Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Runtuhnya Silicon Valley Picu Ketakutan Krisis, Saham Bank di AS Rugi USD 190 Miliar

Runtuhnya Silicon Valley Picu Ketakutan Krisis, Saham Bank di AS Rugi USD 190 Miliar Sillicon Valley. ©Hitss

Merdeka.com - Keruntuhan Silicon Valley Bank (SVB) memukul saham-saham bank global pada Selasa (14/3). Anjloknya saham ini karena jaminan dari Presiden Joe Biden dan pembuat kebijakan lainnya tidak banyak membantu menenangkan pasar, dan mendorong pemikiran ulang tentang prospek suku bunga.

Upaya Biden untuk meyakinkan pasar dan deposan dengan memberi mereka akses ke pendanaan tambahan gagal menghilangkan kekhawatiran investor tentang potensi penularan ke pemberi pinjaman lain di seluruh dunia.

Saham perbankan di Asia memperpanjang penurunan, dengan bank besar Australia ANZ, Westpac dan NAB semuanya turun lebih dari 2,0 persen dan subindeks perbankan Jepang anjlok 6,7 persen pada awal perdagangan ke level terendah sejak Desember.

Orang lain juga bertanya?

Perlombaan sengit untuk mengubah ekspektasi suku bunga juga mengirimkan gelombang melalui pasar karena investor bertaruh Federal Reserve akan enggan untuk menaikkannya minggu depan.

"Bahkan sekalipun keruntuhan beberapa bank kelas menengah tidak berkembang menjadi krisis sistemik besar-besaran, kemungkinan besar akan memicu krisis kredit," kata Paul Ashworth, Kepala Ekonom Amerika Utara di Capital Economics.

Pedagang dan investor saat ini melihat peluang 50 persen tidak ada kenaikan suku bunga pada pertemuan bulan ini, dengan pemotongan suku bunga untuk paruh kedua tahun ini. Awal pekan lalu, kenaikan 25 basis poin telah diperkirakan sepenuhnya, dengan peluang 70 persen untuk kenaikan 50 basis poin.

Dengan kekhawatiran investor akan kegagalan tambahan, bank-bank besar AS kehilangan sekitar USD 90 miliar nilai pasar saham pada Senin (13/3), membawa kerugian mereka selama tiga sesi perdagangan terakhir menjadi hampir USD 190 miliar.

Bank-bank regional AS paling terpukul. Saham First Republic Bank anjlok lebih dari 60 persen karena berita pembiayaan baru gagal meyakinkan investor, begitu pula Western Alliance Bancorp dan PacWest Bancorp.

Indeks perbankan STOXX Eropa ditutup 5,7 persen lebih rendah. Commerzbank Jerman terpangkas 12,7 persen dan Credit Suisse jatuh 9,6 persen ke rekor terendah.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bank Indonesia Jelaskan Kenapa Dolar AS Begitu Kuat dan Buat Kurs Rupiah Anjlok
Bank Indonesia Jelaskan Kenapa Dolar AS Begitu Kuat dan Buat Kurs Rupiah Anjlok

Ketidakpastian ekonomi global membuat masyarakat melakukan langkah masif yang makin memperburuk keadaan.

Baca Selengkapnya
Ternyata, Ini Buat Kurs Rupiah Anjlok Hingga Sentuh Level Rp16.420 per USD
Ternyata, Ini Buat Kurs Rupiah Anjlok Hingga Sentuh Level Rp16.420 per USD

Hal ini membuat nilai tukar mata uang dolar AS semakin menguat dibandingkan mata uang negara maju maupun berkembang, termasuk Indonesia.

Baca Selengkapnya
Waspada, Kondisi Pasar Keuangan Global Memburuk Dipicu Ketegangan di Timur Tengah
Waspada, Kondisi Pasar Keuangan Global Memburuk Dipicu Ketegangan di Timur Tengah

tetap tingginya inflasi dan kuatnya pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat mendorong spekulasi penurunan Fed Funds Rate (FFR).

Baca Selengkapnya
Kunjungi LPS AS, Komisi XI Gali Strategi dalam Resolusi Bank Gagal
Kunjungi LPS AS, Komisi XI Gali Strategi dalam Resolusi Bank Gagal

Sepanjang 2023, Amerika Serikat (AS) didera persoalan kebangkrutan sejumlah bank besar, diantaranya SVB hingga Signature Bank of New York.

Baca Selengkapnya
Industri Startup Masih Terancam Tumbang di 2024, Ini Alasannya
Industri Startup Masih Terancam Tumbang di 2024, Ini Alasannya

Fenomena tech winter yang masih akan berlangsung di industri teknologi maupun startup dipengaruhi oleh sejumlah faktor.

Baca Selengkapnya
Erick Thohir Minta Pembelian Dollar oleh BUMN Dilakukan Optimal
Erick Thohir Minta Pembelian Dollar oleh BUMN Dilakukan Optimal

Tingkat inflasi di US yang sulit turun salah satunya dipicu oleh kenaikan harga energi.

Baca Selengkapnya
Ekonomi Global Melemah Dipengaruhi Dinamika Negara-Negara Maju
Ekonomi Global Melemah Dipengaruhi Dinamika Negara-Negara Maju

Sri Mulyani mengatakan perekonomian global masih melemah saat ini

Baca Selengkapnya
Dampak Resesi Ekonomi AS ke Industri Migas Indonesia, Investasi Bakal Kabur?
Dampak Resesi Ekonomi AS ke Industri Migas Indonesia, Investasi Bakal Kabur?

Hudi meyakini proyek Banyu Urip Infill & Clastic yang dikelola ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) masih tetap berlanjut dan target onstream dalam waktu dekat.

Baca Selengkapnya
Jokowi Akui Banyak Pelaku Bisnis Khawatir Politik Indonesia Panas Jelang Pemilu 2024
Jokowi Akui Banyak Pelaku Bisnis Khawatir Politik Indonesia Panas Jelang Pemilu 2024

Jokowi bersyukur karena pelaksanaan pemilihan umum 2024 berjalan lancar. Jokowi menargetkan arus modal masuk dan investasi kembali masuk ke Indonesia.

Baca Selengkapnya
Jadi Bencana Terburuk, Kerugian Kebakaran Hutan di Hawai Mencapai Rp91,5 Triliun
Jadi Bencana Terburuk, Kerugian Kebakaran Hutan di Hawai Mencapai Rp91,5 Triliun

Kerugian terbesar terjadi di kota bersejarah yaitu Lahaina, di mana api membakar 2.100 hektare dan menghancurkan hampir 2.200 bangunan.

Baca Selengkapnya
Hampir Semua Investor Mengaku Menyesal Taruh Duit di X, Kecuali Satu Orang Ini
Hampir Semua Investor Mengaku Menyesal Taruh Duit di X, Kecuali Satu Orang Ini

Hampir semua investor X merasa menyesal telah berinvestasi di platform besutan Elon Musk. Tapi ada satu orang yang klaim tak menyesal.

Baca Selengkapnya
Pasar Kripto Respons Hati-Hati Penurunan Suku Bunga The Fed, Ada Apa?
Pasar Kripto Respons Hati-Hati Penurunan Suku Bunga The Fed, Ada Apa?

Langkah Federal Reserve menurunkan suku bunga memang diharapkan mampu memberikan angin segar bagi pasar kripto.

Baca Selengkapnya