Teknologi ini Memungkinkan Sayuran Tumbuh di Luar Angkasa
Merdeka.com - Ternyata sayuran bisa untuk tumbuh di antariksa. Hal ini sebelumnya telah dibuktikan oleh Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS, International Space Station) sukses mengolah selada di ruang hampa udara pada 2015 lalu.
Tak sampai di situ, astronom bahkan berencana untuk menanam lebih banyak jenis sayuran lainnya. Rencana ini sudah matang dan akan dilakukan sesegera mungkin. Teknologi tersebut diberi nama 'Veggie'.
Informasi ini disampaikan oleh Norwegian University of Science and Technology (NTNU).
-
Bagaimana tomat tumbuh di luar angkasa? Tomat ini merupakan yang pertama tumbuh di luar angkasa atau dipanen di ISS.
-
Apa yang terjadi pada tomat di luar angkasa? Pada bulan Oktober, beberapa minggu setelah Rubio mendarat kembali di Bumi setelah lebih dari satu tahun di luar angkasa (371 hari), Rubio mengungkapkan bahwa dia tidak pernah menemukan tomat selama berada di orbit. 'Kenyataannya – kelembapan di sana sekitar 17 persen – mungkin sudah kering hingga Anda tidak tahu apa itu. Mudah-mudahan seseorang akan menemukannya suatu hari nanti: benda kecil yang sudah layu,' jelas dia.
-
Kenapa ilmuwan menanam tanaman di bulan? Misi ini bertujuan untuk menciptakan ekosistem pertanian di luar angkasa yang dapat menyediakan makanan bagi para astronot di bulan dan Mars. Selain itu, proyek ini juga diharapkan dapat menghasilkan oksigen dan obat-obatan yang diperlukan untuk mendukung misi antariksa di masa mendatang.
-
Bagaimana benih itu tumbuh di Bulan? Hasilnya, ternyata gravitasi Bulan yang rendah malah membantu mempercepat perkecambahan benih.
-
Apa yang ditemukan oleh ilmuwan di luar angkasa? Tim astronom pimpinan ilmuwan di Caltech, Amerika Serikat melaporkan penemuan air di luar angkasa. Mereka mengaku menemukan tempat cadangan air terbesar yang pernah terdeteksi di alam semesta.
-
Bagaimana pabrik luar angkasa memproduksi? Varda memiliki misi, yaitu membantu perusahaan farmasi dalam meningkatkan obat-obat mereka atau menciptakan terapi obat baru dengan memanfaatkan kristal protein, kemudian mengembalikan bahan-bahan tersebut ke Bumi.
Tujuan rencana tersebut tak lain adalah ingin menyediakan nutrisi yang mencukupi dari sayuran kepada astronot dan kosmonot, selama mereka melakukan tugas di luar angkasa.
"Astronot itu kalau bisa harus makan makanan segar, seperti stroberi, tomat, dan jenis sayuran lain yang menyehatkan. Dan kami tengah berupaya mewujudkan hal tersebut," kata Silje Wolff, ahli fisiologi tanaman untuk luar angkasa NTNU, sebagaimana dilansir Geek via Tekno Liputan6.com.
"Yang kami bayangkan, nanti akan ada beberapa rumah kaca di luar angkasa yang akan berisi sejumlah sayuran yang dibudidayakan," lanjutnya menerangkan.
Manfaatkan Nitrogen
Karena sayuran akan ditanam di ruangan yang suhunya sudah diatur, peneliti nantinya akan memanfaatkan nitrogen untuk mengembangkan mereka.
Wolff mengakui kalau nitrogen memberikan dampak asupan air ke masing-masing tanaman.
"Kami akhirnya menyadari kalau tanaman bisa 'mencium' seberapa banyak kandungan yang tersedia di dalam mereka. Jadi, saat konsentrasi nitrogen rendah, tanaman akan menyerap lebih banyak air dan nitrogen hingga ia mencapai tingkatan yang optimal," tuturnya.
Proses Penanaman Tanaman di Luar Angkasa
Berdasarkan informasi yang dilansir laman RT News, proses awal penumbuhan sayuran luar angkasa dilakukan dengan menggunakan cahaya LED warna merah dan biru.
Para astronot menjelaskan bahwa teknologi Veggie ini sangatlah penting untuk penerbangan jarak jauh di masa depan.
Lewat teknologi ini, para astronot tidak hanya menikmati sayuran segar di luar angkasa, tetapi secara tidak langsung bisa menjadi sarana psikologis untuk para astronot yang memiliki hobi berkebun.
"Makanan segar seperti tomat, blueberry dan selada merah merupakan sumber antioksidan yang baik. Memiliki makanan segar seperti ini di luar angkasa justru bisa memiliki dampak positif pada suasana hati orang dan juga bisa memberikan perlindungan terhadap radiasi di ruang angkasa," tutur Dr. Ray Wheeler, kepala peneliti proyek teknologi Veggie.
Teknologi Veggie sendiri dikembangkan oleh tim peneliti Orbital Teknologi Corp (Orbitec) di Madison, Wisconsin.
Setelah nantinya dikembangkan dan berhasil dipanen, sayuran antariksan tersebut akan dikirim balik ke Bumi untuk dicicipi kualitasnya dan dilakukan evaluasi. Segala hasil tentu akan dikembangkan lebih lanjut.
Sumber: Liputan6.comReporter: Jeko I.R.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ini merupakan pertama kali biji pohon tertentu tumbuh subur di Bulan.
Baca SelengkapnyaMisi ini bertujuan untuk mengembangkan ekosistem pertanian di luar angkasa, sehingga dapat menyediakan pasokan makanan bagi astronaut di bulan dan Mars.
Baca SelengkapnyaDemi semangka berbuah di Antartika, peneliti rela melakukan penyemaian manual karena tak ada serangga yang membantu secara alami.
Baca SelengkapnyaPenelitian terbaru mengungkap bahaya astronot mengonsumsi makanan ini.
Baca SelengkapnyaBelakangan ini, para ilmuwan juga meneliti potensi makanan yang berasal dari asteroid.
Baca SelengkapnyaPenelitian ini pernah dilakukan di stasiun luar angkasa. Hasilnya ada kemajuan pada obatnya.
Baca SelengkapnyaCara petani di Arab Saudi mengolah padang pasir jadi lahan pertanian.
Baca SelengkapnyaLangkah ini merupakan sinergitas Kementan dengan Kementerian Pertahanan (Kemenhan) membangun lumbung pangan.
Baca SelengkapnyaBerikut hewan yang kemungkinan bisa hidup bersama manusia di luar angkasa.
Baca SelengkapnyaPeluncuran teknologi ini merupakan langkah inovatif dalam mewujudkan penerapan pertanian modern, cerdas, dan berkelanjutan
Baca SelengkapnyaBisnis sayuran milik Kebun Kita di Kabupaten Riau ini menggunakan metode hidroponik apung yang menghasilkan kualitas yang segar, berkualitas, dan bersih.
Baca SelengkapnyaAda banyak faktor yang memengaruhi hasil jika diproduksi di Bumi dan di luar angkasa.
Baca Selengkapnya