiga hari lalu atau tepatnya pada Rabu (22/10) kemarin.
Setelah mendapati kabar tubuh anaknya meninggal dunia di lokasi kejadian, kedua orangtua korban langsung menangis. Ibu korban, mengatakan, anak kesayangannya itu sejak tiga hari lalu diketahui belum kembali ke rumah.
"Dia sempat pamitan pergi dari rumah. Pikir saya, dia sudah pergi untuk memotret sunset di pantai. Karena saya lihat tas dan sepedanya sudah tidak ada," kata dia, saat datang ke lokasi kejadian, Jumat (24/10).
-
Bagaimana ibu tersebut meninggal? Ibunya berpulang dengan penuh cinta kasih sesaat setelah terhuyung di restoran.
-
Bagaimana cara mengungkapkan rasa sedih kehilangan ibu? Anda dapat meluapkan segala hal tentang ibu yang sudah meninggal melalui kata-kata sedih.
-
Siapa yang kehilangan keluarganya dalam kecelakaan maut? Baru-baru ini, media sosial dikejutkan dengan kabar tragis dari seorang remaja berusia 19 tahun, Abdur Rahman Amir Ruddin, yang harus kehilangan kedua orang tua dan keempat saudaranya akibat kecelakaan maut di Segamat, Malaysia.
-
Kapan korban ditemukan? Korban tergantung tali nilon warna biru yang ikatkan ke tiang penahan atap tenda terbuat dari besi ukuran 2x4 cm, Kamis (3/10) dini hari.
-
Bagaimana anak merasakan sedihnya ibu? Anak-anak memiliki kemampuan intuitif yang sangat tinggi. Mereka mampu memahami bahasa tubuh dan ekspresi wajah dengan cukup baik. Seiring waktu, mereka belajar untuk mengenali perubahan emosi pada orang-orang di sekitarnya, terutama yang dialami oleh ibu mereka. Anak-anak dapat merasakan ketegangan, kecemasan, atau kebahagiaan yang dirasakan oleh ibu hanya melalui ekspresi wajah dan gerakan tubuh yang ditunjukkan.
-
Siapa yang ditemukan meninggal? Saat itu, ditemukan seorang pria atas nama W (55) dalam keadaan tak bernyawa.
Menurut dia, anaknya memang suka memotret sunset saat sore hari. Namun, sejak tiga hari lalu, anaknya tak kunjung kembali ke rumah hingga akhirnya ditemukan tewas di tepi Pantai Sangklak.
Andika sebelumnya sempat dilaporkan hilang oleh kedua orangtuanya ke Polrestabes Semarang, pada Rabu (22/10) kemarin. Siswa malang tersebut, berperawakan kurus dan memiliki tinggi badan 165 centimeter dengan berat badan 45 kilogram. Saat dilaporkan hilang, dia pergi naik sepeda angin merek Polygon warna hitam serta membawa telepon genggam merek Nokia.
Sementara itu, seorang Anggota Bankom Polrestabes Semarang, Hery mengatakan, kedua orangtua korban tadi langsung mendatangi TKP begitu mendapat kabar anaknya tewas mengambang.
"Mereka menangis saat melihat jasad anaknya. Sebab, saat ditemukan kondisinya sudah membusuk. Kedua matanya sudah melepuh dengan posisi tubuh terlentang di tepi pantai. Bahkan, kalau tidak segera diangkat, tubuhnya bisa terbawa ombak ke tengah laut," imbuh Hery.
Sebelumnya diberitakan, seorang pemulung yang sedang mengais sampah di tepi Pantai Sangklak Tanjung Emas, Kampung Tanjung Emas, Panggung, Semarang menemukan sesosok mayat pelajar SMP, Jumat (24/10). Penemuan mayat itu, lantas dilaporkan kepada polisi, pukul 15.00 WIB sore tadi.
Duggan sementara, Andika tewas di lokasi kejadian akibat tenggelam. Untuk kemungkinan lainnya, saat ini masih diselidiki oleh petugas. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mayat Kaki dan Tangannya Terikat Ternyata Siswa SMP
Baca SelengkapnyaPelajar SMP ditemukan tewas di belakang sekolahnya pada pagi tadi, Senin (9/10).
Baca SelengkapnyaBelum diketahui penyebab pelajar tersebut nekat mengakhiri hidupnya.
Baca SelengkapnyaAksi nekat remaja putri itu pun membuat warga dan penumpang yang berada di stasiun histeris.
Baca SelengkapnyaJarak sungai dengan sekolah tidak sampai satu kilometer.
Baca SelengkapnyaJasad korban kali pertama diketahui oleh ibunya yang langsung histeris minta tolong.
Baca SelengkapnyaDari hasil pemeriksaan dokter Puskesmas bocah itu diperkirakan meninggal dunia tengah malam
Baca SelengkapnyaKorban tewas akibat kehilangan oksigen dan adanya bekas benda tumpul di bagian leher.
Baca SelengkapnyaIbunda mengungkapkan korban tidak pernah pamit saat akan keluar rumah.
Baca SelengkapnyaPenerapan PJJ guna mempermudah kepolisian menyelidiki kasus kematian D.
Baca SelengkapnyaSiswa kelas VII itu meninggal dunia karena tenggelam di Sungai Cileuluy saat Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).
Baca SelengkapnyaAntara keluarga pelaku dan korban masih ada hubungan kekerabatan.
Baca Selengkapnya