3 Juta orang tewas akibat polusi udara setiap tahun, Asia terbanyak
Merdeka.com - Menurut studi terbaru, polusi udara di luar ruangan telah menyebabkan lebih dari 3 juta kematian prematur di seluruh dunia setiap tahun. Sekitar 75 persen dari kematian tersebut terjadi di Asia.
Polutan udara seperti ozon dan partikel kecil lainnya yang beracun dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan paru-paru pada manusia.
"Stroke dan serangan jantung menjadi penyebab kematian untuk hampir 75 persen kematian yang terkait polusi udara," jelas peneliti studi ini, Jos Lelieveld, seorang ahli atmosfer di Max Planck Institute for Chemistry di Germany.
-
Apa dampak buruk polusi udara bagi kesehatan? Sebelumnya, Henie mengatakan bahwa polusi udara erat kaitannya dengan masalah kesehatan. Sakit batuk kini sering dijumpai di sekitar kita. ISPA sendiri tidak hanya batuk, tapi penyakit ISPA juga dimulai dari tenggorokan hingga paru bagian bawah.
-
Kenapa polusi udara berbahaya bagi kesehatan? Udara yang tercemar oleh berbagai zat kimia dan partikulat dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk gangguan pernapasan, penyakit kardiovaskular, dan bahkan kematian.
-
Apa saja penyakit akibat polusi udara? Dampak buruk dari polusi udara terhadap kesehatan manusia semakin menjadi perhatian, karena munculnya berbagai penyakit serius yang berkaitan dengan paparan terus-menerus terhadap polutan tersebut.
-
Mengapa polusi udara berbahaya? Polusi udara merupakan salah satu masalah lingkungan yang meresahkan di beberapa tempat saat ini.
Dalam studi terbarunya, Lelieveld dan rekan-rekannya menghitung bahwa 75 persen dari kematian prematur terjadi di Asia. Dengan catatan, terdapat 1,4 juta orang meninggal akibat polusi udara di luar ruangan setiap tahun di China. Dan 650.000 orang meninggal setiap tahun di India karena polusi udara di luar ruangan.
Dari tujuh sumber polutan udara di luar ruangan, para peneliti mengidentifikasi bahwa teknik pembakaran yang digunakan orang untuk memanaskan rumah dan memasak, dengan menggunakan bahan bakar seperti kayu dan batu bara, menjadi pembunuh terbesar. Pembakaran itu menyebabkan sekitar sepertiga dari kematian dini, menurut penelitian yang dipublikasikan pada 17 September 2015 di jurnal Nature.
Polusi udara biasanya lebih buruk di daerah perkotaan, dan para peneliti memperkirakan ada 2 juta orang di perkotaan yang meninggal sebelum waktunya setiap tahun karena polusi udara di luar ruangan. Para peneliti menambahkan bahwa penduduk perkotaan global diperkirakan akan tumbuh pesat di masa depan, meningkat dari saat ini 3,6 miliar-5,2 miliar pada tahun 2050, dan mereka memperkirakan bahwa 4,3 juta orang akan meninggal prematur setiap tahun di daerah perkotaan kota karena polusi udara di luar ruangan pada tahun 2050. (mdk/des)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polusi udara bukan hanya isu lingkungan, tetapi juga tantangan bagi sektor kesehatan.
Baca SelengkapnyaPolusi buruk bukan saja mengancam manusia atau makhluk hidup, namun imbasnya juga membuat dinding-dinding gedung pencakar langit lebih cepat kusam.
Baca SelengkapnyaPolusi udara telah merubah langit biru Jakarta menjadi kabut pekat. Bahkan IQAir melaporkan hampir 8.000 warga meninggal dunia akibat polusi udara tersebut.
Baca SelengkapnyaSudirman menilai, kunci mengatasi polusi udara ada pada kepemimpinan yang serius.
Baca SelengkapnyaInilah tujuh negara yang telah memenuhi standar kualitas udara yang baik menurut WHO.
Baca SelengkapnyaPencemaran udara ditambah dengan perubahan iklim dan pemanasan mengancam kesehatan manusia.
Baca SelengkapnyaBMKG menyebut fenomena La Nina mempengaruhi konsentrasi PM2.5 di Indonesia
Baca SelengkapnyaSetidaknya lebih dari tiga penyakit dapat disebabkan oleh polusi. Untuk mencegahnya dapat menggunakan masker.
Baca SelengkapnyaPolusi udara dapat memberikan dampak negatif terhadap kesehatan masyarakat
Baca SelengkapnyaHanya 7 Negara yang Kualitas Udaranya Sesuai Standar WHO, Ini Daftarnya
Baca SelengkapnyaPolusi udara yang buruk turut menjadi pendorong kasus infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) pada anak.
Baca SelengkapnyaTerdapat beberapa negara di dunia dengan kualitas udara yang masuk pada kategori 'baik'.
Baca Selengkapnya