Waspadai Jenis Cedera yang Paling Rentan Dialami oleh Pelari
Merdeka.com - Dokter spesialis kedokteran olahraga dr. Antonius Andi Kurniawan, Sp.KO menjelaskan beberapa jenis cedera di sekitar kaki yang paling sering dialami oleh para pelari.
Riset yang diterbitkan di jurnal Sports Medicine pada 2014 menyebutkan overuse injury atau cedera berlebihan merupakan cedera yang paling sering dialami para pelari. Cedera berlebihan muncul dari akumulasi mikrotrauma dan disebabkan oleh ketegangan berulang.
“Kalau bicara sendi dan otot, paling sering adalah overuse injury. Tipe cedera ada dua, trauma dan overuse. Kalau trauma itu seperti keseleo. Kalau overuse karena ada repetitif movement dan akumulasi mikrotrauma ketegangan tulang sehingga menyebabkan cedera pada pelari,” kata Andi dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga (PDSKO) beberapa waktu lalu dilansir dari Antara.
-
Apa penyebab cedera saat berlari? Menurut Dr. Andi Kurniawan SpKO, cedera saat berlari biasanya disebabkan oleh overuse, yaitu tekanan yang terjadi berulang kali yang mengakibatkan rasa nyeri.
-
Apa saja penyebab cedera olahraga? Terjadinya cedera saat berolahraga bisa membuat upayamu untuk menjaga kesehatan dan kebugaran menjadi terkendala.
-
Kenapa pelari pemula sering cedera? Terlalu sering berlari di awal bisa menyebabkan kelelahan dan cedera.
-
Kenapa cedera lutut sering terjadi pada olahraga lari? Cedera lutut sering dialami dalam olahraga yang melibatkan lari dan melompat. Kelebihan berat badan dapat meningkatkan risiko cedera pada persendian lutut karena tekanan berlebih.
-
Apa yang menyebabkan rasa sakit pada kaki? Kolesterol tinggi di darah bisa berujung penyakit arteri periferal yang bisa menurunkan atau menghadang aliran darah di kaki dan lengan dan menimbulkan rasa sakit.
-
Mengapa cedera Achilles lebih umum terjadi pada atlet? Cedera tendon Achilles dapat memiliki dampak yang signifikan pada mobilitas dan performa seseorang. Oleh karena itu, penting untuk memahami peran aktivitas fisik dan olahraga dalam terjadinya cedera ini.
Overuse injury biasanya menimbulkan rasa sakit di bagian depan lutut atau di sekitar tempurung lutut yang disebut dengan cedera runners knee. Nyeri pada bagian lutut ini juga dapat terjadi karena total kilometer jarak lari yang ditempuh per minggu cukup tinggi (higher mileage).
Andi menjelaskan olahraga lari memiliki hukum 10 persen peningkatan weekly mileage atau total kilometer dalam satu minggu tidak boleh melebihi 10 persen dibandingkan minggu sebelumnya. Ia mengatakan pelari yang peningkatan total kilometer per minggu lebih dari 10 persen memiliki risiko cedera yang lebih tinggi.
“(Hukum 10 persen) misalnya saya lari (total) empat kali (seminggu). Yang weekday, saya larinya 5 kilometer kali tiga hari, kemudian yang weekend 10 kilometer. Berarti total 25 kilometer. Minggu depan itu saya tidak boleh lebih dari 27,5 km total kilometernya,” terang Andi.
Jenis cedera yang lain adalah shin splint yang dapat terjadi ketika kaki mendarat pada tumit saat berlari sehingga menimbulkan nyeri di tulang kering bagian depan.
“Biasanya (shin splint) berhubungan dengan heel strike runners, kadar kelemahan dari sendi ankle dan otot tibialis aterior atau otot yang ada di depan. Kemudian biasanya pada saat sering downhill running, ada ketidakseimbangan otot kaki, dan biasanya di permukaan keras,” kata Andi.
Selain itu, ada juga cedera illiotibial band syndrome (ITBS) berupa nyeri di sisi luar dari lutut. Cedera ini biasanya timbul karena lari terlalu cepat atau terlalu jauh, pemanasan yang kurang, berlari turun, otot bokong yang lemah, panjang kaki yang berbeda atau panjang tungkai antara kanan dan kiri berbeda beberapa sentimeter.
Cedera lain yang yang juga rentan terjadi adalah nyeri pada belakang tumit atau otot betis bagian bawah atau cedera achilles tendinitis. Andi menjelaskan bahwa cedera ini terjadi karena biasanya otot betis mengalami kaku atau lemah serta akibat bertambahnya jarak lari mingguan yang semakin banyak.
Kembali ke cedera runners knee, Andi menambahkan bahwa cedera jenis ini juga dapat disebabkan oleh otot paha depan yang kaku, otot bokong (glutes) yang lemah, serta permukaan lari yang keras.
Ada pula cedera plantar fasciitis yang tidak hanya dialami pelari tetapi juga orang-orang pada umumnya. Salah satu penyebab cedera ini adalah nyeri di tulang tumit, baik di bagian bawah atau belakang tumit.
Plantar fasciitis juga timbul karena faktor berat badan berlebih (overweight), faktor otot betis yang kaku atau lemah, berhubungan dengan telapak kaki datar (flat foot), dan otot hamstring yang lemah.
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bagi mereka yang berolahraga, sejumlah cedera bisa rentan terjadi terutama tergantung dari jenis olahraga yang dilakukan.
Baca SelengkapnyaCedera tendon Achilles dapat memiliki dampak yang signifikan pada mobilitas dan performa seseorang.
Baca SelengkapnyaLari bisa memberi dampak pada persendian dan lutut kita secara positif dan negatif. Kenali cara mengelolanya.
Baca SelengkapnyaSeiring bertambahnya usia, sejumlah masalah kesehatan bisa muncul dan dialami oleh kaki.
Baca SelengkapnyaOtot kaki ketarik umumnya terjadi ketika otot atau tendon terlalu meregang atau robek.
Baca SelengkapnyaGanti sepatu lari secara rutin merupakan hal penting untuk mencegah cedera. Kenali tandanya:
Baca SelengkapnyaBesar kemungkinan kita berolahraga dan berlari menggunakan sepatu yang salah. Ketahui tanda apakah kita menggunakan sepatu yang salah atau benar.
Baca SelengkapnyaPenggunaan sepatu tidak nyaman dan sepatu KW bisa menyebabkan berbagai dampak buruk yang bisa dialami di kaki:
Baca SelengkapnyaBagi mereka yang ingin mulai melakukan olahraga lari, terdapat sejumlah hal yang perlu dikketahui dan diterapkan.
Baca SelengkapnyaSakit kaki sebelah kiri bisa menjadi masalah yang mengganggu aktivitas sehari-hari.
Baca SelengkapnyaOlahraga penting untuk dilakukan secara tepat sesuai usia. Hal ini termasuk mengetahui apakah seseorang terlalu tua untuk berlari.
Baca SelengkapnyaCedera ACL adalah cedera yang sering dialami oleh para atlet. Olahraga yang melibatkan tabrakan fisik atau gerakan mendadak adalah penyebabnya.
Baca Selengkapnya