Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kisah Pasukan Hantu Dayak Paling Ditakuti Tentara Belanda, Senjata Saktinya Melegenda

Kisah Pasukan Hantu Dayak Paling Ditakuti Tentara Belanda, Senjata Saktinya Melegenda Kisah Pasukan Hantu Dayak Paling Ditakuti Tentara Belanda, Senjata Saktinya Melegenda. ©2022 Merdeka.com/kebudayaan.kemdikbud.go.id

Merdeka.com - Dalam sejarah, sejauh ini senjata populer yang dipakai oleh pasukan Indonesia ketika melawan pasukan Belanda adalah bambu runcing. Romantisme terhadap bambu runcing sangat kuat sehingga melupakan senjata lain yang tidak kalah menarik untuk dibahas.

Tepatnya di Pulau Kalimantan. Pulau terluas di Indonesia ini menyimpan kekayaan yang sampai sekarang masih dilestarikan oleh Suku Dayak. Pada masa Belanda, Suku Dayak melakukan perlawanan dengan senjata khasnya, sehingga disebut sebagai pasukan hantu.

Kisah senjata mematikan dan pasukan hantu di Suku Dayak inilah yang menarik untuk ditelisik lebih jauh. Berikut adalah ulasan lengkapnya.

Keganasan Suku Dayak

kisah pasukan hantu dayak paling ditakuti tentara belanda senjata saktinya melegenda

©2022 Merdeka.com

Pada masa penjajahan, pasukan Belanda sangat superior ketimbang pasukan tanah air, khususnya Suku Dayak. Hal ini karena Belanda mempunyai senjata yang memadai untuk melakukan peperangan dan intimidasi.

Namun, berbeda ceritanya ketika Belanda masuk ke pedalaman Kalimantan. Di sana terdapat Suku Dayak yang jauh lebih ganas ketimbang pasukan Belanda.

Pasukan Dayak Kalimantan memiliki senjata ampuh yang sangat mematikan. Senjata ini sampai sekarang melegenda dan menjadi salah satu senjata yang ditakuti oleh pasukan Belanda.

Senjata Sumpit Suku Dayak

kisah pasukan hantu dayak paling ditakuti tentara belanda senjata saktinya melegenda

©2022 Merdeka.com

Senjata yang melegenda dan bisa memukul mundur pasukan Belanda tersebut adalah sumpit atau yang juga disebut sebagai damek. Suku Dayak mempunyai senjata yang dikenal sebagai sumpit sebagai alat untuk berburu.

Sumpit itu bukan sumpit biasa. Sumpit yang digunakan oleh pasukan Dayak sebagai senjata adalah sumpit beracun. Pasukan Dayak akan mengolesi mata anak sumpit dengan getah pohon ipuh atau pohon iren yang beracun.

Sumpit terbuat dari pohon kayu yang memiliki bentuk bulat dengan panjang yang mencapai 2 meter. Diameter batangnya 2 cm, dan diameter lubang 1 cm. Sedangkan peluru sumpit (yang diolesi racun) terbuat dari bambu atau sejenis pohon palm tua.

Efek Senjata Sumpit Beracun

kisah pasukan hantu dayak paling ditakuti tentara belanda senjata saktinya melegenda

©2022 Merdeka.com

Senjata sumpit beracun milik Suku Dayak tidak hanya mematikan dengan racun. Akan tetapi juga membuat orang yang terkena menjadi kejang-kejang dengan cara yang mengerikan.

Orang yang terkena anak sumpit biasanya akan tewas dalam hitungan menit. Mereka akan kejang-kejang sambil mengeluarkan kotoran atau air kencing sebelum kemudian tewas.

Biasanya anak sumpit ini akan diarahkan ke leher target. Dengan begitu maka lawan akan tewas dengan cepat dan sadis.

Pasukan Hantu Suku Dayak

pekan dayak 2013

©2013 Merdeka.com/imam buhori

Pasukan yang disebut sebagai pasukan hantu di sini adalah Suku Dayak. Ada dua alasan mengapa pasukan Suku Dayak ini sangat menakutkan dan mematikan sehingga disebut sebagai pasukan hantu.

Pertama, Suku Dayak memiliki pemahaman tentang hutan yang sangat baik. Mereka adalah penduduk asli Kalimantan, sehingga pasukan Dayak sangat lihai dalam menguasai medan peperangan. 

Kedua, pasukan Suku Dayak tentu saja memiliki senjata yang mematikan yaitu sumpit. Berkat kesenyapan dan kemampuan Suku Dayak dalam mematikan lawan, maka pasukan tersebut cukup pantas jika dinamakan pasukan hantu.

Pasukan Belanda Tidak Menyerang Pedalaman

ilustrasi hutan

©2012 Shutterstock/Paul Aniszewski

Berkat keganasan dan kengerian senjata yang dimiliki oleh Suku Dayak, maka masyarakat pedalaman Kalimantan bisa hidup dengan nyaman tanpa intervensi dari orang asing.

Kemampuan Suku Dayak dalam menyerang musuh dapat membuat pasukan Belanda tidak menyerang pedalaman Kalimantan. Mereka hanya ada untuk menguasai kota-kota besar.

"Karena itu, pengaruh penjajahan Belanda di Kalimantan umumnya hanya terkonsentrasi di kota besar tapi tak menyentuh hingga pedalaman," kata Chendana Putra, yang dilansir dari laman liputan6. (mdk/mff)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tarian Khas Sukabumi Ini Dulunya Digunakan untuk Usir Hewan Buas, Begini Kisahnya
Tarian Khas Sukabumi Ini Dulunya Digunakan untuk Usir Hewan Buas, Begini Kisahnya

Dahulu para penari asal Jawa Tengah dibawa ke Sukabumi untuk mengusir hewan buas dan makhluk halus melalui tarian.

Baca Selengkapnya
Kisah Mangkuk Merah, Dari Tradisi Adat Dayak hingga Peristiwa Perang Rakyat
Kisah Mangkuk Merah, Dari Tradisi Adat Dayak hingga Peristiwa Perang Rakyat

Selain berfungsi sebagai alat komunikasi antar sesama serumpun Suku Dayak, benda ini juga menyebabkan terjadinya rentetan peristiwa berdarah.

Baca Selengkapnya
Kolone Macan, Kisah Pasukan Elite Pembunuh Berdarah Dingin di Tanah Rencong
Kolone Macan, Kisah Pasukan Elite Pembunuh Berdarah Dingin di Tanah Rencong

Tentara Belanda membentuk sebuah pasukan elite. Dinamai Marsose, yang berasal dari kata marechaussee, pasukan polisi bersenjata di Eropa.

Baca Selengkapnya
4 Fakta Carok Madura, Pertama Kali Terjadi pada Masa Penjajahan Belanda Kini Sering Disalahpahami
4 Fakta Carok Madura, Pertama Kali Terjadi pada Masa Penjajahan Belanda Kini Sering Disalahpahami

Saat itu, carok jadi strategi penjajah mengadu domba pribumi dengan jagoan kaki tangan mereka.

Baca Selengkapnya
Warga Lamongan Gambarkan Kejamnya Kerja Rodi Zaman Penjajah saat Karnaval Agustusan, Bikin Merinding
Warga Lamongan Gambarkan Kejamnya Kerja Rodi Zaman Penjajah saat Karnaval Agustusan, Bikin Merinding

Warga Lamongan tampilkan kekejazam kerja rodi zaman penjajahan Belanda. Bikin nangis.

Baca Selengkapnya
Kisah Pasukan Marsose, Satuan Tentara Bayaran Belanda untuk Lawan Perjuangan Masyarakat Aceh
Kisah Pasukan Marsose, Satuan Tentara Bayaran Belanda untuk Lawan Perjuangan Masyarakat Aceh

Setiap prajuritnya bukanlah tentara resmi dari Belanda, melainkan mereka adalah tentara bayaran yang bisa membunuh siapa saja yang menghalanginya tanpa pandang

Baca Selengkapnya
Kejinya Pasukan Belanda di Aceh Bunuh Warga Satu Desa, 1 Anak Kecil Disisakan Ini potretnya
Kejinya Pasukan Belanda di Aceh Bunuh Warga Satu Desa, 1 Anak Kecil Disisakan Ini potretnya

KIsah pembantaian masyarakat Aceh oleh penjajah Belanda.

Baca Selengkapnya
Tentara Bayaran Seperti Wagner, Pernah Ikut Perang di Indonesia
Tentara Bayaran Seperti Wagner, Pernah Ikut Perang di Indonesia

Tentara bayaran seperti Wagner, sudah ada sejak ribuan tahun lalu. Di Indonesia, pasukan ini pernah ikut perang.

Baca Selengkapnya
Cerita di Balik Taman Makam Pahlawan Dreded Bogor, Dulu Jadi Saksi Kejamnya Eksekusi Pasukan Belanda
Cerita di Balik Taman Makam Pahlawan Dreded Bogor, Dulu Jadi Saksi Kejamnya Eksekusi Pasukan Belanda

Penamaan "Dreded" konon berasal dari bunyi senapan Belanda yang ditembakan secara membabi buta.

Baca Selengkapnya
Mengenang Perang Batak, Perjuangan Mempertahankan Wilayah Leluhur dari Gempuran Kolonial Belanda
Mengenang Perang Batak, Perjuangan Mempertahankan Wilayah Leluhur dari Gempuran Kolonial Belanda

Perang Batak, perjuangan mempertahankan tanah leluhur dari pasukan Belanda.

Baca Selengkapnya
Horor di Rawagede, Ratusan Warga Tewas Dibantai Pasukan Elite Belanda
Horor di Rawagede, Ratusan Warga Tewas Dibantai Pasukan Elite Belanda

Pasukan elite baret hijau Belanda membantai ratusan warga Rawagede, Karawang. Ini pengakuan saksi tentang kejadian mengerikan itu.

Baca Selengkapnya
Hulptroepen, Pasukan Pribumi yang Malah Bantu Belanda Memenangkan Perang Jawa
Hulptroepen, Pasukan Pribumi yang Malah Bantu Belanda Memenangkan Perang Jawa

Banyaknya anggota hulptroepen dari Minahasa tidak terlepas dari peran komandannya, yakni Dotulong.

Baca Selengkapnya