Sebanyak Ini Jumlah Sampah Luar Angkasa yang \'Menyumbat\' Orbit Bumi
Merdeka.com - Ribuan puing-puing luar angkasa yang mengorbit bumi ternyata mampu menimbulkan ancaman yang signifikan bagi satelit, pesawat ruang angkasa, hingga astronot. Puing-puing luar angkasa ini juga turut bertambah setiap tahunnya.
Para ilmuwan memberi mereka nama sebagai ‘sampah luar angkasa’ yang merupakan puing-puing buatan manusia yang tersisa di orbit sekitar bumi. Wujudnya sendiri berupa potongan satelit dan pesawat ruang angkasa yang rusak yang menyumbat orbit Bumi.
Ukuran sampah ini beragam, mulai dari sekecil flek cat hingga sebesar roket berada disana. Tidak peduli ukurannya, NASA ungkap bahwa puing-puing orbital ini dapat menjadi ancaman bagi astronot dan pesawat ruang angkasa yang bekerja di orbit Bumi.
-
Apa saja jenis benda yang bisa membahayakan Bumi? Anggapan bahwa luar angkasa adalah tempat yang kosong boleh jadi merupakan anggapan yang salah. Faktanya, banyak benda yang melayang-layang di luar angkasa, terutama di orbit Bumi.Bukan hanya meteor atau asteroid, benda-benda lain seperti satelit bahkan sampah.
-
Siapa yang mengidentifikasi puing-puing luar angkasa? Jonathan McDowell, seorang astrofisikawan dari Harvard, mengidentifikasi bahwa puing tersebut kemungkinan besar berasal dari pesawat ruang angkasa SpaceX Dragon yang kembali ke Bumi pada Februari, membawa empat orang dari Stasiun Luar Angkasa Internasional.
-
Bagaimana jumlah satelit di orbit bumi bertambah? Jumlah satelit yang mengorbit bumi terus bertambah seiring dengan perkembangan teknologi dan eksplorasi antariksa.
-
Apa yang menyebabkan polusi di luar angkasa? Studi terbaru NASA melaporkan bahwa sampah luar angkasa bukan hanya membahayakan kerja satelit atau teleskop luar angkasa, tetapi juga mencemari Bumi.
-
Kenapa pembajakan di luar angkasa dianggap berbahaya? Pembajakan di angkasa luar dinilai dapat menjadi masalah ekonomi dan hukum yang besar bagi eksplorasi manusia di antariksa.
-
Apa bahaya yang dihadapi astronot di luar angkasa? Mereka akan mengalami suhu ekstrem, mulai dari minus 240 hingga 250 derajat Fahrenheit atau minus 120 derajat Celcius di orbit rendah Bumi (LEO). Kondisi ini akan menyebabkan luka bakar atau pembekuan.
Dilansir dari LiveScience, Jumat (17/3), Jaringan Pengawasan Luar Angkasa Amerika Serikat melacak saat ini ada lebih dari 23.000 sampah luar angkasa yang lebih besar dari softball, termasuk 3.000 satelit yang sudah tidak berfungsi dan dibiarkan membusuk di orbit.
Itu angka yang berhasil mereka lacak, para peneliti memperkirakan bahwa ada lebih dari 100 triliun sampah luar angkasa yang tidak terlacak berukuran 1 sentimeter di orbit Bumi.
Sampah ini bisa menjadi ancaman bagi bumi sekecil apapun ukurannya. Itu karena objek di orbit bergerak sangat cepat, biasanya mencapai kecepatan lebih besar dari 25.200 km/jam, atau 10 kali kecepatan tembakan peluru rata-rata di Bumi.
Badan Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional mengatakan bahwa sampah luar angkasa sering jatuh ke Bumi, sebagian besar yang jatuh ini berukuran cukup kecil sehingga terbakar seluruhnya di atmosfer.
Ada juga insiden-insiden yang terjadi di luar angkasa karena sampah-sampah itu sendiri. Pada Maret 2021, roket Rusia bertabrakan dan menghancurkan satelit militer Tiongkok.
Pada Juni 2021, sampah berukuran kecil menghantam lengan robot Stasiun Luar Angkasa Internasional, beruntung robot itu tidak hancur. Insiden-insiden ini semakin sering terjadi karena jumlah sampah luar angkasa yang terus bertambah setiap tahunnya.
Reporter magang: Safira Tiur Margaretha (mdk/faz)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tak hanya asteroid saja yang bisa membahayakan Bumi, benda ini juga punya dampak.
Baca SelengkapnyaSatelit yang terbakar menjadi polusi di luar angkasa.
Baca SelengkapnyaSemakin banyak peristiwa benda asing jatuh dari langit. Benda-benda itu kebanyakan berasal dari Stasiun Luar Angkasa.
Baca SelengkapnyaAngkatan Antariksa Amerika Serikat (US Space Force) saat ini sedang memantau 20 serpihan dari satelit yang telah hancur.
Baca SelengkapnyaAngkatan Antariksa Amerika Serikat (US Space Force) saat ini sedang memantau 20 fragmen puing yang berasal dari satelit yang mengalami kerusakan.
Baca SelengkapnyaSedang Beternak, Pria ini Temukan Puing-puing Pesawat Luar Angkasa
Baca SelengkapnyaJeff Bezos mulai melirik satelit orbit rendah. Meski belakangan, pemilik Amazon juga punya ambisi.
Baca SelengkapnyaRoket China yang membawa satelit orbit rendah tiba-tiba meledak. Melepaskan puing-puing yang dipantau AS.
Baca SelengkapnyaGravitasi Jupiter menarik sejumlah meteoroid dan membentuk awan yang dikenal sebagai Taurid swarm.
Baca SelengkapnyaJumlah satelit yang mengorbit bumi terus bertambah seiring dengan perkembangan teknologi dan eksplorasi antariksa.
Baca SelengkapnyaPenggunaan tas khusus sedang disiapkan perusahaan ini untuk mengais sampah luar angkasa.
Baca SelengkapnyaEmpat asteroid besar mendekati Bumi pada 24 Oktober, dengan jarak terdekat sekitar 1,5 juta mil. Salah satunya, sebesar gedung pencakar langit.
Baca Selengkapnya