Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Suku Mentawai, Hidup dan Melekat di Hutan

Suku Mentawai, Hidup dan Melekat di Hutan Sikerei, Dokter Tradisional Suku Mentawai, Dekat dan Melekat dengan Hutan. ©2021 Merdeka.com/Martison Siritoitet

Merdeka.com - Di tengah perkembangan teknologi di Indonesia, ada salah satu suku yang berpegang teguh pada paru-paru dunia yaitu hutan. Mereka Suku Mentawai, berada di Kepulauan Mentawai barat pulau Sumatera. Suku Kepulauan Mentawai ini sudah ada sejak tahun 500 SM. Salah satu suku tertua di dunia ini berpegang bahwa hutan adalah jantung kehidupan.

Sandang, pangan dan tempat tinggal mereka dapatkan dari hutan. Suku Mentawai menganut kepercayaan Arat Sabulungan. Mereka menganggap hutan, tumbuhan dan satwa memiliki roh dan jiwa. Semakin dekat dengan hutan, kekuatan spiritual mereka semakin kuat. Ketika roh tidak dirawat dengan baik, maka akan membuat kesialan bagi mereka.

sikerei dokter tradisional suku mentawai dekat dan melekat dengan hutan

©2021 Merdeka.com/Martison Siritoitet

Ada 3 pulau besar di kepulauan Mentawai. Pulau Siberut, Pulau Pagai Utara dan Selatan serta Pulau Sipora. Siberut menjadi Pulau terbesar dan banyak dihuni Suku Mentawai. Pulau dengan jarak 10 jam perjalanan kapal dari Padang, Sumatera Barat ini memang eksotis.

Suku Mentawai, memiliki keterikatan kuat dengan hutan. Mereka mempunyai makanan pokok sendiri. Sagu dan keladi menjadi makan mereka sehari-hari. Uniknya, padi bagi mereka hanyalah makanan sekunder. Pasalnya, hutan belantara menjadi habitat alami bagi sagu dan keladi.

Tak perlu khawatir, buah, sayur dan protein mereka tercukupi. Mereka dapat dengan mudah mencarinya di pedalaman hutan.

sikerei dokter tradisional suku mentawai dekat dan melekat dengan hutan

©2021 Merdeka.com/Martison Siritoitet

Keunikan Suku Mentawai juga terletak pada tatonya. Menariknya, mereka membuat tato dari bahan yang alami bersumber dari hutan. Bagi mereka, tato merupakan identitas dan gambaran keharmonisan alam dan penghuni hutan. Tato suku Mentawai dianggap sebagai tato tertua di dunia. Pakaian yang tidak terlalu tertutup membuat taot mereka terlihat jelas.

Meski begitu, Suku Mentawai 3 jenis pakaian yaitu Pakaian adat Sikerei, pakaian adat Pangureijat, dan pakaian aktitas sehari-hari. Bahan pembuat pakaian mereka berasal dari hutan. Tak hanya tato dan pakaian saja, rumah adat mereka juga bersumber dari hutan.

Kayu, bambu dan dedaunan alami menjadi bahan baku rumah mereka. Paru-paru dunia ini memang membuat para Suku Mentawai menjadi manusia yang berkecukupan.

sikerei dokter tradisional suku mentawai dekat dan melekat dengan hutan

©2021 Merdeka.com/Martison Siritoitet

Saat sakit mereka tak perlu ke dokter. Suku bangsa Proto Melayu ini turun termurun menggunakan bantuan Sikerei, seorang dukun yang dinobatkan melalui upacara Taddek. Berbagai macam penyakit dapat mereka sembuhkan. Mulai dari flu, sakit kepala, sakit perut, hingga pengobatan patah tulang.

Bahan obat dari alam mereka ramu di dalam hutan.Tanaman obat akan diparut dan diambil sarinya. Dedaunan, batang, akar hingga umbi-umbian mereka gunakan.Sebagai contoh pengobatan masuk angin. Sikerei biasa menggunakan daun gandarusa atau Justicia gandrus sebagai penyembuhnya.

Mulanya, tanaman obat ini dicuci di sungai terdekat. Kelestarian yang terjaga membuat sungai kepulauan Mentawai ini jernih. Mereka meramu obat dengan peralatan tradisional. Parut obat mereka terbuat dari dahan pohon paku yang berduri.

sikerei dokter tradisional suku mentawai dekat dan melekat dengan hutan

©2021 Merdeka.com/Martison Siritoitet

Suku bertato unik ini sangat dekat dengan hutan. Keceriaan mereka tergambar ketika dekat dengan hutan. Meskipun berada di tengah modernisasi, mereka tetap teguh menjaganya. Prinsip keharmonisan dengan alam akan mereka pertahankan. Merawat dan melestarikan hutan adalah faktor utama Suku Mentawai tetap ada hingga saat ini. (mdk/Ibr)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ajarkan Keseimbangan Alam dan Manusia, Ini Fakta Menarik Kepercayaan Arat Sabulungan dari Suku Mentawai
Ajarkan Keseimbangan Alam dan Manusia, Ini Fakta Menarik Kepercayaan Arat Sabulungan dari Suku Mentawai

Sebuah kepercayaan asli yang dianut masyarakat Suku Mentawai ini tak jauh-jauh dari soal alam dan manusia untuk saling bersinergi dalam kehidupan.

Baca Selengkapnya
Menyusuri Taman Nasional Siberut, Hutan Hujan Tropis di Pulau Mentawai yang Kaya Keanekaragaman Hayati
Menyusuri Taman Nasional Siberut, Hutan Hujan Tropis di Pulau Mentawai yang Kaya Keanekaragaman Hayati

Hampir 60% dari Taman Nasional Siberut berupa hutan yang dihuni oleh ratusan spesies tumbuhan berkayu, puluhan spesies mamalia, hingga ratusan jenis burung.

Baca Selengkapnya
Mengenal Suku Togutil, Kelompok Etnis yang Hidup secara Nomaden di Kawasan Hutan Pulau Halmahera
Mengenal Suku Togutil, Kelompok Etnis yang Hidup secara Nomaden di Kawasan Hutan Pulau Halmahera

Semakin ke sini kehidupan mereka semakin terancam. Diduga ada kaitannya dengan usaha ekspansi sumber daya alam.

Baca Selengkapnya
Mengenal Suku Orang Laut, Penghuni Perairan Sumatra Timur yang Dulunya Dikenal Kawanan Perompak
Mengenal Suku Orang Laut, Penghuni Perairan Sumatra Timur yang Dulunya Dikenal Kawanan Perompak

Salah satu masyarakat asli Sumatra Timur yang kesehariannya hidup di perairan ini berperan dalam melestarikan kehidupan bahari.

Baca Selengkapnya
Sejarah Alas Purwo, Keadaan Biologis, dan Fakta Menariknya
Sejarah Alas Purwo, Keadaan Biologis, dan Fakta Menariknya

Merdeka.com merangkum informasi tentang sejarah Alas Purwo, sekaligus membahas tentang keadaan biologis di dalamnya, dan fakta menariknya.

Baca Selengkapnya
Mengenal Orang Talak Mamak, Penghuni Asli Pedalaman Riau yang Bersahabat dengan Hutan
Mengenal Orang Talak Mamak, Penghuni Asli Pedalaman Riau yang Bersahabat dengan Hutan

Sebuah masyarakat yang hidup cukup terisolir di pedalaman Provinsi Riau ini sangat dekat dengan alam (hutan) dan menerapkan sistem peladangan.

Baca Selengkapnya
Fakta Menarik Kepulauan Mentawai, Jadi Destinasi Wisata Pilihan Paul Walker Hingga Vokalis RHCP
Fakta Menarik Kepulauan Mentawai, Jadi Destinasi Wisata Pilihan Paul Walker Hingga Vokalis RHCP

Belum lama ini telah viral di media sosial vokalis band Red Hot Chilli Peppers (RHCP), Anthony Kiedis terpantau sedang liburan di Kepulauan Mentawai

Baca Selengkapnya
Melihat Hutan Larangan Leuweung Gede di Ciamis, Dikeramatkan Warga dan Pernah Dapat Penghargaan Kalpataru
Melihat Hutan Larangan Leuweung Gede di Ciamis, Dikeramatkan Warga dan Pernah Dapat Penghargaan Kalpataru

Selain memiliki fungsi spiritual, hutan ini juga memiliki fungsi ekologis bagi perkampungan di sekitarnya.

Baca Selengkapnya
Asal-usul Suku Akit, Penduduk Asli Provinsi Riau yang Mendiami Pulau Rupat
Asal-usul Suku Akit, Penduduk Asli Provinsi Riau yang Mendiami Pulau Rupat

Salah satu penduduk asli yang mendiami Provinsi Riau yang memiliki bahasa melayu Riau yang unik, namun bahasa tersebut terancam hilang.

Baca Selengkapnya
Hidup Nomaden dan Bergantung Pada Alam, Ini Fakta Menarik Suku Sakai dari Pedalaman Riau
Hidup Nomaden dan Bergantung Pada Alam, Ini Fakta Menarik Suku Sakai dari Pedalaman Riau

Salah satu suku di Indonesia yang mendiami hutan pedalaman Riau ini hidup bergantung pada alam dan pola kehidupannya yang masih bepindah-pindah.

Baca Selengkapnya
Mengenal Sialang, Pohon Adat Suku Petalangan yang Jadi Rumah Lebah Hutan
Mengenal Sialang, Pohon Adat Suku Petalangan yang Jadi Rumah Lebah Hutan

Jenis flora yang satu ini sudah dilindungi oleh KLHK maupun Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau karena menjadi rumah permanen bagi lebah untuk produksi madu.

Baca Selengkapnya
Hutan Lindung Wehea yang Dijaga dengan Pendekatan Hukum Adat
Hutan Lindung Wehea yang Dijaga dengan Pendekatan Hukum Adat

Tak hanya melindungi hutan dari perambahan, aktivitas di hutan lindung bahkan sangat dibatasi.

Baca Selengkapnya