Kantongi Rp1,5 Juta per Hari dari Olahan Kayu, Ini Hasil Kreativitas Pemuda di NTT
Merdeka.com - Kayu memang menjadi salah satu material favorit dalam membuat perabotan rumah. Selain karena warna alaminya yang cantik, struktur kayu yang kokoh dan kuat menjadi alasan utama dalam memilih perabotan berbahan dasar kayu.
Biasanya kayu yang banyak digunakan untuk membuat furnitur adalah kayu jati dan kayu mahoni. Kedua jenis kayu ini sering kali digunakan untuk membuat perabotan, seperti lemari, meja, kursi, dan dipan.
Namun di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, ada seorang perajin bernama Tadias Tadimus yang mengolah kayu nangka menjadi perabot rumah tangga, seperti gelas, sendok, piring, mangkuk dan berbagai macam perabot rumah tangga lainnya.
-
Siapa yang membuat tembikar itu? Sebuah studi baru di Quaternary Science Review membantah keyakinan lama bahwa suku Aborigin Australia tidak membuat tembikar. Para peneliti di Pusat Keunggulan Dewan Penelitian Australia untuk Keanekaragaman Hayati dan Warisan Australia bermitra dengan komunitas Aborigin Dingaal dan Ngurrumungu untuk pertama kalinya melakukan penggalian di Jiigurru (Pulau Kadal).
-
Bagaimana cara para perajin Tumang membuat kerajinan tembaga? 'Kebanyakan kalau yang tua-tua, mereka pintar gambar pintar mengerjakan. Tapi kalau untuk pemahat, banyak anak muda yang nggak bisa. Mereka nggak mau ribet. Misalnya sesuatu yang seharusnya dikasih garis dulu, mereka nggak mau kasih garis soalnya kelamaan atau terlalu rumit,'
-
Siapa yang membuat kerajinan tembaga di Tumang? Salah satu perajin tembaga di Tumang adalah Nur Haris 'Boomber'. Ia berkata, usaha kerajinan tembaga di Desa Tumang telah diwariskan dari zaman nenek moyang.
-
Siapa yang punya ide membuat kerajinan kayu? Melihat tingginya permintaan pasar, Prima dan Andi memutuskan mulai melakukan produksi kerajinan kayu sendiri. Sejak awal, keduanya memutuskan ciri khas usahanya adalah kerajinan kayu berwarna pastel.
-
Apa ciri khas usaha kerajinan kayu mereka? Melihat tingginya permintaan pasar, Prima dan Andi memutuskan mulai melakukan produksi kerajinan kayu sendiri. Sejak awal, keduanya memutuskan ciri khas usahanya adalah kerajinan kayu berwarna pastel.
Memilih Kayu Nangka
Selain dikenal kuat, kayu nangka juga dipilih karena dianggap memiliki keunikan warna yang berbeda dari yang lain. Untuk warna, Tadias tetap mempertahankan warna kuning kecokelatan khas kayu untuk memberikan kesan sejuk dan alami.
"Warnanya tetap sama, tidak diberi cat atau vernis, karena kalau kita menggunakan cat atau vernis akan membahayakan buat kesehatan," ujarnya, Senin (29/6), dilansir dari Liputan.com.
Raup Rp1,5 Juta per Hari
Hasil karya Tadias paling banyak terjual saat Ia memajang dagangan di pasar Wairkoja setiap hari Jumat. Ia bisa mengantongi penghasilan hingga Rp 1,5 juta sehari."Harganya terjangkau. Ada yang pakai pesan dan dalam sehari bisa laku sampai Rp800 ribu sampai Rp900 ribu," katanya.
Mendapat Perhatian dari Pemerintah
Kreativitas pemuda ini mendapat perhatian pemerintah desa setempat. Ia diberi bantuan peralatan seperti bor dan amplas untuk mendukung pekerjannya."Ada bantuan dari desa, tetapi saat ini alat sedang rusak sehingga produksi semakin berkurang," tandasnya.
Menjual Produknya di Pasar Tradisional
Saat ini, hasil karya Tadias baru dijual di pasar-pasar tradisional.
Meski sudah ada banyak orang yang menyukai produknya, Tadias masih enggan untuk memamerkan dan menjual produknya ke hotel-hotel atau restoran. Ia mengaku belum berani. (mdk/far)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengrajin barang bekas dari kayu dan biji-bijian bernama Samsul Arifin sangatlah inspiratif.
Baca SelengkapnyaDari keterampilannya ini, rata-rata ia mampu mengumpulkan cuan hingga Rp5 juta per bulannya.
Baca SelengkapnyaPara narapidana ini siap membuktikan dirinya telah berubah dan siap bermanfaat untuk masyarakat di sekitarnya
Baca SelengkapnyaDari sisa limbah kayu, lahirlah produk rumah tangga cantik dan bernilai tinggi.
Baca SelengkapnyaAda perabot rumah tangga sampai produk fashion berbahan anyaman yang mendunia.
Baca SelengkapnyaFatah Hasan (20) mengaku belajar membuat kerajinan dari sosok ayahnya.
Baca SelengkapnyaNia dan mitranya memutuskan untuk memberi nilai tambah pada produk-produk tersebut.
Baca SelengkapnyaPria asal Banyuwangi ini dulu jualan pelepah pisang door to door, kini jadi saudagar produk kerajinan yang laris di pasar luar negeri. Ini kunci kesuksesannya.
Baca SelengkapnyaPembuatan gula Jawa itu dilakukan secara tradisional dan menggunakan batok kelapa sebagai cetakannya.
Baca SelengkapnyaProduk kerajinan batik kayu di Krebet telah menjangkau pasar nasional maupun internasional
Baca SelengkapnyaSeorang pemuda tepian Rawa Pening memberdayakan masyarakat dalam mengolah eceng gondok menjadi kerajinan yang punya nilai jual.
Baca SelengkapnyaBentuknya lucu dan mirip domba asli dengan hiasan bulu serta tanduk yang meliuk di atas kepalanya.
Baca Selengkapnya