Belum optimal, Susi minta pengusaha taati aturan internasional

Merdeka.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti meminta para pengusaha memahami dan mengetahui peran perikanan dalam pembangunan nasional. Luas laut Indonesia harus mempunyai kontribusi terhadap ekonomi nasional.

"Kontribusi perikanan tangkap kepada ekonomi Indonesia masih belum optimal ke pemasukan negara perikanan tangkap masih jauh dari cerminan yang wajar sebagai negara yang punya pantai terbesar ke dua di dunia," kata Susi dalam acara dialog optimalisasi peran perikanan tangkap dalam pembangunan nasional di Kantornya, Jakarta, Selasa (14/3).

Belum optimal tangkapan ikan lantaran masih banyaknya kegiatan ilegal fishing di perairan Indonesia. Oleh sebab itu, para pengusaha harus menaati peraturan dalam negeri maupun luar negeri agar tidak menangkap ikan yang sudah ditentukan.

"Saya ingatkan kembali, kita wajib patuhi aturan internasional kalau tidak kita juga akan dihukum dengan dunia internasional," tegasnya.

Selain itu, dirinya akan dibantu Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam menghadapi ilegal fishing. Menurutnya, Sri Mulyani mempunyai kesamaan tujuan yang sama dalam membangun perekonomi di Indonesia.

"Prinsip-prinsip atas profesionalisme yang sama dan idealisme atas negara dan bangsa yang sama. Kecocokan inilah yang membuat beliau pulang dan bekerja sama di Kabinet Kerja," tutupnya.

Seperti diketahui, Susi dan Sri Mulyani pernah bekerja sama menggagalkan upaya penyelundupan benih lobster dari wilayah Indonesia ke Singapura dan Vietnam. Keduanya juga membeberkan barang hasil sitaan Direktorat Jenderal (Ditjen) Bea Cukai yakni 166.475 kg amonium nitrat, 10 kontainer Frozen Pasific Mackarel dari Jepang, satu kontainer Frozen Squid dari China, dan 71.250 ekor bibit lobster.