Ilmuwan Temukan Penyebab Vlad The Impaler, Tokoh Dracula yang Tiap Menangis Bercampur Darah
Vlad the Impaler ternyata menderita sebuah kelainan aneh pada dirinya.
Vlad the Impaler ternyata menderita sebuah kelainan aneh pada dirinya.
Ilmuwan Temukan Penyebab Vlad The Impaler, Tokoh Dracula yang Tiap Menangis Bercampur Darah
Sebuah tim ilmuwan kimia dari University of Catania, SpringStyle Tech Design Ltd, Romania National Archives dan Politecnico di Milano, Via Mancinelli, telah menemukan bukti baru. Bukti yang menunjukkan bahwa Vlad the Impaler menderita berbagai penyakit, termasuk salah satu penyakit yang mungkin dideritanya. Vlad the Impaler atau Vlad III dikenal sebagai Pangeran Wallachia abad 15. Dia dikenal sebagai pembela tanahnya yang gigih.
-
Makanan apa yang dikonsumsi Vlad The Impaler? Menariknya, mereka tidak menemukan sedikit pun protein yang berasal dari makanan hewani. Protein makanan hanya ditemukan dalam makanan tumbuhan. Ini memicu dugaan bahwa sebenarnya sosok penginspirasi tokoh Dracula ini adalah seorang vegetarian.
-
Bagaimana Vlad The Impaler menghukum musuh-musuhnya? Metode kegemarannya adalah menusuk musuh-musuhnya dan membiarkan mereka menderita hingga mati dengan tiang di tanah.
-
Siapa yang menulis surat Vlad The Impaler? Surat ini ditujukan kepada penguasa kota Sibiu, Thomas Altemberger, dan membahas masalah-masalah pemerintah seperti pengumpulan pajak.
-
Kenapa Vlad The Impaler disebut vegetarian? Protein makanan hanya ditemukan dalam makanan tumbuhan. Ini memicu dugaan bahwa sebenarnya sosok penginspirasi tokoh Dracula ini adalah seorang vegetarian.
-
Apa yang menyebabkan mata Ivan bengkak? Setelah investigasi lebih lanjut, ternyata penyebab mata bengkak Ivan adalah karena reaksi alergi yang dipicu oleh gigitan anjing.
-
Kenapa vampir di Polandia dipotong kepalanya? Pada abad ke-19, orang Eropa meyakini prosedur pemakaman seperti itu akan menghapus “kutukan vampir“ dan mencegah orang mati bangkit dari kubur.
Sejarawan telah menemukan bukti yang menunjukkan bahwa dia bertanggung jawab atas kematian sebanyak 80.000 orang Ottoman, banyak di antaranya meninggal karena penyulaan. Penyulaan adakah teknik penyiksaan dan hukuman mati dengan cara menusukkan batang vertikal yang ujungnya runcing ke dubur korban.
Tokoh pangeran ini dalam budaya pop kerap disebut sebagai Dracula. Dikaitkannya Vlad III dengan tokoh Dracula adalah inspirasi dari Bram Stoker, pencipta karakter horror legendaris itu.
Terlepas dari karakternya itu, Vlad the Impaler terkenal kala menangis air matanya bercampur darah. Dalam penelitian yang mereka terbitkan dalam jurnal Analytical Chemistry, kelompok tersebut menjelaskan analisis protein dan peptida dari tiga surat yang ditulis oleh Vlad Drăculea dan apa yang mereka pelajari darinya.
Dalam studi baru ini, para peneliti bertanya-tanya penyakit apa, jika ada, yang mungkin menjangkiti pemimpin yang kejam itu. Untuk mengetahuinya, mereka memperoleh dan menganalisis tiga dokumen yang ditulis oleh Count.
Cara Penelitian
Saat menulis dengan tangan, orang yang menulis biasanya menyentuh kertas. Awalnya sentuhan seperti itu melibatkan penggunaan jari untuk penempatan kertas di atas permukaan, seperti meja. Setelah itu, bagian bawah telapak tangan akan bersandar pada kertas saat penulisan dilakukan. Kedua aktivitas tersebut menghasilkan berbagai bahan kimia dan molekul yang berpindah dari kulit ke kertas. Dalam pekerjaan mereka, tim peneliti mencari mereka di atas kertas, dan setelah ditemukan, ditelusuri asal-usulnya yang khas.
Untuk menangkap bahan dari kertas tanpa menyebabkan kerusakan, tim menggunakan teknik yang melibatkan penerapan dan pelepasan etilena-vinil asetat. Kemudian setelah diangkat, bahan tersebut diuji dengan menggunakan spektrometri massa. Tim menemukan residu yang mengandung lebih dari 500 peptida, yang mereka persempit menjadi 100 yang berasal dari manusia.
Dari situ, mereka menemukan bukti ciliopathy, kelainan genetik yang mengganggu fungsi sel dan organ.
Mereka juga menemukan bukti penyakit radang, yang kemungkinan besar mengakibatkan masalah pada saluran pernapasan dan kulit.
Dari penelitian itu, mereka menemukan senyawa yang menyarankan Count juga menderita hemolacria. Suatu kondisi yang menyebabkan darah bercampur dengan cairan di saluran air mata, mengakibatkan air mata bercampur darah.