Tanpa Kedua Tangan, Hatib Modifikasi Sandal Jadi Cangkul untuk Berkebun Demi Keluarga
Merdeka.com - Meski kedua tangan hilang, Hatib (38), pria di Desa Kujangsari, Kecamatan Cileles, Kabupaten Lebak, Banten, tidak patah arang. Dia gunakan kaki dan memodifikasi cangkul untuk berkebun, agar dapat menghidupi anak istrinya.
Untuk menghidupi istri serta kedua anaknya yang masih sekolah, Hatib tetap semangat menanam pisang, sayuran serta buah lainnya yang bisa menghasilkan uang.
Sejak tahun 2017 Hatib mulai berkebun, setelah mengalami kecelakaan kerja yang menyebabkan kedua tangannya diamputasi.
-
Siapa yang menolong pria tersebut? Sebuah video yang diunggah oleh akun Instagram @bgd.info memperlihatkan seorang Polisi sedang menolong pemuda yang berjalan kaki di jalan tol Cipularang KM 127.
-
Apa yang pria ini capai? Kini impiannya terwujud hingga berhasil mendirikan apotek untuk membantu masyarakat berekonomi rendah.
-
Apa yang terjadi pada pria disabilitas itu? Dia baru saja dibebaskan oleh militer Israel
-
Bagaimana cara pria itu membantu pelikan? Dengan penuh usaha dan kehati-hatian, pria tersebut mencoba berbagai cara untuk melepaskan ikan yang terjebak di tenggorokan pelikan.
-
Kenapa pria disabilitas itu mengalami luka? Semua kondisi tersebut tak lain disebabkan oleh kekejaman militer Israel terhadap para tawanan perang.
-
Apa yang terjadi pada pria di Garut? Dirinya mengaku tak bisa tidur selama empat tahun terakhir dan selalu terjaga. Solihin (51) menjelaskan jika kondisinya ini dimulai sejak 2020 lalu. Setiap malam ia selalu terjaga, sehingga tubuhnya tidak bisa diistirahatkan.
"Tahun 2015 saya kecelakaan kerja, kesetrum. Tangan saya dan badan kena setrum juga. Tadinya kami tidak mau diamputasi. Tapi semakin hari semakin membusuk. Akhirnya diamputasi," kata Hatib kepada wartawan, Kamis (5/11).
Hatib mengatakan, usai kedua tangannya diamputasi, tidak lantas membuat dirinya menggantungkan kepada orang lain.
"Selain buka warung kecil-kecilan, saya juga berkebun gunakan sandal yang dimodifikasi jadi cangkul, " kata dia.
Dia tidak berharap banyak kepada pihak mana pun, dan hanya ingin meningkatkan produktivitas perkebunannya.
"Pengen sih punya tangan palsu. Tapi kalau tangan palsu biasa tidak bisa untuk aktivitas. Kecuali robotik," Jelasnya.
Faiz Faizal, relawan Laguna dan fesbukbanten yang merupakan relawan pendamping Hatib sejak awal mengatakan, pihaknya sedang mengupayakan membantu kebutuhan Hatib.
"Sementara kita fokus membantu dalam meningkatkan ekonomi Pak Hatib. Entah itu peralatan pertanian atau lainnya. Karena untuk tangan palsu yang robotik masih mahal. Satu buah kisaran Rp40-50 juta," Ujar Faiz.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sosoknya benar-benar sabar menjalani kehidupan. Syarif pun tetap semangat mengajar ngaji anak-anak di kampungnya, meski kondisi tubuhnya kekurangan.
Baca SelengkapnyaDi tengah kelumpuhan yang dialami, pria malang itu rela berjuang demi bertahan hidup dan mencari rezeki.
Baca SelengkapnyaKisah haru Pak Aris, pak ogah di Yogyakarta yang hidup sebatang kara dengan keterbatasan tubuh atau disabilitas.
Baca SelengkapnyaWalaupun tinggal di tengah hutan, mereka mengaku sudah biasa merasakan kondisi seperti itu.
Baca SelengkapnyaHendi prihatin banyak para petani tembakau di desanya terlilit utang. Ia pun mengajak mereka untuk mengembangkan pertanian melon
Baca SelengkapnyaPenjual mainan ketemu Ganjar dan diajak untuk mampir ke rumahnya.
Baca SelengkapnyaUntuk mengobati rasa lapar, setiap hari sang kakek makan nasi dengan dicampur air.
Baca SelengkapnyaWarga Tulungagung yang berprofesi sebagai petani ini mengaku tak pernah kontrol dan tak minum obat-obatan
Baca SelengkapnyaKisah inspirasi seorang pemuda yang memutuskan pulang ke kampung halaman untuk memajukan petani di desanya.
Baca SelengkapnyaDitinggal istri wafat, pria ini harus mengurus tiga balita seorang diri.
Baca SelengkapnyaPotret rumah sederhana milik seorang pria di pinggiran hutan.
Baca SelengkapnyaWarga Kampung Cilawang, Bandung Barat dan Kampung Buyuh Topeng, Majalengka harus minum dari penampungan air hujan.
Baca Selengkapnya