Penjelasan Kemenkeu soal 2 Debt Collector Dibawa Petugas Pajak ke Rumah Artis Soimah
Merdeka.com - Artis Soimah Pancawati mengaku pernah didatangi petugas pajak yang membawa 2 penagih utang (debt collector) ke rumahnya di Bantul, Yogyakarta. Mereka meminta sejumlah bukti yang menunjukkan transaksi keuangan Soimah berupa nota-nota.
"Orang pajak ini datang ke tempat kakak saya bawa debt collector gebrak meja . Serius bawa 2 (debt collector) gebrak meja," kata Soimah.
Rumah yang didatangi tersebut merupakan rumah Soimah yang ditempati kakak ipar dan mertuanya. Alamat rumah tersebut dijadikan sebagai alamat di Kartu Tanda Penduduk (KTP)-nya. Rumah tersebut ditempati kaka dan orangtua dari sang suami.
-
Mengapa surat pernyataan kesalahan dibuat? Surat pernyataan kesalahan merupakan bentuk tanggung jawab seseorang atas tindakan atau kesalahan yang telah dilakukan.
-
Dimana surat ditemukan? Arkeolog menemukan surat yang disimpan di dalam botol ketika menggali gundukan kuburan Viking di Norwegia.
-
Apa isi surat pernyataan kesalahan? Surat pernyataan kesalahan biasanya berisi pengakuan secara terbuka atas kesalahan yang telah dilakukan, diikuti dengan penjelasan mengenai alasan atau faktor yang mendorong terjadinya kesalahan tersebut.
-
Bagaimana surat pernyataan kesalahan dibuat? Surat ini dibuat secara sadar dan tanpa paksaan, dan juga berisi janji untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama di masa depan.
-
Siapa yang membuat surat pernyataan? Yang bertanda tangan di bawah ini :Nama : Anton SyahputraNISN : 88765463544578Kelas : XI IPS – 3Sekolah : SMA Negeri 1 MedanAlamat : Jl. Amal No. 123, Medan Dengan ini menyatakan mengakui kesalahan yang sudah saya lakukan berupa absen sekolah selama 5 hari berturut – turut tanpa pemberitahuan, terhitung dari tanggal 15 Februari 2020 s/d 19 Februari 2020.
-
Siapa yang menulis surat? 'Lentera ini didirikan oleh insinyur James Wells, millwright John Westwood, insinyur James Brodie, buruh David Scott, dari firma James Milne & Son Engineers, Milton House Works, Edinburgh, selama bulan-bulan Mei hingga September dan dinyalakan kembali pada hari Kamis malam tanggal 15 September 1892.'
"Posisi saya ini kan di Jakarta sementara alamat rumah saya di tempat mertua saya," kata Soimah.
Soimah mengaku sudah sering mendapatkan surat-surat dari kantor pajak setempat. Bahkan dia pernah mendapatkan surat dari kantor pajak yang isinya menjelaskan dirinya tidak kooperatif dengan petugas karena kerap mangkir.
"Kakak saya terus pernah ngomong sebelumnya dapat kiriman surat, katanya saya tidak mau menemui orang pajak padahal posisi saya di Jakarta. Jadi kakak saya dianggap menyembunyikan saya," kata dia.
"Padahal saya live di TV setiap hari, harusnya kan tahu, bisa dipantau dna dicek, tapi kita dapat surat seperti itu , dianggap tidak mau menemui," ungkapnya.
Penjelasan Kemenkeu
Menanggapi itu, Juru Bicara Kementerian Keuangan, Yustinus Prastowo mengaku tidak memahami maksud debt collector yang dimaksud Soimah.
"Kenapa membawa ‘debt collector’? bagian ini saya belum paham betul, berusaha mengunyah," kata Pras dalam keterangan resminya, Jakarta, Sabtu (8/4).
Pras menjelaskan Kantor Pajak menurut undang-undang sudah punya ‘debt collector’ khusus yang bernama Juru Sita Pajak Negara (JSPN). Saat bertugas, mereka bekerja dibekali surat tugas dan menjalankan perintah.
"Mereka bekerja dibekali surat tugas dan menjalankan perintah jelas: ada utang pajak yang tertunggak," katanya.
Pras mengatakan Soimah tidak pernah diperiksa kantor pajak dan tercatat tak ada utang pajak. Dia pun mempertanyakan urgensi petugas pajak mendatangi kediaman Soimah di Yogyakarta tersebut. "Soimah sendiri tidak pernah diperiksa kantor pajak dan tercatat tak ada utang pajak, lalu buat apa didatangi sambil membawa debt collector?," ungkapnya.
Pras menjelaskan bagi JSPN, tidak sulit menagih tunggakan pajak dan ha itu tidak perlu juga dilakukan dengan marah-marah. Sebab, JSPN bisa menerbitkan Surat Paksa, Surat Perintah Melakukan Penyitaan, memblokir rekening, lalu melelang aset atau memindahkan saldo rekening ke kas negara.
"(Jadi) Bagi JSPN, tak sulit menagih tunggakan pajak tanpa harus marah-marah," ungkapnya.
Berdasarkan kesaksian petugas pajak yang berinteraksi, Pras mengatakan mereka tidak pernah bertemu Soimah. Hanya keluarga atau penjaga rumah.
"Terakhir dengan konsultan pajak. Patut diduga ini bersumber dari cerita pihak lain, yang merasa gentar dan gemetar. Lagi-lagi, saya berprasangka baik dan sangat ingin mendudukkan ini dalam bingkai pencarian kebenaran yang semestinya," kata Pras.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keduanya dilakukan penjemputan paksa di rumah masing-masing karena dua kali mangkir dari panggilan penyidik tanpa alasan.
Baca SelengkapnyaSaat dia mencocokkan data yang dibawa penagih, diduga ada praktik pemalsuan data-data tersebut diduga palsu.
Baca SelengkapnyaEnam debt collectordiringkus polisi setelah merampas mobil milik ibu rumah tangga yang menunggak angsuran.
Baca SelengkapnyaMeski demikian, tidak semua jenis utang akan ditagih oleh debt collector.
Baca SelengkapnyaSeorang anggota Babinsa dari Kodim 0508/Depok murka dan mengusir sekelompok debt collector karena membuat resah di perumahan Depok Mulya Tanah Baru, Depok.
Baca SelengkapnyaPara pelaku membawa korban ke rumah salah satu dari mereka yakni PH. Korban dikurung di dalam kamar.
Baca SelengkapnyaOJK telah melakukan pemeriksaan terhadap PUJK di sektor perbankan dan perusahaan pembiayaan terhadap perilaku penagihan ini.
Baca SelengkapnyaSeorang pedagang kecil ngamuk saat dapat surat pajak dari pemerintah sementara dagangannya sepi.
Baca SelengkapnyaIndikasi pelanggaran dimaksud terjadi di industri perbankan, perusahaan pembiayaan, dan financial technology (fintech).
Baca SelengkapnyaKPK meminta kepada suami dari Zaskia Gotik untuk kooperatif terhadap proses hukum.
Baca SelengkapnyaKepala Kantor Wilayah DJP Jateng II, Etty Rachmiyanthi menilai apa yang disampaikan Pramono tidak masuk akal dan janggal.
Baca SelengkapnyaSeorang Babinsa dari Kodim 0508/Depok mengusir sekelompok debt collector dari sebuah perumahan di Tanah Baru, Depok, karena meresahkan.
Baca Selengkapnya