Gen Z Sering Dianggap Tak Bisa Kerja, Bos JP Morgan Beri Penjelasan Begini
Gen Z selalu mendapatkan kritik karena dianggap tidak bisa beradaptasi dengan iklim dunia kerja formal.
CEO JP Morgan, Jamie Dimon mengaku cukup "prihatin" dengan stigma masyarakat generasi Z yang dianggap tidak cukup kompeten dalam bekeja. Generasi Z adalah mereka yang lahir di tahun 1997 hingga 2012.
Dilansir dari Fortune, Dimon bercerita dia memantau tren kerja terhadap Gen Z yang selalu mendapatkan kritik karena tidak bisa beradaptasi dengan iklim dunia kerja formal.
Beberapa perusahaan, kata Dimon, mulai menawarkan kelas etika kepada staf mereka yang lebih muda, sementara bos-bos lain merasa kesal dengan "ocehan" mereka dan mengatakan bahwa Gen Z sulit diajak bekerja sama.
Dimon menuturkan, entah karena pekerja yang lebih muda tumbuh dalam dunia yang lebih banyak menggunakan internet dibandingkan masyarakat lainnya, kehidupan sosial Gen Z sejatinya terdampak oleh pandemi. Atau, mereka tidak pernah mendapatkan pembekalan karier formal yang diberikan di perguruan tinggi.
"Mereka (Gen Z) tidak terbiasa berjalan di gedung seperti ini,"
kata Dimon tentang rekrutan yang baru saja lulus SMA.
Dia menyarankan agar setiap institusi pendidikan, terkemuka ataupun tidak, wajib membekali anak didik mengenai iklim kerja formal. Terpenting, buat suasana kerja menjadi nyaman.
"Kita harus membuat anak-anak ini merasa lebih nyaman dan saya pikir salah satu hal yang berhasil di sana adalah magang, pelatihan kerja, dan sedikit pelatihan yang, sekali lagi, dapat mereka ajarkan di sekolah menengah juga," pungkasnya.
Bos dari bank terbesar di Amerika itu juga menegaskan, perusahaannya tidak menutup akses bagi calon pelamar hanya karena latar belakang pendidikan.
Dia bahkan menyebut lulusan dari universitas ternama pun tidak bisa menjamin bisa bekerja dengan baik.
Dimonjuga membuka kesempatan yang sama bagi para calon pelamar meskipun memiliki catatan kriminal ringan.
"Saya tidak berpikir bahwa karena Anda bersekolah di sekolah Ivy League atau memiliki nilai bagus, berarti Anda akan menjadi pekerja hebat, orang hebat, atau semacamnya," kata Dimon.
Data dari JPMorgan menunjukkan, bank tersebut memang telah menemukan kumpulan bakat baru. Pada tahun 2023, sebanyak 9 persen dari perekrutan JP di AS memiliki catatan sebelumnya yang tidak memengaruhi jabatan mereka.
Di tahun sebelumnya, raksasa perbankan tersebut mempekerjakan lebih dari 4.600 orang dengan latar belakang kriminal.