Alasan Utama Senior Golkar Desak Munaslub karena Elektabilitas Partai Jeblok
Senior Partai Golkar mendesak digelar Munaslub untuk memilih Ketum baru. Hal ini karena elektabilitas partai jeblok
Alasan Utama Senior Golkar Desak Munaslub karena Elektabilitas Partai Jeblok
Wakil Ketua Umum Depinas Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) Lawrence Siburian menegaskan, usulan pelaksanaan musyawarah nasional luar biasa untuk melengserkan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto tidak ditunggangi oleh pihak lain.
merdeka.com
Alasan utama dirinya mendesak munaslub lantaran elektabilitas partai terus jeblok, sehingga perlu adanya pergantian ketua umum.
"Enggak ada tunggangan-tunggangan, karena kecintaan saya dengan partai ini bahwa kita tidak ingin partai kita terpuruk"
Kata Lawrence usai dipanggil Dewan Etik di DPP Partai Golkar, Jakarta, Senin (17/7).
merdeka.com
Dia membandingkan elektabilitas Golkar di tahun 2019 dengan saat ini. Kondisinya terjun bebas, dari dua digit menjadi satu digit.
"Dulu 2019 partai ini suara elektabilitasnya itu 14,75 persen. Per hari ini enam persen. Jadi kita kehilangan delapan persen. Ke mana itu delapan persen? Kan kita harus evaluasi. Dari 14 menjadi delapan persen itu, kok bisa begitu?" ungkapnya.
"Jadi kita minta sebenarnya DPP Golkar dalam hal ini tentu melalui ketua umumnya ya, ya bertanggung jawab gitu ya, dari 14,75 kok hari ini tinggal enam persen. Apa yang dikerjakan?" sambung dia.
Dia mengaku awalnya tidak pernah berpikir untuk melakukan munaslub. Namun keadaan Partai Golkar saat ini menurutnya di ambang kehancuran.
"kita enggak punya pikiran untuk bikin munaslub selama ini, enggak ada sama sekali. Ini baru kita pikirkan setelah kita lihat situasinya seperti ini bahwa Golkar sudah di ujung kehancuran," ujarnya.
Lawrence menilai, usulan munaslub saat ini dinilai tidak terlambat. Sebab, dia meyakini setelah dilakukannya munaslub Partai Golkar akan segera lahir kembali seperti dahulu.
"Enggak lah. Paling sebentar habis itu kembali lagi reborn percaya lah itu percaya lah reborn," imbuh dia.
merdeka.com