Viral Petani Melon Ini Menangis Lihat Kebunnya Kebanjiran, Bikin Haru
Merdeka.com - Sebuah video viral memperlihatkan seorang petani melon yang menangis akibat kebun miliknya kebanjiran. Video yang diunggah oleh pemilik akun Instagram @fakta.indo belum lama ini sontak mencuri perhatian.
Dalam unggahan tersebut, si pemilik akun menyoroti seorang petani melon yang mengenakan jas hujan berwarna biru itu berdiri meratapi lahan garapannya. Lahan yang sudah siap panen melon ini terendam air yang setinggi pinggangnya.
Samar-samar terdengar ia menangis sesegukan melihat kebun melonnya kebanjiran. Viral, begini nasib petani melon yang malang itu.
-
Dimana petani melon ini bercocok tanam? Asnawi merupakan warga Desa Kedungtulup, Kecamatan Sumber, Kabupaten Rembang. Saat masih menjadi anggota DPRD, Asnawi sebenarnya sudah dekat dengan dunia pertanian.
-
Siapa petani melon inspiratif ini? Mohammad Asnawi merupakan seorang anggota DPRD Rembang periode 2014-2019. Setelah itu ia mulai merintis hidup sebagai petani melon.
-
Apa yang membuat melon dari petani ini spesial? Uniknya lagi, tanaman melon di sana dibudidayakan tanpa pengaruh obat insektisida dan pestisida. Sehingga buahnya lebih sehat bila dikonsumsi.
-
Apa yang ditemukan oleh petani tersebut? Artefak yang dia temukan berupa batu besar berbentuk agak bulat dan ada tiga retakan terlihat di batu itu sehingga membuat benda itu mirip jamur.
-
Apa yang terjadi pada para petani? Mereka masih selamat meski mengalami luka bakar.
-
Bagaimana cara panen melon? Pertanian melon di dalam rumah kaca yang dikelola Hendi dan para petani lain bisa tiga kali panen dalam setahun. Satu rumah kaca biasanya bisa menghasilkan satu ton melon dengan total harga Rp25 juta. Bila semua proses berjalan lancar, periode yang dibutuhkan dari masa tanam hingga panen adalah 80 hari.'Kendala dalam bertani melon ini adalah hama penyakit seperti kutu-kutuan. Kalau perawatannya ekstra biasanya aman. Tapi waktu awal-awal merintis banyak gagalnya, karena masih banyak percobaan,' ujar Hendi.
Melemparkan Melon
©2022 Merdeka.com/ Instagram @fakta.indo
Si petani sempat mengangkat buah melon yang sudah terendam air. Tak lama, ia langsung melempar buah tersebut ke bawah genangan air seakan mengekspresikan kekesalannya akibat kejadian yang menimpa dirinya itu.
"Seorang petani melon menangis tersedu-sedu di sawah lantaran melon hasil tanamannya terendam air akibat hujan deras yang melanda akhir-akhir ini sehingga membuat area persawahan tergenang air hujan/banjir," tulis pemilik akun dalam unggahannya.
Penuh Haru
©2022 Merdeka.com/ Instagram @fakta.indo
Sejauh ini masih belum diketahui di mana lokasi kejadian yang menimpa petani malang itu. Akan tetapi, video singkat tersebut mendapat sorotan hingga membuat warganet turut haru bercampur sedih. Tak sedikit yang mendoakan agar si petani mendapat rezeki yang berlebih dari Sang Pencipta.
"Qadarullah WaMaa Sya'a Fa'ala , semoga Allah gantikan dengan yang lebih baik, semoga bapak sabar menghadapi ujian ini," tulis salah satu warganet dalam kolom komentar.
"Sabar, pakde, namanya ujian pasti selalu ada.. jangan menyerah, tetap berusaha dan berdoa semoga diganti dengan yang lebih baik. Amin," komentar warganet.
"Yakin dan percaya pak Allah SWT akan menggantikan rezeki yang hilang dengan rezeki yang berkali lipat. sabar dan jangan menyerah pak," komentar warganet lainnya.
View this post on Instagram (mdk/frd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ibu-ibu ini menangis melihat ladangnya rusak akibat ulah supporter bola yang terlibat kerusuhan.
Baca SelengkapnyaWarga harus berjuang keras untuk mendapatkan air di tengah bencana kekeringan.
Baca SelengkapnyaHujan jadi fenomena alam paling ditunggu masyarakat Indonesia belakangan ini.
Baca SelengkapnyaPetani pun harus merogok kocek lebih banyak untuk menyelamatkan tanaman padinya.
Baca SelengkapnyaPersawahan di Rorotan, Cilincing sepi aktivitas petani lantaran kering total.
Baca SelengkapnyaPetani di Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi terpaksa harus mengambil air dari kubangan sumur sedalam dua meter yang ia gali sendiri.
Baca SelengkapnyaArea persawahan di Jakarta tersebut terdampak kekeringan panjang
Baca SelengkapnyaMeski telah dibantu dengan pompa air, Sari tetap mengalami gagal panen. Dan, ini adalah tanam padi ketiga kalinya yang dilakukan Sari.
Baca SelengkapnyaKarena tenda tak cukup besar dan hujan disertai angin, nenek pun terkena cipratan air hujan.
Baca SelengkapnyaSelain bisa memetik melon secara langsung, pengunjung bisa berswafoto di kebun tersebut.
Baca SelengkapnyaBMKG memperingatkan, musim kemarau pada tahun 2023 akan lebih kering dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaNelayan ini tetap tenang mengemudikan perahunya saat cuaca buruk di tengah laut.
Baca Selengkapnya