Batu ini Ditancapkan Gajah Mada saat Sumpah Palapa, Tak Ada yang Bisa Mencabut
Merdeka.com - Gajah Mada sebagai salah seorang patih Majapahit yang sangat terkenal. Dia dicatat dalam sejarah sebagai orang yang berhasil menguasai Nusantara.
Usaha penyatuan Nusantara itu merupakan pembuktian dari Gajah Mada setelah dia melakukan sumpah palapa. Sumpah palapa adalah sumpah yang diucapkan Gajah Mada saat upacara pengangkatan menjadi patih.
Sebuah batu yang ada di Dusun Nglinguk, Desa Sentonorejo, kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto dipercaya merupakan sebuah batu yang ditancapkan oleh Gajah Mada saat mengucap sumpah palapa. Berikut ulasannya.
-
Dimana patung batu itu ditemukan? Seperti yang ditulis departemen tersebut dalam unggahan Facebook yang diterjemahkan, ukiran tersebut ditemukan di dekat perbatasan Kamboja, di distrik paling selatan provinsi Buriram.
-
Di mana batu prasasti tersebut ditemukan? Arkeolog menemukan batu prasasti berbentuk manusia berusia 3.000 tahun di situs kuno pemakaman Las Capellanías di Cañaveral de León, Huelva, Spanyol.
-
Dimana batu itu ditemukan? Awalnya batu seberat 3,5 kilogram itu ditemukan di dasar sungai Colti di sebelah tenggara Rumania oleh seorang wanita tua.
-
Dimana lokasi batu Patapaan? Keberadaannya sendiri terletak di antara pepohonan dan kebun milik warga, dengan medan yang cukup sulit dijangkau.
-
Dimana letak pahatan batu ini? Pahatan batu Al Jassasiya di Qatar adalah salah satu pahatan batu paling menakjubkan di seluruh Timur Tengah.
Batu Patok Gajah Mada
©2022 Merdeka.com/youtube.com/TelusuRINusantara
Sebuah video memperlihatkan batu panjang yang menancap di tanah. Batu itu bukan sembarang batu. Sebab, diyakini batu tersebut merupakan sebuah patok yang ditancapkan oleh Gajah Mada ketika mengucapkan sumpah palapa.
Batu yang diberinama dengan batu Pathok Gajah tersebut merupakan batuan andesit yang memiliki panjang sekiatar 134 cm dengan ketinggian 81 cm dari permukaan tanah.
Batu itu ditemukan melalui sejarah yang panjang. Pertama kali ditemukan pada tahun 1927 oleh seorang arsitek dari Belanda Ir. Hendi Maclaine Pont, dan kemudian diteliti pada 1976 sampai 1982.
Sulit Dicabut dengan Alat Berat
©2022 Merdeka.com/youtube.com/TelusuRINusantara
Menurut kepercayaan masyarakat setempat, batu Patok Gajah tersebut merupakan batu yang tidak bisa dicabut. Bahkan dikatakan tidak bisa dicabut meski menggunakan alat berat.
Masyarakat yakin bahwa batu itu memiliki ukuran yang sangat panjang. Bahkan dikatakan bahwa panjangnya bisa sampai ke kolam segaran yang jaraknya mencapai 1 km.
Batu yang berdiri miring tersebut juga pernah digali oleh warga untuk menemukan pangkalnya namun gagal. Batu tersebut terletak di belakang pendopo agung Trowulan.
Siapakah Gajah Mada?
©2022 Merdeka.com/youtube.com/TelusuRINusantara
Melansir dari laman Wikipedia, Gajah Mada adalah seorang patih Majapahit yang sangat fenomenal.
Gajah Mada menjadi patih Amangkubumi pada masa pemerintahan Ratu Tribuana Tunggadewi pada tahun 1258 S/1336 M.
Ia terkenal dengan salah satu sumpahnya untuk menaklukkan Nusantara. Sumpah itu disebut sebagai sumpah palapa.
Sumpah Palapa Gajah Mada
©2022 Merdeka.com/youtube.com/TelusuRINusantara
Sumpah palapa adalah suatu pernyataan yang diucapkan oleh Gajah Mada pada upacara pengangkatannya menjadi patih pada tahun 1336 M.
Isinya adalah sebagai berikut:
“Kamu Gajah Mada Patih Amangkubumi tidak ingin melepaskan puasa. Kamu Gajah Mada, "Jika telah menundukkan seluruh Nusantara di bawah kekuasaan Majapahit, saya (baru akan) melepaskan puasa. Jika mengalahkan Gurun, Seram, Tanjung Pura, Haru, Pahang, Dompo, Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, demikianlah saya (baru akan) melepaskan puasa," (mdk/mff)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Batu itu sempat tidak bisa dipindahkan dari tempat asalnya.
Baca SelengkapnyaPrasasti yang saat ini berada di Skotlandia ini berisi banyak rangkuman catatan sejarah.
Baca SelengkapnyaDi dalam petilasan ini terdapat sebuah batu besar yang digunakan sebagai tempat bertapa Panembahan Senopati
Baca SelengkapnyaLubang yang ada di Batu Batikam itu merupakan simbol dari perdamaian antar suku yang tengah berkuasa pada saat itu.
Baca SelengkapnyaSelain perannya yang dianggap tidak tergantikan, batu ini konon juga memiliki kisah misteri yang sampai sekarang belum terpecahkan.
Baca SelengkapnyaPintu masuk Kabupaten Banyuwangi ini memiliki sejumlah kisah terkenal
Baca SelengkapnyaPrasasti itu diduga dipindahkan ke Belanda antara tahun 1822-1825.
Baca SelengkapnyaSampai saat ini mata air tersebut masih terjaga kesuciannya.
Baca SelengkapnyaGua ini dibangun oleh warga biasa jauh sebelum masa Kerajaan Majapahit.
Baca SelengkapnyaBatu ini mencuri perhatian karena bentuknya mirip stonehenge yang ada di Inggris
Baca SelengkapnyaPotret penampakan peninggalan pra-sejarah yang ada di Jawa Barat.
Baca Selengkapnya