Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kisah Raja Majapahit Larang 2 Adik Wanitanya Menikah, Takut Tahtanya Direbut Ipar

Kisah Raja Majapahit Larang 2 Adik Wanitanya Menikah, Takut Tahtanya Direbut Ipar Tribhuwana Wijayatunggadewi. ©istimewa

Merdeka.com - Raja Jayanegara sempat memimpin Majapahit sepeninggal ayahnya, Raden Wijaya. Jayanegara menjadi putra satu-satunya dari Raden Wijaya meski memiliki banyak istri.

Dalam sejarahnya, Raden Wijaya hanya memiliki keturunan dari dua istri. Istri pertama yaitu Dara Petak yang melahirkan Jayanegara. Kedua adalah Gayatri Rajapatni yang memberikan dua putri yaitu Tribhuwana Tunggadewi dan Dyah Wiyat.

Jayanegara sempat melarang kedua adiknya yaitu Tribhuwana dan Dyah Wiyat untuk menikah. Apa alasan Jayanegara?

Mengutip buku 'Kumpulan Cerita Majapahit' karya penulis Ayuhanafiq, RB.Abd. Gani, Evi Sudyar, terbitan Dinas Pendidikan Kabupaten Mojokerto 2020, berikut kisah selengkapnya.

Jayanegara Larang Adiknya Menikah

Raja Jayanegara memiliki alasan untuk melarang adiknya menikah semasa dirinya masih hidup.

Dirinya khawatir jika Tribhuwana Tunggadewi dan Dyah Wiyat menikah maka takhtanya terancam oleh suami kedua adik tirinya itu. Terlebih, akan sangat mungkin terjadi pemberontakan di dalam kerajaan.

Namun setelah Jayanegara meninggal, banyak pangeran dari berbagai negeri datang untuk melamar Tribhuwana Tunggadewi dan Dyah Wiyat. Namun tidak semuanya berhasil sampai akhirnya diadakan sayembara.

Pada akhirnya, Tribhuwana Tunggadewi menikah dengan Pangeran Cakradhara atau Kertawardhana, bangsawan muda keturunan raja raja Singhasari. Adiknya, Dyah Wiyat menikah dengan pangeran lainnya bernama Kudamerta.

Pernikahan Tribhuwana Tunggadewi dengan Pangeran Cakradhara melahirkan seorang putra yang kelak menjadi raja di Majapahit bernama Hayam Wuruk.

Kepemimpinan Raja Jayanegara

Kerajaan Majapahit di bawah kekuasaan Jayanegara terbilang buruk. Jayanegara disebut belum sempat merasakan masa-masa indah.

Putra dari Raden Wijaya dan Dara Petak tersebut berkuasa sejak tahun 1309-1328. Jayanegara dianggap lemah, jahat, dan tidak bermoral. Banyak intrik yang muncul karena kepemimpinannya yang kurang baik.

Pada pemerintahan Jayanegara, Majapahit mengalami 8 kali peristiwa pemberontakan. Sampai pada puncaknya adalah saat Jayanegara tewas ditikam oleh tabibnya sendiri.

Banyak pemberontakan dilakukan oleh para pengikut ayahnya. Hal tersebut terjadi karena Jayanegara bukan raja berdarah Kertanegara murni melainkan campuran Jawa-Melayu.

Tribhuwana Gerbang Pembuka Era Keemasan Majapahit

Kematian Jayanegara membuat polemik di kerajaan terkait siapa penerusnya sebagai raja. Ibu tiri Jayanegara, Gayatri mendapat hak tersebut untuk menggantikannya. Namun Gayatri menolak karena sudah tak mau terlibat di urusan duniawi dan memilih menjadi Bhiksuni.

Unsur patriarki yang kuat di Majapahit sempat memancing keraguan terlebih belum ada sejarahnya Majapahit dipimpin seorang wanita.

Pada akhirnya, adik dari Jayanegara yaitu Tribhuwana Tunggadewi naik takhta sebagai pengganti kakak tirinya. Tribhuwana dipanggil "rajaputri" sebagai bentuk lain dari "ratu".

Sang rajaputri berhasil menepis keraguan tersebut dan malah menjadi gerbang pembuka era keemasan Majapahit. Tribhuwana memegang peran penting dalam meletakkan dasar-dasar politik kenegaraan Majapahit.

Pada masa kepemimpinannya banyak peristiwa penting terjadi, salah satunya adalah lahirnya Sumpah Palapa dari Gajah Mada. Gajah Mada dilantik oleh Tribhuwana pada 1334 sebagai Mahapatih.

Pada kepemimpinan Tribhuwana dan tekad dari Mahapatih Gajah Mada, Majapahit berhasil melakukan ekspansi besar-besaran ke seluruh Nusantara. Pada 1334 dimulai dengan menaklukan Bali, kemudian tiga tahun berselang menyasar ke kerajaan di Sumatera. (mdk/thw)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Operasi Pembunuhan Raja Majapahit di Atas Kasurnya, Ditikam Tepat di Jantung
Operasi Pembunuhan Raja Majapahit di Atas Kasurnya, Ditikam Tepat di Jantung

Raja Majapahit ini dikenal sakti kebal senjata. Namun, dia tewas dibunuh di atas tempat tidurnya.

Baca Selengkapnya
Mengenal Limwa, Terkenal Cerdas sejak Kecil hingga Jadi Raja yang Adil dan Suka Menolong
Mengenal Limwa, Terkenal Cerdas sejak Kecil hingga Jadi Raja yang Adil dan Suka Menolong

Ia selalu dikelilingi oleh orang-orang yang sayang padanya

Baca Selengkapnya
Menilik Kehidupan Gayatri Rajapatni, Perempuan yang Nasihatnya Didengar Raja
Menilik Kehidupan Gayatri Rajapatni, Perempuan yang Nasihatnya Didengar Raja

ia adalah wanita terhormat, bijak, cerdas, dan berpendirian teguh

Baca Selengkapnya
Kisah Sri Isyana Tunggawijaya, Raja Perempuan Pertama di Jawa Timur
Kisah Sri Isyana Tunggawijaya, Raja Perempuan Pertama di Jawa Timur

Sri Isyana Tunggawijaya merupakan sosok berkepribadian kuat yang menjadi raja perempuan pertama di Jawa Timur. Ia hidup sebelum era Kerajaan Majapahit.

Baca Selengkapnya
Terkenal Tangguh dan Cerdas Pimpin Kerajaan Majapahit selama 12 Tahun, Ini Sisi Lain Ratu Tribhuwana Tunggadewi
Terkenal Tangguh dan Cerdas Pimpin Kerajaan Majapahit selama 12 Tahun, Ini Sisi Lain Ratu Tribhuwana Tunggadewi

Sosok Tribhuwana Tunggadewi dikenal sebagai saah satu pemimpin perempuan era kerajaan yang disegani.

Baca Selengkapnya
Kisah Hidup Anyakrawati, Raja Mataram yang Mendapat Gelar 'Panembahan Seda Ing Krapyak'
Kisah Hidup Anyakrawati, Raja Mataram yang Mendapat Gelar 'Panembahan Seda Ing Krapyak'

Pada masanya, Kerajaan Mataram Islam berhasil menumpas berbagai pemberontakan dan melakukan berbagai usaha penaklukkan

Baca Selengkapnya
Kisah Hidup Dewi Suhita, Ratu Terakhir Majapahit yang Menginspirasi
Kisah Hidup Dewi Suhita, Ratu Terakhir Majapahit yang Menginspirasi

Dewi Suhita memimpin Majapahit saat kondisi kerajaan itu tidak baik-baik saja. Ia dihadapkan pada perang Paregreg. Pembawaannya yang tenang jadi sorotan.

Baca Selengkapnya
Kisah Perang Saudara Antara Raja Panjalu dan Raja Jenggala, Tak Puas dengan Warisan Orang Tua
Kisah Perang Saudara Antara Raja Panjalu dan Raja Jenggala, Tak Puas dengan Warisan Orang Tua

Raja Airlangga membagi kerajaan untuk kedua putranya. Upaya itu disebut sia-sia karena kedua putranya melakukan perang saudara.

Baca Selengkapnya
Kisah Ratu Sakti, Raja Pajajaran yang Paling Dilaknat karena Bunuh Orang Tanpa Alasan
Kisah Ratu Sakti, Raja Pajajaran yang Paling Dilaknat karena Bunuh Orang Tanpa Alasan

Akibat tindakannya ini, kerajaan Pajajaran saat itu mulai mengalami kemunduran hingga memasuki zaman pralaya atau jahiliyah.

Baca Selengkapnya
Cerita Tentang Keajaiban Doa Sunan Prapen, yang Memunculkan Ribuan Tawon dan Membuat Pasukan Majapahit Panik
Cerita Tentang Keajaiban Doa Sunan Prapen, yang Memunculkan Ribuan Tawon dan Membuat Pasukan Majapahit Panik

Sunan Prapen merupakan keturunan Sunan Giri yang diyakini merupakan waliyullah yang memiliki karomah

Baca Selengkapnya