Tak bosan-bosannya Rachmawati serang Jokowi dan Megawati
Merdeka.com - Rachmawati Soekarnoputri kemarin tiba-tiba menyambangi parlemen. Mantan Ketua Dewan Pembina Partai NasDem itu ingin menyampaikan beberapa temuan kecurangan pada Pilpres 2014 yang menurutnya akan berakibat fatal pada pemerintahan ke depan.
Entah kenapa adik dari Megawati Soekarnoputri itu sejak dulu tampak benci kepada kakaknya. Rachmawati tak pernah sejalan dengan Megawati dan terus menyerangnya dengan segala cibiran.
Kali ini dia juga mengkritik dan memprediksi kegagalan pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK). Berikut beberapa serangan Rachmawati pada Megawati dan Jokowi seperti dirangkum merdeka.com, Jumat (9/10):
-
Siapa yang ditugaskan Jokowi untuk membujuk Megawati? 'Supaya enggak salah, ini ditugaskan untuk bertemu Ryaas Rasyid oleh Presiden Jokowi. Pak Ryaas Rasyid ditugaskan untuk membujuk Bu Mega, agar kepemimpinan PDI Perjuangan diserahkan kepada Pak Jokowi. Jadi, dalam rangka kendaraan politik untuk 21 tahun ke depan,' sebutnya.
-
Apa yang dihalangi dari Prabowo dan Megawati? Sesungguhnya pertemuan antara Prabowo dengan Megawati tidak ada halangan atau hambatan. Dia menyebut, perbedaan politik antara Prabowo dan Megawati di Pilpres 2024 tidak menjadi permasalahan.
-
Siapa yang menggugat Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI)
-
Apa keinginan Prabowo terkait Megawati? Begitu pula dengan Prabowo Subianto yang mengungkap ada rencana untuk melakukan pertemuan politik dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Hanya saja, Prabowo belum tahu kapan Megawati bersedia menerimanya.
-
Apa gaya Megawati sehari-hari? Gaya Megawati sehari-hari yang kerap terlihat begitu. Mengenakan kaus dengan lengan panjang yang dilipat. Simpel dan santai.
-
Siapa yang mengkritik Jokowi? Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Sebut kemenangan Jokowi-JK pesanan asing
Rachmawati menganggap hasil pilpres lalu yang memenangkan Jokowi-JK merupakan skenario. Kemenangan pasangan nomor urut 2 itu adalah pesanan asing."Itu sudah ada kabar, Papua akan di referendum, setelah freeport 40 tahun dilepaskan dari Indonesia. Belum lagi Kalimantan Barat mengancam gerakan separatisme pengkhianatan pada republik," kata Rachmawati di Parlemen Senayan Jakarta, Kamis (9/10).Menurutnya pimpinan DPR menerima petisi dari rakyat yang disampaikannya. Dia berharap hal itu dapat dijadikan pertimbangan pengambilan kebijakan oleh DPR."Mereka mengakomodir petisi dari rakyat menggugat. Ini jangan ditanggapi subjektif harus objektif," terang dia.Lanjut dia, hasil pilpres merupakan pesanan asing. Hal itu terbukti dari data penduduk yang dimanipulasi dan mengalami pembengkakan."Hasil pilpres sudah dikooptasi dengan kepentingan kapitalis. Data pemilu ini diambil bukan dari BPS tapi dari konsultan asing sehingga ada pembengkakan, kenapa bangsa menutup kecurangan itu," pungkas dia.
Rachmawati anggap Megawati antek kapitalis
Rachmawati Soekarnoputri menilai Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri adalah budak negara asing. Dia menganggap kakaknya itu telah melakukan kesepakatan penjualan aset-aset dan sumber daya alam Indonesia kepada pihak asing saat pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK)."Megawati itu sudah antek kapitalis. Bagaimana konsesi politik dagang, sumber daya sudah dibagi-bagi dalam pemerintahan nanti (Jokowi-JK)," kata Rachmawati di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (9/10).
Koalisi Merah Putih lebih merakyat
Menurut Rachmawati, jika pemerintahan dipegang oleh Koalisi Merah Putih (KMP) maka orientasi kesejahteraan rakyat bisa lebih terjamin. Dia pun mendorong agar kasus-kasus yang diduga menjerat Jokowi digelar sebelum pelantikan."Koalisi Merah Putih lebih kerakyatan. Kenapa saya mengadu ke DPR agar ada klarifikasi dulu kasus-kasus Jokowi," terang dia.
Indonesia akan pecah jika dipimpin Jokowi
Rachmawati turut bersyukur atas kemenangan Koalisi Merah Putih menduduki mayoritas kursi di parlemen. Menurutnya kemenangan itu adalah kemenangan rakyat.Namun dia tetap menyayangkan kenapa kepemimpinan harus diserahkan kepada Jokowi-JK. Sebab, menurutnya kemenangan mereka tak lepas dari campur tangan Megawati yang telah bekerja sama dengan antek asing."Saya bersyukur (kemenangan KMP di parlemen), ini bukan persoalan menang atau kalah tapi persoalan bangsa ke depan. Sebentar lagi Indonesia akan pecah dan diambil bangsa asing," pungkas dia.
Tuding Jokowi terlilit banyak kasus korupsi
Rachmawati menuding Jokowi masih dibelit banyak permasalahan hukum dan tak pantas jadi presiden. Dia pun merasa gemas lantaran tak ada lembaga berwenang yang menindaklanjuti kasus-kasus tersebut sampai hari ini."Presiden terpilih versi KPU (Jokowi) banyak membawa masalah-masalah hukum. Tetapi laporannya dan yang tahu kasus hukumnya Jokowi tidak ditindaklanjuti baik KPK dan Kejaksaan Agung," kata Rachmawati di gedung parlemen Senayan Jakarta, Kamis (9/10).Menurutnya KPK memegang bukti-bukti lima kasus korupsi Jokowi itu. Demikian juga Kejaksaan Agung yang tak mengusut tuntas kasus bus Transjakarta."KPK ada empat sampai lima kasus waktu jadi Wali Kota di Solo dan rekening di luar negeri. Ada kasus bus Transjakarta di Kejaksaan Agung juga yang harus digelar," terang dia.Lanjut dia, semua dugaan keterlibatan kasus hukum itu harus diklarifikasi oleh Jokowi sebelum pelantikan. Hal itu karena semua kasus sudah jelas di depan mata publik."Kalau seorang pimpinan negara tidak diklarifikasi sebelum pelantikan, bagaimana itu martabat bangsa? Ada apa sama republik ini? Jelas cetho welo-welo ada kasus bus Transjakarta, Taman BMW, rekening luar negeri, kartu sehat Solo, dan dana olahraga," pungkas dia.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Megawati Mengaku Sekarang jadi Tukang Ngamuk: Kalau Enggak Diamukin, Banteng Dipanahin Melulu
Baca SelengkapnyaMegawati mengambil contoh kasus pengeroyokan relawan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD di Boyolali.
Baca SelengkapnyaRibka mengaku kepada Hasto, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sudah melarang agar tidak menyerang dan menyebut nama
Baca SelengkapnyaSaid menyebut memang sejak gelaran Pemilu 2024 ini, terjadi perbedaan haluan antara PDIP dengan Jokowi.
Baca SelengkapnyaPidato Megawati berapi-api di depan massa pendukung Ganjar-Mahfud.
Baca SelengkapnyaBelum lama ini kembali viral video ucapan Ketum PDIP Megawati tentang penghinaan terhadap Jokowi.
Baca SelengkapnyaPKB mengungkapkan hubungan Jokowi dan Megawati Soekarnoputri sedang tidak baik-baik saja.
Baca SelengkapnyaJokowi buka suara soal Ketum PDIP Megawati sebut penguasa saat ini seperti orde baru
Baca SelengkapnyaGugatan ini buntut kasus Perbuatan Melawan Hukum dengan sangkaan menghina Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaHubungan Megawati dengan keluarga Jokowi menjadi peristiwa politik yang menyita perhatian di tahun 2023.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri merasa jengkel dengan para penguasa yang bertindak seperti zaman orde baru
Baca SelengkapnyaMegawati mengingatkan sejatinya amanat dari rakyat adalah tugas berat.
Baca Selengkapnya