Ini alasan gempa bumi sulit diramalkan kedatangannya
Merdeka.com - Gempa Nepal dengan kekuatan 7,8 skala Richter telah memakan banyak korban jiwa di Negeri Himalaya itu. Beberapa ilmuwan menyatakan bila jumlah korban bisa ditekan bila pemerintah memiliki teknologi untuk memprediksi gempa tersebut. Namun, menurut penelitian Mark Allen, ilmuwan dari Universitas Durham, memprediksi gempa ternyata tidak semudah yang dibayangkan.
Data gempa tidak sempurna
Hingga saat ini, kebanyakan ahli seismologi hanya mengandalkan data gempa yang terjadi sekitar 40 tahun ke belakang untuk memperkirakan kapan terjadinya gempa di masa depan, Gizmodo (29/04). Ini memang bisa membuat mereka meramalkan gempa bumi jauh-jauh hari, tetapi hampir semua data itu tidak sempurna.
-
Bagaimana gempa bumi memicu letusan? Gempa ini terjadi ketika terjadi pergeseran lempeng tektonik di bawah permukaan bumi. Akibat pergerakan ini, magma yang tersimpan di dalam bumi dapat naik ke permukaan dan menyebabkan gunung meletus.
-
Dimana gempa terjadi? Sebuah video yang diunggah oleh akun Instagram @batang.update memperlihatkan seorang anak dan ibu yang mencoba berlindung dari gempa Batang berkekuatan Magnitudo 4,4 pada 7 Juli kemarin.
-
Dimana gempa bumi terjadi? Gempa tersebut persisnya berada di wilayah lautan Samudera Hindia, dengan kedalaman 10 kilometer, titik koordinat 105,9 BT dan 7,61 LS, berjarak sekitar 85,7 km barat daya Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.
-
Apa yang terjadi ketika gempa? Gempa bumi adalah apa yang terjadi ketika dua lempengan tiba-tiba bergeser. Permukaan tempat yang tergeser itu disebut bidang patahan
-
Apa yang dipicu oleh gempa Peru? Berdasarkan estimasi peta guncangan, gempa ini berpotensi menimbulkan guncangan dengan skala intensitas VII-VII MMI (Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi yang kuat) di Atiquipa, Peru.
Bahkan di negara-negara yang akrab terkena gempa seperti Indonesia, China, dan Iran, catatan data gempa yang cukup sempurna sulit didapat.
Pusat gempa bisa berubah dan 'bertingkah'
Nah, untuk meramalkan gempa, ahli seismologi kerap membuat pola gempa dengan cara menggabungkan umur gempa dengan luas area terdampak. Namun, sekali lagi cara ini belum cukup ampuh untuk memprediksi gempa, sebab pusat gempa bisa jadi berubah strukturnya. Perubahan itu mengakibatkan gempa bumi yang dihasilkan miliki ciri yang berbeda, bisa lebih lemah atau lebih kuat.
Terlebih, kemunculan sebuah gempa kuat dengan kekuatan di atas 6 skala Richter, seperti yang terjadi di Nepal bisa memicu terjadinya gempa-gempa lain. Hal itu diperparah dengan semakin banyaknya patahan dan lempeng bumi yang saling bergeser dari waktu ke waktu.
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut adalah gempa Megathrust yang pernah terjadi di dunia.
Baca SelengkapnyaGempa dahsyat di wilayah ini terjadi sejak tahun 2350 SM.
Baca SelengkapnyaContohnya pernah terjadi pada tahun 2000 di Pulau Sumatera hingga tahun 2007 dengan range 7,9 Skala Ritcher (SR) sampai dengan paling besar 9,2 SR.
Baca SelengkapnyaGempa dengan magnitudo 4,8 mengguncang Sumedang, Jawa Barat, pada Minggu (31/12).
Baca SelengkapnyaBahkan menurut BMKG, potensi terjadinya megathrust hanya tinggal menunggu waktu saja.
Baca SelengkapnyaGempa bumi ini menjadi perhatian serius BNPB untuk mempelajari titik sesar gempa yang belum terpetakan untuk meminimalisir banyaknya korban jiwa.
Baca SelengkapnyaMakna kalimat tinggal menunggu waktu muncul lantaran Selat Sunda dan Mentawai-Siberut memang dalam kondisi geografis yang dapat memicu gempa besar.
Baca SelengkapnyaKepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan potensi terjadinya di gempa megathrust di Indonesia sangat bisa saja terjadi
Baca SelengkapnyaPenting bagi masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan mempersiapkan langkah-langkah mitigasi untuk mengurangi dampak dari gempa megathrust.
Baca SelengkapnyaKetahui zona wilayah megathrust di Indonesia yang berpotensi terjadinya gempa bumi serta Tsunami berskala besar.
Baca SelengkapnyaMengingat potensi bahaya yang ditimbulkannya, penting bagi negara-negara yang berada di zona rawan megathrust untuk mempersiapkan diri dengan baik.
Baca SelengkapnyaPemicu gempa itu diketahui setelah BMKG kembali melakukan analisis ulang dengan menggunakan data gempa susulan yang lebih banyak.
Baca Selengkapnya