Daftar 5 Negara Pengekspor Beras Terbanyak di Dunia, Tak Ada Indonesia
Merdeka.com - Beras merupakan makanan pokok bagi sebagian besar masyarakat Asia. Salah satunya Indonesia. Tak heran, jika Indonesia menjadi salah satu negara pengonsumsi beras terbesar di dunia. Tercatat, masyarakat Indonesia mengonsumsi sekitar 114 kilogram (kg) per kapita per tahun.
Ironisnya, Indonesia tidak termasuk dalam daftar negara produsen beras di dunia. Sehingga, pemerintah perlu untuk melakukan impor untuk memenuhi kebutuhan beras di dalam negeri.
Lantas negara mana yang menjadi pengekspor beras terbesar di dunia?
-
Kenapa Bulog impor beras? Selanjutnya menyikapi bahaya El Nino yang berdampak pada kelangkaan pasokan, Bulog juga ditugaskan menambah pasokan dari importasi.
-
Kenapa konsumsi beras di Indonesia turun? Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad, mengatakan jika diselisik lebih jauh, data konsumsi beras per kapita masyarakat Indonesia mengalami penurunan.
-
Kenapa beras Indonesia dikirim ke India? Sebelumnya pada April 1946, Perdana Menteri Sutan Sjahrir, sebagai upaya diplomatik meraih dukungan menawarkan dunia internasional terkait bantuan beras kepada India sebanyak 500.000 ton.
-
Dimana harga beras juga naik? Kenaikan harga sembako juga terjadi di Pasar Belakang Kodim Brebes. Harga telur ayam dari Rp26.000 per kilogram menjadi Rp28.000 per kilogram. Begitu pula dengan harga beras medium yang naik Rp1.000 per kilogram.
-
Di mana harga beras naik selain di Jawa Tengah? Kenaikan harga beras juga terjadi di Boyolali.
-
Kenapa beras mahal? Harga beras yang melambung tinggi memaksa warga antre panjang untuk membeli beras murah. Warga menilai pemerintah gagal menjaga pasokan bahan pangan yang berujung pada melonjaknya harga yang ditanggung oleh masyarakat.
Pada 2021, ekspor beras ke seluruh dunia bernilai total USD25,7 miliar. Angka ini naik rata-rata 5,5 persen dibandingkan dengan tahun 2020 ketika keseluruhan pengiriman beras bernilai USD 24,4 miliar.
Dari perspektif kontinental, lebih dari tiga perempat (76,4 persen) ekspor beras dunia berasal dari negara-negara Asia dengan pengiriman sebesar USD 19,6 miliar selama tahun 2021. Eksportir di Eropa memasok 8,6 persen dari total keseluruhan, diikuti pemasok Amerika Utara sebesar 7,6 persen di depan.
"Amerika Latin (5,3 persen) tidak termasuk Meksiko tetapi termasuk Karibia," tulis worldstopexports.com dikutip Kamis, (8/6).
Berikut lima negara pengekspor beras terbesar di dunia
1. India
Hingga tahun 2021, India merupakan negara pengekspor beras terbesar di dunia. Nilai ekspor beras india mencapai USD 9,6 miliar atau 37,5 persen dari total ekspor beras global.
2. Thailand
Thailand menjadi negara kedua pengekspor beras terbesar di dunia. Di tahun 2021, nilai ekspor beras mencapai USD 3,4 miliar atau 13 persen dari total ekspor beras global.
3. Pakistan
Pakistan menempati daftar ketiga negara pengekspor beras terbesar di dunia. Tercatat nilai ekspor sebesar USD 2,2 miliar, atau 8,4 persen dari global di 2021.
4. Vietnam
Vietnam juga masuk dalam lima daftar negara pengekspor beras terbesar di dunia. Tercatat nilai ekspor beras Vietnam mencapai USD 2 miliar atau 7,7 persen dari total global.
5. Amerika Serikat
Amerika Serikat terus berupa untuk meningkatkan produksi berasnya. Di tahun 2021, Amerika Serikat menempati daftar kelima negara pengekspor beras terbesar di didunia senilai USD 1,9 miliar atau 7,5 persen dari ekspor global.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bangladesh dan Nepal menjadi negara paling terpukul oleh larangan tersebut. Sebab, kedua negara tersebut adalah tujuan ekspor utama beras asal India.
Baca SelengkapnyaVolume impor beras Indonesia sepanjang Januari hingga November 2022 mencapai 326.5 ribu ton. Dari jumlah tersebut, sebanyak 157,97 ribu ton berasal dari India.
Baca SelengkapnyaKonsumsi beras Indonesia dalam Lima tahun terakhir mengalami tren yang meningkat.
Baca SelengkapnyaSejauh ini volume beras impor yang tiba di Indonesia bukan berasal dari ketiga negara tersebut.
Baca SelengkapnyaSebanyak 2,7 juta ton yang diimpor berjenis beras patahan.
Baca SelengkapnyaUpaya ini bertujuan untuk mengamankan pasokan sekaligus mengendalikan harga beras non basmati dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaIndonesia menargetkan impor hingga 3,6 juta ton beras tahun ini.
Baca SelengkapnyaSalah satu yang tampak nyata adalah produksi beras di berbagai negara mengalami penurunan.
Baca SelengkapnyaProduksi beras menurun akibat fenomena el nino, sehingga dibutuhkan beras impor.
Baca SelengkapnyaPemerintah akui memiliki hubungan baik dengan Iran tapi tak pernah impor BBM dari negara Timur Tengah tersebut.
Baca SelengkapnyaSaid menilai perlu bagi pemerintah agar fokus terhadap program kemandirian pangan
Baca SelengkapnyaSelain itu, pemerintah juga melakukan impor beras senilai USD 196,7 juta di Oktober 2023.
Baca Selengkapnya