Tak cuma di dalam negeri, aset Abu Tours di Arab Saudi juga harus disita
Merdeka.com - Aset-aset PT Abu Tours harus segera disita. Bukan hanya yang bertebaran di berbagai wilayah di Indonesia tetapi juga yang ada di Arab Saudi. Hal tersebut diungkapkan Ketua Fraksi Partai Golkar sekaligus Ketua Komisi E DPRD Sulsel, Kadir Halid usai menerima aspirasi ratusan calon jemaah dan agen PT Abu Tours di ruang aspirasi DPRD Sulsel, Makassar, Selasa (10/4).
"Aset-aset PT Abu Tours yang ada di Arab Saudi yakni di Makkah dan Madinah harus segera disita oleh penyidik kepolisian. Minggu lalu saya umrah ke Tanah Suci, saya lihat sendiri masih ada bus-bus milik PT Abu Tours di sana. Ini harus diketahui sudah tersita atau belum, supaya nanti betul-betul hak calon jemaah bisa diberikan kalau proses hukumnya sudah selesai nanti," kata Kadir Halid.
Hal ini, kata Kadir Halid, akan disampaikan dalam rapat dengar pendapat yang rencananya digelar pekan depan menyikapi persoalan calon jemaah yang belum berangkat umrah usai keluarnya SK pencabutan izin operasional PT Abu Tours.
-
Siapa yang menjadi korban penipuan? 'Saya bukanlah orang yang ada dalam berita ini. Saya tidak melakukan transplantasi wajah,' katanya kepada saluran tersebut, seraya menambahkan ia telah menjalani operasi yang berbeda empat tahun lalu.
-
Siapa yang menjadi korban penipuan oleh agen penyaluran tenaga kerja? Budi Triman (37), salah satu korban asal Pati mengaku, ia pada awalnya dijanjikan kerja di Korea oleh HS dengan syarat memiliki sertifikat keahlian las yang diterbitkan dari Kapten Indonesia.
-
Siapa yang jadi korban penipuan? Defri mengalami insiden ini ketika menerima tawaran investasi pada pertengahan 2023.
-
Siapa korban penipuan ini? Namun data universitas itu masih dalam penyidikan sehingga belum bisa disampaikan ke publik.
-
Siapa korban penipuan uang? “Ya Tuhan duit Rp 2.000 dibuat jadi Rp 20.000 ditambahnya nol, Astagfirullah.. Astagfirullah,“ ujar pedagang wanita yang diduga jadi korban penipuan.
-
Kenapa Agen Brilink Bantul curiga dengan korban penipuan? Janggal Karena Korban Diminta Transfer saat Menang Hadiah Kejanggalan Susilowati mulanya muncul dari kedua korban yang mendapat hadiah. Namun mereka justru diminta menstransferkan sejumlah uang ke rekening asing. Dia yakin, ketika seseorang mendapatkan hadiah, seharusnya tidak diminta untuk memberikan uang.
"Kami tahu ada aset PT Abu Tours yang sudah diambil alih pihak ketiga. Salah satunya perusahaan media Amanah yang sekarang berganti nama menjadi media saudagar setelah diambilalih perusahaan besar. Pihak ketiga ini juga akan dipanggil dalam rapat dengar pendapat nanti," jelasnya.
Yang datang berunjuk rasa di DPRD Sulsel ini lebih banyak agen, karena mereka termasuk korban yang selama ini dituduh manajemen PT Abu Tours, bahwa mereka juga banyak mengambil uang calon jemaah.
"Para calon jemaah itu tahunya adalah agen, mereka tidak mengenal orang-orang Abu Tours. PT Abu Tours ini memang sudah berniat jahat, mereka tidak berhubungan langsung dengan calon jemaah," kata Kadir Halid yang mengaku juga korban PT Abu Tours. 20 orang anggota keluarganya gagal berangkat ibadah umrah, uang Rp 300 juta raib di tangan PT Abu Tours.
Sementara Erna Arfan, salah seorang agen yang menyampaikan aspirasinya sambil menangis mengatakan, tidak terima tuduhan bahwa agen mengambil keuntungan dari calon jemaah.
"Kami tidak menerima 1 sen pun dana calon jemaah karena semua telah disetor ke PT Abu Tours. Bohong kalau kami ambil keuntungan banyak. Kami ini agen yang mau membantu calon jemaah ke Baitullah, kami merasa terdzolimi," tandasnya.
Mengenai calon jemaah yang gagal diberangkatkan oleh PT Abu Tours, menurut Erna Arfan, pemerintah dalam hal ini Kemenag juga harus serius mencarikan solusi.
"Dulu PT Abu Tours secara terbuka, terang-terangan menyampaikan nilai uang setoran untuk umrah. Kalau memang itu salah, kenapa tidak ditegur, ditindaki dari awal. Kemenag telah lakukan pembiaran dan akhirnya calon jemaah jadi korban," pungkas Erna.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pasangan suami istri tertipu dengan paket haji furoda yang ditawarkan seharga Rp 125 juta per orang.
Baca Selengkapnya37 Warga Makassar Ditangkap Polisi Arab Saudi, Kemenag Sulsel Bentuk Tim
Baca SelengkapnyaKemenag Sulsel belum mendapatkan data dari Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI).
Baca SelengkapnyaKemenag Sulsel belum mendapatkan aduan dari keluarga maupun korban penipuan haji di layanan pengaduan.
Baca SelengkapnyaSaat dilakukan pemeriksaan dokumen, terungkap bahwa 37 orang tersebut tidak memiliki dokumen asli haji seperti visa resmi.
Baca SelengkapnyaPelanggar akan dideportasi ke negara asal mereka dan dilarang memasuki Arab Saudi dalam jangka waktu 10 tahun.
Baca SelengkapnyaDiketahui, visa yang akan digunakan adalah visa ziarah, sehingga praktik penyaluran imigran ini ilegal
Baca SelengkapnyaSeorang pria berinisial D (51) menipu puluhan warga Garut dan Tasikmalaya dengan modus menawarkan jasa travel umrah.
Baca SelengkapnyaMereka mengaku sebagai jemaah haji furoda namun tidak bisa menunjukkan visa haji resmi
Baca SelengkapnyaKonsul Jenderal RI Jeddah tengah menelusuri keberadaan jemaah yang menjadi korban.
Baca SelengkapnyaPihak biro perjalanan umrah bersedia bertanggungjawab atas batalnya perjalanan itu
Baca SelengkapnyaPolres Jember membuka posko aduan bagi masyarakat korban penelantaran biro travel PT Zamzam
Baca Selengkapnya