Kesaksian Wanita Yahudi ini Ungkap Kebaikan Warga Gaza Palestina: Sangat Toleran & Tak Mau Menyakiti
Kejahatan kemanusiaan yang dialami masyarakat Gaza begitu mengiris hati.
Kejahatan kemanusiaan yang dialami masyarakat Gaza begitu mengiris hati.
Kesaksian Wanita Yahudi ini Ungkap Kebaikan Warga Gaza Palestina: Sangat Toleran & Tak Mau Menyakiti
Sarah Katz, aktivis Persatuan Yahudi Prancis untuk Perdamaian (UJFP), bersaksi atas kebaikan warga Gaza Palestina. Pernah hidup bersama sebagai wanita Yahudi di tengah-tengah umat Islam Gaza, Palestina, Katz mengakui warga Gaza begitu toleran.
Meski dia orang Yahudi, warga Gaza tak pernah berbuat buruk sedikitpun kepadanya. Bahkan, dia sama sekali tak pernah mendapat komentar negatif.
Kejahatan kemanusiaan yang kini dialami masyarakat Gaza begitu mengiris hati Katz. Berikut ulasan selengkapnya.
Dua Tahun Tinggal di Gaza
Katz dalam sebuah video singkat seperti diunggah
akun Instagram @cordovamediaid membeberkan sejumlah fakta mengenai masyarakat Gaza.
Wanita yang berprofesi sebagai aktivis Yahudi tersebut pernah tinggal selama dua tahun di Gaza.
"Saya tinggal sekitar dua tahun di Gaza dengan menggunakan nama Yahudi saya dan rambut terbuka," ungkapnya.
Wanita asal Prancis itu mengaku sama sekali tak pernah dimusuhi atau mendapat komentar negatif dari penduduk di Gaza.
"Dan saya tidak pernah, tidak pernah mendapatkan masalah sedikit pun. Bahkan komentar-komentar yang jahat juga tidak pernah," ujarnya.
Masyarakat Gaza Sangat Toleran
Katz menegaskan masyarakat Gaza memiliki sikap toleransi yang begitu tinggi.
Bahkan, Katz menyebut jika masyarakat di Gaza memiliki pemikiran terbuka akan beragam opini atau idealisme politik.
"Masyarakat Gaza benar-benar terbuka dengan berbagai opini politik," terangnya.
"Mereka masyarakat yang benar-benar normal. Saya sangat menikmati hidup di Gaza, saya bahkan membuat ikatan persahabatan yang sangat kuat," katanya.
Genosida yang kini tengah dialami masyarakat Gaza begitu membuat Katz miris. Dia menyayangkan kejahatan kemanusiaan yang dilakukan Israel terhadap masyarakat Gaza.
"Ini adalah masyarakat yang sangat toleran yang hidupnya di ambang kematian," ungkapnya.
"Sangat penting untuk memahami apa yang terjadi saat ini adalah genosida terhadap penduduk Gaza," imbuhnya.
Sebelum genosida yang dilakukan Israel pada masyarakat Gaza pasca 7 Oktober 2023, dia dan sejumlah aktivis pernah membela kaum rentan seperti petani dan nelayan di Gaza.
"Kami melindungi dua kategori masyarakatnya yakni nelayan dan petani. Kenapa? Karena Israel ingin membuat ketergantungan di dalam hal ini, mereka ingin menghancurkan masyarakat mereka (Gaza)," terangnya.
Katz bahkan pernah menjadi tameng hidup secara sukarela bagi para petani Gaza yang terancam oleh agresi tentara Israel.
Baginya, hal itu merupakan suatu keistimewaan tersendiri.
"Kami pernah menjadi tameng hidup agar petani bisa bekerja. Saya bahkan merasa istimewa bisa berdiri di hadapan para penembak Israel," tukasnya.
Kesaksian Katz mengenai masyarakat Gaza membuat sosoknya banjir dukungan. Banyak ungkapan terima kasih kepadanya.
"Kereeen ibu," tulis akun @ulfareni_kasim
"Terimakasih ibu Sarah Kats, semoga mata dunia semakin terbuka setelah mendengarkan kesaksian anda. Salam hormat Bu," tulis akun @maysayyasy
"Hatinya mulia," tulis akun @ana_murtiana
"Terimakasih Banyak Bu Sarah," tulis akun @ayahsabtu