Pak Bhabin 'Curhat' ke Kasad Dudung, Kakeknya Tentara Nembak Belanda & Jepang Ditolak
Merdeka.com - Ipda Herman Hadi Basuki alias Pak Bhabin bertemu dan menyambut hangat Kasad Jenderal TNI Dudung Abdurachman. Di mana Kasad saat itu tengah berkunjung ke Balikpapan.
Menariknya pada kesempatan itu, Pak Bhabin sempat 'curhat' mengenai kakeknya yang seorang tentara kepada Dudung. Lantas bagaimana curhatan Pak Bhabin yang kakeknya merupakan seorang tentara nembak Belanda dan Jepang ditolak?
Melansir dari akun TikTok hermanhadibasuki, Rabu (7/12), simak ulasan informasinya berikut ini.
-
Bagaimana Abdurrahman Baswedan melawan Belanda? Mengutip ikpni.or.id, pekerjaannya sebagai wartawan mempermudah Abdurrahman Baswedan untuk menyerukan perlawanan terhadap Belanda.Ia menuliskan berbagai artikel yang kritis, salah satunya dimuat di surat kabar Harian Matahari Semarang yang mengajak orang-orang keturunan Arab untuk membela Indonesia.
-
Kenapa Abdurrahman Baswedan jadi buruan Belanda? Kabar pengakuan Mesir atas kemerdekaan Indonesia menjadi senjata mematikan bagi Abdurrahman (AR) Baswedan. Saat kepulangannya ke tanah air, ia menjadi orang yang paling dicari oleh pihak Belanda.
-
Dimana Duta diserbu emak-emak? Duta Sheila On 7 diketahui melaksanakan salat Idul Adha di lapangan Ganjuran, Condongcatur, Sleman, yang berdekatan dengan kediamannya. Kehadirannya di tempat umum ini langsung menarik perhatian banyak orang. Usai salat, Duta tampak diserbu oleh para ibu-ibu yang meminta foto bersama.
-
Siapa yang terbunuh dan menyebabkan dendam Belanda? Terbunuhnya Kapten François Tack, seorang perwira VOC di Kartasura oleh Untung Suropati membuat kolonial Belanda meradang.
-
Siapa yang ditangkap dan dieksekusi Belanda? Kemudian, Tunong berhasil ditangkap dan langsung dieksekusi mati di tepi pantai Lhokseumawe.
-
Bagaimana Djamin Ginting melawan penjajah Belanda? Pada 1948, pasukan Belanda meluncurkan agresi militernya. Pada peristiwa ini, Djamin juga bergerilya melawan Belanda di Kota Medan.
Temui Kasad Dudung Abdurachman
Pak Bhabin baru-baru ini menemui Dudung Abdurachman yang berada di Balikpapan. Dalam video yang beredar, tampak bagaimana Pak Bhabin menyambut hangat layaknya seorang anak bertemu ayahnya. Bagaimana tidak, Pak Bhabin terlihat mencium tangan Kasad usai memberikan hormat.
TikTok hermanhadibasuki ©2022 Merdeka.com
"Sudah Letnan sekarang?," tanya Dudung.
"Siap sudah Jenderal," jawab Pak Bhabin.
"Wah hebat," kata Dudung.
Sinergitas TNI-Polri
Pria bernama asli Herman ini pun berbicara mengenai sinergitas TNI-Polri. Hal ini terlihat bagaimana keduanya memiliki hubungan yang cukup baik.
TikTok hermanhadibasuki ©2022 Merdeka.com
"Pak Kasad datang yang nyambut dari polisi," ujar Pak Bhabin."Pak Kapolda, Pak Pangdam dan juga Pak Gubernur juga," sambungnya."Ini menunjukkan sudah ada sinergitas di Kaltim ini Jenderal," tambahnya."Kalau sinergitas kalau menurut saya dari dulu itu. TNI Polri itu tidak bisa dipisahkan," ujar Dudung."Nah betul Jenderal, sama Pemda juga," kata Pak Bhabin.
Curhat Kakeknya Tentara
Menariknya pada kesempatan itu, Pak Bhabin sempat 'curhat' mengenai kakeknya yang seorang tentara kepada Dudung. Dia mengaku memiliki darah tentara yang mengalir di tubuhnya.
TikTok hermanhadibasuki ©2022 Merdeka.com
"Di tubuh saya ini juga mengalir darah tentara Jenderal," ujar Pak Bhabin. "Oh iya?," tanya Dudung terkejut."Kakek saya itu tentara Jenderal," ujarnya."Oh iya?," tanyanya lagi.
Nembak Belanda & Jepang Ditolak
Ia pun menjelaskan bagaimana sang kakek yang menembak Belanda dan Jepang pada saat itu. Namun sayang, kakeknya ditolak. Hingga akhirnya menembak pribumi dan kini menjadi neneknya.
TikTok hermanhadibasuki ©2022 Merdeka.com
"1942 kakek saya itu nembak Belanda, di tolak," ungkapnya langsung disambut gelak tawa Kasad dan lainnya."1945 nembak Jepang, ditolak juga Jenderal," lanjutnya."1950 nembak pribumi, nah itu yang menjadi nenek saya anggota Persit Kartika Chandra Kirana," tutupnya disambut tawa dan tepuk tangan dari Kasad dan lainnya.
Video Pak Bhabin Temui Kasad Dudung
Ipda Herman Hadi Basuki alias Pak Bhabin bertemu dan menyambut hangat Kasad Jenderal TNI Dudung Abdurachman. Menariknya pada kesempatan itu, Pak Bhabin sempat 'curhat' mengenai kakeknya yang seorang tentara kepada Dudung.Berikut videonya.
@hermanhadibasuki Menyambut Pak Dudung di Balikpapan #fyp #fypシ #Polri #tnipolri #tiktokindonesia #pakbhabin ♬ original sound - Herman Hadi Basuki (mdk/tan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Panglima Perang dari Riau ini terlibat langsung dalam peperangan melawan Belanda di Sumatera Barat di bawah pimpinan Tuanku Imam Bonjol.
Baca SelengkapnyaTekadnya yang kuat membuat dirinya berani maju secara terbuka untuk menghadapi sekutu. Muslihat tak peduli meski hujan peluru terjadi di sana.
Baca SelengkapnyaIa lahir dari keluarga ulama besar Minangkabau yang terjun di dunia kemiliteran hingga menjabat sebagai menteri di era PRRI.
Baca SelengkapnyaPendidikannya sempat terhenti setelah sang ayah meninggal dunia
Baca SelengkapnyaPenamaan "Dreded" konon berasal dari bunyi senapan Belanda yang ditembakan secara membabi buta.
Baca SelengkapnyaAtas jasa serta perjuangannya, namanya kini diabadikan menjadi nama sebuah ruas jalan yang ada di Jakarta.
Baca SelengkapnyaSosoknya dikenal sebagai ulama karismatik yang memiliki rasa cinta yang begitu besar dengan agama dan negerinya.
Baca SelengkapnyaPria panglima perang ini dianggap penjajah Belanda sangat berbahaya dan kuat dibandingkan dengan pemimpinnya sendiri.
Baca SelengkapnyaPemberontakan yang ia pimpin menjadi pemberontakan besar terhadap Belanda yang pertama di Pulau Jawa.
Baca SelengkapnyaPemberontakan ini sebagai bentuk reaksi rakyat terhadap sistem tanam paksa oleh Belanda.
Baca SelengkapnyaDengan tekad yang kuat dan penuh keberanian untuk menentang dan melawan pihak kolonial, Depati Amir mendapatkan dukungan penuh dari masyarakat Bangka.
Baca SelengkapnyaIa tewas sesaat setelah melakukan serangan kepada tentara penjajah
Baca Selengkapnya