Pangkal Masalah Ratusan Pelajar SMA 1 Turen Malang Demo Kepala Sekolah
Merdeka.com - Demo adalah salah satu aktivitas yang identik dengan mahasiswa. Mereka biasanya menyuarakan pendapat dengan turun ke jalan.
Namun, baru-baru ini viral sebuah video yang memperlihatkan siswa SMA yang demo menuntut kepala sekolah mereka untuk mundur (17/10).
Kepala sekolah tersebut dituntut mundur lantaran kecewa terhadap sikap kepala sekolah yang dinilai sangat arogan. Berikut ulasan lengkapnya.
-
Kenapa Guru Olahraga dendam ke Kepala Sekolah? Berdasarkan dokumen polisi, Darien dan Eiswert pernah melakukan pembicaraan mengenai 'tantangan kinerja' Darien. Eiswert juga telah melakukan penyelidikan terhadap Darien pada Desember tahun lalu atas potensi penyalahgunaan dana sekolah sekitar Rp31 juta. Eiswert, berdasarkan laporan NPR, juga pernah menegur Darien karena ia memecat seorang pelatih tanpa persetujuan Eiswert dan ia juga pernah memberi tahu Darien bahwa kontraknya kemungkinan 'tidak akan diperpanjang semester depan'.
-
Siapa yang terancam dikeluarkan dari sekolah? Akibatnya, anak laki-laki berusia 12 tahun itu telah beberapa kali dikenai sanksi karena melanggar aturan panjang rambut, dan mungkin akan dikeluarkan dari sekolah.
-
Kenapa Pak Guru marah ke murid? Ana sawijining murid SD sing tekon karo gurune sing ndilalah lagi rada nesu.
-
Kenapa guru di cerita anekdot tugas sekolah marah kepada Jon? Guru : 'Jono, tahukah kesalahan Anda hari ini apa?' Jono : 'Saya tidak tahu pak.' Guru : 'Kesalahan hari ini adalah Anda belum mengerjakan pekerjaan rumah yang saya tugaskan minggu lalu' Jono : 'Saya tidak paham, pak.' Guru : 'Anda itu bodoh atau ingin membangkang saya, hah?'
-
Bagaimana aksi arogansi Ketua PP? Dengan nada tinggi pria itu sampai memarahi pengemudi itu hingga adu cekcok terjadi.'Koe anak e sopo? Iki wilayahku, koe seng mundur,' kata pria itu.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas kekerasan di sekolah? Satuan pendidikan harus menyadari mereka memiliki tugas dan fungsi perlindungan anak, selain tugas layanan pembelajaran.
Demo Siswa SMA 1 Turen
©2022 Merdeka.com
Ratusan siswa-siswi SMA Negeri 1 Turen melakukan demo di sekolah. Mereka demo menuntut kepala sekolah, Eny Retnowati mundur dari jabatannya.
Video berdurasi 4 menit tersebut memperlihatkan ratusan siswa-siswi yang berada di tengah lapangan.
Mereka beramai-ramai menyampaikan aspirasi berupa teriakan dan juga tulisan yang dibentangkan berisi tuntutan-tuntutan mereka.
Menuntut Kepala Sekolah Mundur
©2022 Merdeka.com
Ratusan siswa-siswi tersebut turun ke lapangan menuntut kepala sekolah mereka untuk mundur. Mereka juga membentangkan poster yang bertuliskan kecaman.
Di dalam videonya, demo terlihat sangat tertib dan siswa-siswi tetap mendengarkan orasi yang disampaikan oleh kepala sekolah, meskipun diteriaki dengan sorakan.
Selain itu, menurut keterangan, siswa-siswi tersebut juga menyegel ruang kepala sekolah dengan menggunakan poster tuntutan mereka.
Kepala Sekolah Terlalu Arogan
©2022 Merdeka.com
Siswa-siswi SMA Negeri 1 Turen menilai bahwa kepala sekolah terlalu arogan dan antikritik.
Mereka membentangkan tulisan yang berisi "Orang arogan tidak pantas pimpin kami”, “Turunkan Bunda”, “Stop Intimidasi” dan “Kami disini untuk dididik bukan dikebiri prestasi”.
“Yang jelas, selama saya tanggal 1 September 2021 memimpin dan diberikan amanah di SMA Negeri 1 Turen. Yang jelas prestasi yang diberikan lembaga ini sudah tidak bisa dihitung,” kata kepala sekolah menanggapi disambut sorakan para siswa.
Mengancam Sekolah akan Kurang Peminat
©2022 Merdeka.com
Eny menyebut sebagai orang yang berjasa memberikan prestasi kepada sekolah. Dia juga bilang bahwa jangan menyalahkan pihak sekolah jika tahun ajaran baru peminat SMA Negeri 1 Turen akan mengalami penurunan.
“Jangan salahkan kami, terutama bapak dan ibu guru manakala tahun ajaran baru peminat SMA Negeri 1 Turen ini akan mengalami penurunan,” ujar Eny.
Memaksa Siswi Sholat Dhuha
©2022 Merdeka.com
Dalam keterangan video yang diunggah oleh akun Instagram @memomedsos, disebutkan bahwa salah satu bukti bahwa kepala sekolah bertindak sangat arogan dengan selalu menuntut siswa selalu menjadi juara satu.
Selain itu, kepala sekolah juga pernah melakukan tindakan yang dinilai tidak pantas dilakukan yaitu memeriksa siswi yang tidak sholat dhuha dengan mengecek langsung isi celana dalamnya.
Hal itu dinilai sebagai tindakan yang tidak pantas dilakukan. Maka dari itu, sebagian besar siswi di SMA Negeri 1 Turen merasa tidak nyaman dengan perlakuan tersebut.
Berdoa untuk Siswa-siswi
©2022 Merdeka.com
Selain itu, Eny mengaku bahwa dalam sholatnya selalu berdoa untuk siswa-siswi SMA Negeri 1 Turen diberikan hidayah.
Eny menganggap bahwa saat itu, siswa-siswi sedang dihantui dan dikerumuni oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
“Semoga kalian diberikan hidayah oleh Allah, untuk ditunjukkan yang benar adalah benar yang salah adalah salah. Karena saat ini kalian masih dihantui dan dikerumuni dengan emosi yang luar biasa. Saya takutnya kalian adalah korban-korban dari orang yang tidak bertanggung jawab,” pungkas Eny.
Tidak Tahu Rencana Demo
©2022 Merdeka.com
Guru-guru dan staff SMA Negeri 1 Turen mengaku tidak mengetahui rencana para siswa untuk melakukan demo hari itu.
“Para guru tidak ada yang tahu rencana para siswa berdemo. Sebab saat itu guru sedang persiapan input data nilai ujian tengah semester,” tulis keterangan di video. (mdk/mff)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Meskipun guru tersebut mencoba untuk tetap tenang, siswa itu justru semakin keras kepala dan terus mengajak gurunya untuk berkelahi.
Baca SelengkapnyaTerdapat segelintir pengajar yang terkena mutasi diikuti dengan berbagai alasan.
Baca SelengkapnyaPakai pita bertuliskan #saveAkbar, ini momen rekan seprofersi Pak Akbar beri dukungan.
Baca SelengkapnyaPihak sekolah berkomitmen secepatnya akan menyelesaikan persoalan ini secara profesional.
Baca SelengkapnyaAkbar terancam membayar denda sebesar Rp50 juta lantaran laporan orang tua siswa.
Baca SelengkapnyaSiswa SMP marah-marah kepada guru saat ditanya gurunya tentang tugas yang seharusnya ia kerjakan.
Baca SelengkapnyaMereka hanya terduduk lemas sambil meratapi upahnya yang tidak kunjung dibayar.
Baca SelengkapnyaDi depan Gedung Rektorat Universitas Pancasila, salah satu koordinator aksi Dio Marcelino menyampaikan orasinya.
Baca SelengkapnyaMendengar pengakuan siswa tersebut, raut wajah Ganjar terlihat marah dan kecewa ada sekolah negeri yang melakukan pungutan ke sekolah.
Baca Selengkapnyamotif kelima pelaku melakukan pengeroyokan di depan rumah Komisioner KPU Sulsel karena ketersinggungan.
Baca SelengkapnyaMahasiswa mengaku tak puas dengan putusan tersebut, yang hanya menonaktifkan ETH. Mereka menginginkan ETH dipecat tak hormat.
Baca SelengkapnyaPolisi juga telah memeriksa sejumlah saksi dan mengumpulkan sejumlah bukti.
Baca Selengkapnya