Tiba di Bali, WN China ngaku diperas dan dirampok petugas Imigrasi
Merdeka.com - Seorang turis asal China, Zhang Tao mengaku diperas dan dirampok oleh dua orang petugas yang diduga dari Imigrasi Ngurah Rai. Ini terjadi saat proses pemeriksaan dokumen keimigrasian, saat itu dirinya baru saja tiba di Bali, Sabtu dini hari (12/9) sekitar pukul 03.00 Wita.
Tidak terima dengan apa yang dialaminya, Zhang Tao bersama lima rekannya melaporkan peristiwa yang dialaminya dengan didampingi guide dari agent yang menjemputnya ke SPKT III Polsek Udara Ngurah Rai, pagi itu juga.
Dalam laporan yang disampaikan di kepolisian, Zhang Tao tiba di Bali dengan menggunakan pesawat rute China-Denpasar, Southern CZ3005, Sabtu 12 September 2015 pukul 00.10 Wita. Seperti biasanya sebelum pengambilan barang di bagasi dilakukan pemeriksaan dokumen perjalanan dan dokumen keimigrasian di counter Terminal Pendataan Imigrasi (TPI) di Terminal Kedatangan Internasional.
-
Siapa yang mendorong petugas imigrasi? Berdasarkan hasil olah TKP, dengan menggunakan metode Sciencetif Crime Investigation (CSI) mantan Kapolres Metro Jakarta Barat itu mengatakan tersangka membunuh TS dengan cara mendorongnya dari balkon apartemen.
-
Bagaimana polisi minta uang? Ia menawarkan Rp 200 ribu, kemudian Rp 500 ribu. Hanya, uang tersebut dianggap kurang. Permintaan Rp 1 juta tidak ia penuhi.
-
Bagaimana penumpang di bantu ke gate? Untuk membantu para pelancong, beberapa bandara telah memasang rambu-rambu elektronik yang memberikan perkiraan waktu yang dibutuhkan untuk mencapai gate atau mengetahui waktu kedatangan.
-
Apa yang dilakukan imigrasi Denpasar terhadap WNA yang melanggar? Sampai pada bulan Agustus saja, sudah 79 orang yang dideportasi dari Bali.
-
Siapa WNA yang ditangkap Imigrasi? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Bagaimana cara pengunjung Pantai Tanjung Kait membayar retribusi? Dari unggahan yang terlihat, dirinya dimintai uang retribusi dan diberi semacam tiket kertas berwarna biru.
Dalam pemeriksaan, pemilik paspor E50161020 langsung ditodong oleh seorang petugas untuk cepat proses harus menyetor uang sebesar 500 Dolar Taiwan.
"Dalam laporan bahwa malam itu pelapor tidak mau memberikan uang. Namun karen ancaman tidak diberikan stempel keimigrasian, pelapor menyanggupi hanya 100 dolar Taiwan," terang petugas Jaga Polsek Udara Ngurah Rai, Minggu (13/9) di Bandara Ngurah Rai Bali.
Lanjutnya, seperti yang dibacakan dalam laporannya bahwa Zhang Tao akhirnya memberikan 100 dolar Taiwan, namun oleh petugas ini diminta untuk menambahkan lagi 100 Dolar Taiwan. Disepakati oleh rekan-rekan pelapor dengan menambahkan lagi, sehingga total yang diberikan 200 dolar Taiwan.
Setelah proses selesai dan menunggu datangnya barang di bagasi, selanjutnya pelapor bersama rekannya keluar menuju penjemputan. Di tempat lokai tunggu penjemputan, kembali mereka dihampiri oleh petugas tadi. Namun kali ini tidak sendiri tetapi ada dua orang dan mengenakan jaket hitam dan merah. Di luar, Zhang Tao digiring ke gedung areal parkiran roda empat, timur lokasi penjemputan.
Saat akan digiring dua petugas ini berdalih akan memeriksa tas milik pelapor dengan alasan ada obat terlarang. Sempat terjadi perdebatan karena pemeriksaan barang seharusnya dilakukan di dalam dan sudah melewati uji tes sensor.
"Saat itu pelapor meminta rekannya untuk merekam kedua wajah petugas ini lewat HP," kata petugas polisi ini.
Saat merekam aksi nakal petugas Imigrasi, salah seorang yang mengenakan jaket merah merampas Iphone 6+ warna kuning emas milik rekan pelapor. Sempat saling tarik, namun petugas ini justru menarik paksa Iphone tersebut dari dalam tas rekan Zhang Tao. Selanjutnya kedua petugas ini ngacir meninggalkan ke enam turis China ini ketika yang menjemput terlihat datang.
Atas kejadian ini, Kepala Imigrasi kelas I Khusus Ngurah Rai Yohanes Widodo membenarkan adanya informasi laporan tersebut. Dirinya mengaku laporan tersebut diterimanya Sabtu siang oleh bawahannya.
"Saya kaget dan benar-benar terkejut dengan adanya laporan tersebut. Kabarnya memang benar ada laporan dari pihak kami," ungkap Widodo.
Terkait ini dirinya mengaku langsung meminta jajarannya guna mencari kebenaran ke dua petugas yang diduga dari jajaran keimigrasian Ngurah Rai. Dia pun meminta agar kasus ini diusut setuntas tuntasnya karena sudah mencoreng citra pariwisata.
"Kuncinya ada di kepolisian. Tentu kami minta adanya penanganan yang serius dari kepolisian terkait laporan ini. Supaya citra pariwisata Bali tidak tercemar," tegasnya yang meyakinkan akan melakukan tindakan pemberian sanksi yang seberat-beratnya bilamana benar laporan yang disebutkan tersebut adalah anggotanya.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Belum bisa dijelaskan secara rinci sejak kapan pungli dilakukan. Saat ini, kasus pungli ini mash terus didalami.
Baca SelengkapnyaTernyata ada WNA China jadi joki untuk ujian bahasa Inggris. Sekarang dia ditangkap.
Baca SelengkapnyaPolda Bali menelusuri turis asing yang memviralkan video anggota Polisi Lalu Lintas atau Polantas yang diakui dia suap USD100 untuk mengawalnya di Bali.
Baca SelengkapnyaDua turis itu berulang kali meminta untuk turun, tetapi mobilnya terus melaju sambil memalak dua bule.
Baca SelengkapnyaPermohonan penangguhan penahanan tersebut diajukan untuk memberikan kesempatan pihaknya juga memeriksa yang bersangkutan di internal.
Baca SelengkapnyaBuronan interpol asal China tersebut diduga menipu ribuan korbannya melalui skema ponzi.
Baca SelengkapnyaLima petugas ini memungut Rp100-250 ribu pada tiap turis yang lewat pelayanan fast track.
Baca SelengkapnyaSeorang pria WN Rusia, LK (51) ditangkap petugas Kantor Imigrasi Kelas II TPI Singaraja, Bali, karena kerap bikin onar dan meresahkan masyarakat.
Baca SelengkapnyaMereka sempat menikmati hiburan dan minum alkohol hingga pukul 01.00 WITA Kamis (8/2).
Baca SelengkapnyaTuris asal Australia bernama Monique Sutherland, harus membayar denda sebesar AUD1.500 atau sekitar Rp15,2 juta, gara-gara paspornya kotor.
Baca SelengkapnyaHal ini menyusul aksi WNA asal Inggris yang merebut dan menabrakkan truk milik warga.
Baca SelengkapnyaBukannya mengembalikan, sopir taksi tersebut malah membawa tas milik WNA Perancis ke rumah.
Baca Selengkapnya