Kisah Seorang Calon Samurai yang Belajar di Kampus Teknologi Bergengsi AS, Setelah Lulus Ini Kontribusinya Bagi Jepang
Ia dalah putra dari Gensui Honma, seorang samurai dari wilayah Fukuoka.
Eiichiro Honma, nama yang mungkin jarang terdengar di luar lingkup sejarah Jepang, adalah salah satu pelopor di balik modernisasi kereta api Jepang. Sebagai mahasiswa Jepang pertama yang lulus dari Massachusetts Institute of Technology (MIT), ia meninggalkan jejak besar dalam pembangunan infrastruktur negara yang terus dikenang hingga kini.
Lahir pada awal 1850-an, Honma adalah putra dari Gensui Honma, seorang samurai dari wilayah Fukuoka. Sebagai anak seorang samurai, ia diharapkan melanjutkan tradisi keluarganya untuk menjadi prajurit. Namun, perubahan besar dalam sejarah Jepang di masa itu justru membuka jalan hidup yang berbeda untuknya. Ketika Jepang mengakhiri lebih dari dua abad isolasi dan mulai mengadopsi ilmu dari dunia Barat, banyak individu muda dikirim ke luar negeri untuk belajar.
-
Apa yang dibuat oleh ilmuwan Jepang? Ilmuwan Jepang telah menemukan cara untuk menempelkan jaringan kulit hidup ke wajah robot dan membuat mereka bisa 'tersenyum'.
-
Bagaimana cara universitas di Jepang mencapai tingkat pendidikan tinggi? Keanekaragaman universitas ini menjelaskan tingginya angka lulusan dengan gelar tinggi di negara tersebut.
-
Bagaimana pria ini mencapai kesuksesannya? Hidup dalam keterbatasan sejak kecil Dikutip dari akun Instagram @kvrasetyoo, Kukuh membagikan kisah hidupnya yang berliku. Sejak kecil dia kurang mendapat kasih sayang orang tua karena ayahnya bekerja seharian sebagai sopir, dan ibunya juga bekerja sebagai pekerja rumah tangga. Belum lagi kondisi ekonomi keluarganya yang pas-pasan, sehingga menuntutnya agar hidup lebih mandiri. Sebagai anak sulung, Kukuh mulai menaruh perhatian dan bertekad ingin membantu keluarganya.
-
Bagaimana pria Jepang ini mencapai tujuan tabungannya? Dalam upayanya untuk mencapai FIRE (financial independence, retire early) atau kebebasan finansial dan pensiun lebih awal, pria yang memiliki penghasilan tahunan sekitar lima juta yen (sekitar Rp520 juta) ini mulai menyusun strategi menabung 100 juta yen secepat mungkin. Ia kemudian menciptakan nama alias online The Man Who Will Definitely Resign (Orang yang Pasti Akan Mengundurkan Diri) untuk memotivasi dirinya sendiri.
-
Apa saja makna di balik nama Jepang keren cowok? Ada beragam rekomendasi nama Jepang keren cowok yang dapat diberikan kepada si kecil. Jika si buah hati terlahir sebagai bayi laki-laki, maka banyak beragam nama yang mengandung makna pemberani hingga gagah dan tampan.
-
Apa yang Satria lakukan setelah lulus SMA? Setelah lulus SMA, Satria memutuskan untuk lanjut kuliah meski sedang dihadapi dengan kondisi finansial yang mencekik.
Pada tahun 1867, Honma dikirim ke Amerika Serikat atas perintah feodal daimyo. Alih-alih menjalani kehidupan sebagai prajurit, ia malah memilih jalur yang berbeda, yakni menjadi insinyur.
Di Negeri Paman Sam, ia belajar di Institut Klasik Mt. Pleasant dan Akademi Militer Highland. Sebuah laporan dari The Springfield Daily Republican pada 17 November 1869 mencatat keberadaannya di akademi tersebut bersama seorang siswa Jepang lainnya. Laporan itu menggambarkan betapa besarnya harapan yang dibebankan kepadanya untuk menyelesaikan pendidikan hingga akhir.
Pada tahun 1874, Honma berhasil lulus dari MIT dengan gelar di bidang teknik sipil, menjadikannya mahasiswa Jepang pertama yang menyelesaikan pendidikan di institusi tersebut.
Mengutip JapanSocietyBoston, Senin (2/12), setelah kembali ke Jepang, Honma memilih jalur karir yang penuh tantangan, yakni membangun jaringan kereta api yang belum pernah ada sebelumnya. Salah satu proyek awalnya adalah Jembatan Otagiri di Jalur Utama Shinetsu, Prefektur Niigata. Proyek ini, yang selesai pada tahun 1887, menghadapi tantangan besar karena harus melintasi Sungai Otagiri.
Meskipun baja yang menjadi bahan konstruksi utama saat itu terlalu mahal untuk digunakan, Honma dan timnya menggunakan tanggul besar sebagai solusi. Jembatan ini terbukti tahan lama, bertahan dari tanah longsor tahun 1914 dan banjir besar tahun 1995, serta masih digunakan hingga kini.
Proyek penting lainnya adalah pembangunan Jalur Usui Pass, yang menghubungkan Yokokawa dan Karuizawa. Medan berbukit yang ekstrem menjadikan proyek ini salah satu tantangan terbesar dalam sejarah perkeretaapian Jepang. Honma memimpin pembangunan jalur ini yang selesai pada Januari 1893 dan mulai beroperasi pada April tahun yang sama.
Meskipun jalur ini ditutup pada 1997 setelah pembukaan Nagano Shinkansen, Jalur Usui kini diakui sebagai properti budaya penting Jepang karena nilai historisnya.Karir Honma tidak berhenti di situ. Ia juga bekerja pada Sobu Railway, Hokuetsu Railway, dan Tobu Railway. Pada awal 1900-an, survei kereta api bahkan membawanya ke luar negeri, termasuk China dan Korea, menunjukkan pengaruhnya yang meluas hingga di luar Jepang.
Reporter magang: Nadya Nur Aulia