Kenali Perbedaan Diabetes Basah dan Kering, Benarkah Seseorang Mengalami Keduanya Sekaligus?
dr. Richard Suwandi, Sp.D dari RS EMC Pekayon menjelaskan bahwa mungkin seseorang mengalami diabetes basah dan kering sekaligus.
Diabetes adalah salah satu penyakit kronis yang banyak dialami masyarakat Indonesia. Penyakit ini dapat menimbulkan komplikasi serius jika tidak ditangani dengan baik. Salah satu aspek yang sering menjadi perhatian adalah perbedaan antara diabetes basah dan diabetes kering.
Pada Juncto Lite Podcast, dr. Richard Suwandi, Sp.D dari RS EMC Pekayon menjelaskan lebih rinci mengenai perbedaan kedua jenis diabetes ini dan apakah seseorang bisa mengalami keduanya sekaligus.
-
Bagaimana cara mengetahui diabetes tipe 1 dan 2? “Ada pemeriksaan C-peptide untuk memeriksa apakah insulinnya masih diproduksi atau tidak. Jadi, anak diabetes C-peptidenya negatif, insulin negatif, berarti tipe 1. Tapi, kalau C-peptidenya masih positif, insulinnya masih ada, dia tipe 2,“ ia memaparkan.
-
Apa tanda utama diabetes? Gejala-gejala seperti kelelahan yang berlebihan, haus yang tidak wajar, serta seringnya buang air kecil adalah beberapa tanda utama yang bisa menjadi penanda diabetes.
-
Siapa yang bisa terkena diabetes? Risiko diabetes bisa menyerang siapa saja, dari kelompok usia mana pun.
-
Apa aja penyebab diabetes? Terdapat dua jenis utama dari diabetes, yaitu diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2. Diabetes tipe 1 terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang dan menghancurkan sel-sel pankreas yang memproduksi insulin, sehingga tubuh tidak dapat menghasilkan insulin sama sekali. Diabetes tipe 1 biasanya terjadi pada anak-anak atau remaja, dan membutuhkan suntikan insulin seumur hidup. Diabetes tipe 2 terjadi ketika tubuh tidak dapat memproduksi cukup insulin atau sel-sel tubuh menjadi resisten terhadap insulin, sehingga insulin tidak dapat bekerja dengan baik.
-
Bagaimana cara membedakan diabetes tipe 1 dan 2 pada anak? Ada pemeriksaan C-peptide untuk memeriksa apakah insulinnya masih diproduksi atau tidak. Jadi, anak diabetes C-peptidenya negatif, insulin negatif, berarti tipe 1. Tapi, kalau C-peptidenya masih positif, insulinnya masih ada, dia tipe 2,“ ia memaparkan.
-
Kapan seseorang dianggap menderita diabetes? Seseorang bisa dikatakan memiliki penyakit diabetes, jika kadar gula darah mencapai lebih dari 200mg/dL, disertai dengan munculnya beberapa gejala, seperti sering haus, sering buang air kecil, sering merasa lapar, luka sulit sembuh dan lainnya.
Gejala Awal Diabetes
Menurut dr. Richard, banyak penderita diabetes tidak menunjukkan gejala awal yang jelas.
"Biasanya tidak ada gejala sama sekali kecuali nanti sudah masuk ke fase yang fase lanjutan. Ini bahaya karena ya sudah mulai timbul tuh kalau luka kakinya enggak sembuh-sembuh nanti ada istilah beknya diabetes basah, diabetes keringnya gitu ya atau nanti tiba-tiba kok pandangannya kabur udah ganti kacamata tetap aja pandangannya enggak bisa melihat dengan jelas nah itu semua terjadi kalau sudah masuk kena yang komplikasi ini ya udah telat sebenarnya udah telat ini prosesnya sudah jalan 5-10 tahun," ujar dr. Richard.
Ini berarti, diabetes dapat berkembang secara diam-diam selama bertahun-tahun sebelum menimbulkan gejala yang signifikan. Pada tahap ini, kerusakan sudah terjadi di dalam tubuh, yang membuat penanganan menjadi lebih kompleks.
Apa Itu Diabetes Basah?
Dr. Richard menjelaskan bahwa diabetes basah biasanya terkait dengan kerusakan pada ginjal atau jantung.
"Kenapa disebut diabetes basah karena biasa pasiennya kenanya ginjal dulu atau jantung dulu. Kan ginjal fungsinya untuk buang kelebihan air buang kelebihan racun ketika ginjalnya rusak karena diabetes, si air si racun ini enggak bisa dibuang karena ya rusak ginjalnya kan, bengkaklah dia benar-benar kayak balon diisi air makanya namanya diabetes basah," jelasnya.
Kerusakan pada ginjal menyebabkan penumpukan cairan dan racun dalam tubuh karena ginjal tidak dapat berfungsi dengan baik untuk mengeluarkannya. Selain itu, jika diabetes menyerang jantung, gangguan pada fungsi pompa jantung juga bisa menyebabkan penumpukan cairan yang serupa. Gejala diabetes basah meliputi pembengkakan tubuh yang tampak seperti balon yang diisi air.
Apa Itu Diabetes Kering?
Diabetes kering, di sisi lain, seringkali dikaitkan dengan sirkulasi darah yang buruk dan kerusakan pembuluh darah besar.
"Kalau diabetes kering tuh kan katanya gatal-gatal kulitnya kering terus jadi biru kakinya jadi biru busuk gitu ya kering. Nah itu karena pembuluh darah besar itu tersumbat karena saya bilang ada yang mengental, ada yang menyumbat pembuluh darah besarnya, jadi semua aliran oksigen, nutrisi makanan enggak bisa lewat makanya orang datang kakinya itu udah maaf ya, kayak mayat gitu udah busuk. Udah busuk, tapi busuknya kering karena enggak ada infeksi di situ cuma ada aliran darah yang tiba-tiba drop jadi organ-organ yang enggak dapat makanan ya itu jadi mengering menciut, semua makanya namanya diabetes kering," jelas dr. Richard.
Pada diabetes kering, pembuluh darah besar yang tersumbat menyebabkan aliran darah terhenti, mengakibatkan jaringan tidak mendapatkan oksigen dan nutrisi yang cukup. Ini menyebabkan jaringan mengering, mati, dan tampak seperti membusuk tanpa adanya infeksi. Kondisi ini sering ditemukan pada ekstremitas seperti kaki.
Bisakah Seseorang Mengalami Kedua Jenis Diabetes?
Menurut dr. Richard, tidak menutup kemungkinan seseorang mengalami kedua jenis diabetes sekaligus.
"Orang bisa kena dua-duanya bisa aja dia kena kena ginjal tiba-tiba tangannya kena sumbatan jadi berarti diabetes basahnya di bawah, keraknya di atas," ujarnya.
Hal ini menunjukkan bahwa komplikasi diabetes bisa terjadi di berbagai organ tubuh secara bersamaan. Seseorang dengan diabetes bisa mengalami kerusakan ginjal yang menyebabkan diabetes basah, dan pada saat yang sama mengalami penyumbatan pembuluh darah di tangan yang menyebabkan diabetes kering. Kondisi ini memerlukan penanganan medis yang komprehensif dan berkelanjutan.
Selain itu, deteksi dini melalui pemeriksaan rutin sangat penting untuk mencegah komplikasi yang lebih serius. Jika seseorang sudah didiagnosis dengan diabetes, mengikuti anjuran dokter dan menjalani perawatan yang tepat dapat mencegah perkembangan penyakit ke tahap yang lebih parah.
- Potret Mahalini Pulang Kampung ke Bali, Cantik Banget saat Buat Kue di Dapur & Ternyata Disusul Adik-adik Rizky Febian
- Momen IShowspeed Diberi Batik Dibilang Khas Malaysia, Langsung Cari Tahu Ternyata Asal Indonesia
- Potret Kamar Bunda Corla di Rumah Ivan Gunawan, Ayu Ting Ting 'Kok Bau?'
- Ibunda Beberkan Bullying Dialami dr Aulia Berujung Kematian: Dibentak Saat Sakit Hingga Tugas Nyaris 24 Jam
- Disebabkan Karena Faktor Genetik atau Lingkungan, Ketahui Penyebab Terjadinya Buta Warna pada Seseorang
Berita Terpopuler
-
Jokowi Tak Mau Buru-Buru Teken Kepres Pemindahan IKN, Ternyata Ini Alasannya
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Bahlil Minta Jokowi Naikkan Gaji PNS Kementerian ESDM, Ini Alasannya
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Presiden Jokowi Heran Urus Izin PLTP Memakan Waktu 6 Bulan: Saya Sendiri Tidak Kuat Menunggu Selama Itu
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Jokowi soal Belum Terbitkan Keppres Pemindahan Ibu Kota ke IKN: Ini Bukan Pindah Rumah
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Jokowi: Lamanya Waktu Perizinan Memulai Konstruksi Energi Panas Bumi, Jadi Problem Investor
merdeka.com 18 Sep 2024