Suap dan Doa yang Tertunda, Pemahaman Ustadz Das'ad Latif tentang Pengaruh Perbuatan Buruk
Ustadz Das'ad Latif mengingatkan bahwa menerima uang suap dalam Pilkada dapat menimbulkan konsekuensi negatif yang berkepanjangan.
Dalam ceramahnya, Ustadz Das'ad Latif mengingatkan bahwa doa yang tidak dikabulkan bisa disebabkan oleh praktik menerima uang haram, seperti suap dalam Pilkada. Beliau menegaskan bahwa meskipun jumlah uang yang diterima terlihat kecil, dampak negatifnya sangat besar, baik di dunia maupun di akhirat. Ustadz Das'ad mengingatkan umat untuk menjaga kesucian hati dan menjauhi perbuatan yang merugikan diri sendiri serta masyarakat.
Ustadz Das'ad juga menekankan bahwa uang haram, seperti yang diterima dalam bentuk suap Pilkada, meninggalkan bekas yang mendalam dalam jiwa seseorang. Meskipun hanya digunakan untuk hal sepele seperti makan bakso, dosa dari uang tersebut akan terus dibawa hingga akhir hayat dan dapat merusak kehidupan spiritual seseorang.
-
Bagaimana cara doa membantu mengendalikan nafsu? Rasulullah pernah menjelaskan doa untuk mengendalikan hawa nafsu yang artinya, 'Ya Allah aku berlindung dari kepadamu dari akhlak, amal dan hawa nafsu (yang buruk)' (HR. Timidzi no. 3591).
-
Siapa yang mengajarkan doa untuk mengendalikan nafsu? Rasulullah pernah menjelaskan doa untuk mengendalikan hawa nafsu yang artinya, 'Ya Allah aku berlindung dari kepadamu dari akhlak, amal dan hawa nafsu (yang buruk)' (HR. Timidzi no. 3591).
-
Bagaimana sholat dapat mencegah perbuatan keji? 'Dirikanlah sholat. Sesungguhnya sholat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan munkar. Sesungguhnya mengingat Allah (sholat) adalah lebih besar (keutamaannya daripada ibadah-ibadah yang lain). Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Surat Al-Ankabut ayat 45).'
-
Mengapa menahan diri dari hal yang membatalkan puasa? Terkait dengan kewajiban untuk menahan diri ini, Allah SWT telah berfirman,'Dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam.' (QS. Al Baqarah: 187).
-
Apa yang dimaksud dengan doa sesudah makan? Doa sesudah makan perlu diketahui. Umat muslim dianjurkan untuk selalu berdoa setiap hendak atau selesai melakukan aktivitas. Salah satunya ketika sebelum dan sesudah menyantap makanan dan minuman.
-
Apa saja doa makan dalam Islam? Berikut bacaan doa sesudah makan yang bisa dipraktikkan: اَلْحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ أَطْعَمَنَا هَذَا الطَّعَامَ وَرَزَقَنَا إِيَّاهُ مِنْ غَيْرِ حَوْلٍ مِنِّيْ وَلَا قُوَّةٍAlhamdulillâhilladzî ath‘amanâ hadzat tha‘âma wa razaqanâ iyyâhu min ghairi haulin minnî wa lâ quwwatin.Artinya, 'Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kami makan dengan makanan ini dan telah mengaruniakan kami akan itu makanan dengan tiada daya dan upaya dari kami,'
Beliau mengingatkan agar umat tidak meremehkan besarnya dampak dari uang haram, karena meskipun jumlahnya kecil, bisa merusak kehidupan di dunia dan akhirat. Ustadz Das'ad menekankan pentingnya menjaga integritas dan kesucian hati agar doa kita tetap diterima oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala.
1. Uang yang Diperoleh Secara Haram dapat Mempengaruhi Tindakan Seseorang
Ustadz Das'ad Latif mengingatkan bahwa praktik suap, terutama dalam Pilkada, dapat memengaruhi keputusan hidup kita dan merusak hati. Uang haram dari suap dapat menjauhkan kita dari khusyuk dalam beribadah dan menghalangi doa agar tidak terkabul. Beliau juga menekankan pentingnya memilih pemimpin dengan cara yang jujur, karena pemimpin yang terpilih melalui praktik seperti ini cenderung mementingkan keuntungan pribadi, bukan kesejahteraan rakyat.
Dalam ceramahnya, Ustadz Das'ad mengkritik praktik politik uang, seperti serangan fajar, yang merusak tatanan demokrasi dan moral masyarakat. Beliau mengingatkan umat untuk lebih berhati-hati dalam memilih pemimpin dan menghindari cara-cara yang merugikan, serta menjaga niat kita agar tidak terjebak dalam politik uang. Ini adalah masalah moral dan spiritual yang harus diperbaiki demi kebaikan bersama.
2. Harus Dengan Cara yang Benar
Ustadz Das'ad menekankan pentingnya memastikan bahwa semua usaha kita, termasuk dalam pemilihan pemimpin, dilakukan dengan cara yang benar dan sesuai dengan syariat Islam agar doa kita diterima oleh Allah. Ia menjelaskan bahwa hidup dalam kebohongan dan manipulasi hanya akan melahirkan pemimpin yang tidak dapat dipercaya. "Jadi, jangan sampai kita mendukung pemimpin yang terpilih dengan cara-cara yang tidak baik. Jika kita memilih dengan cara yang salah, maka hasilnya pun akan salah," ungkap Ustadz Das'ad.
Pada akhir ceramahnya, Ustadz Das'ad mengingatkan kita bahwa setiap tindakan, termasuk memilih pemimpin, harus didasari niat yang benar dan sesuai dengan ajaran Islam. "Agar doa kita tetap terkabul, kita harus menjaga keikhlasan hati dan menjauhi cara-cara yang tidak baik," tegasnya. Pesan terakhir yang disampaikan adalah agar umat Islam lebih bijak dalam memilih pemimpin, serta menghindari praktik-praktik yang tidak sejalan dengan prinsip moral dan agama. "Kita harus memilih dengan hati yang bersih dan menjauhi politik uang yang hanya akan membawa kerugian," tutupnya.
Dengan penjelasan yang tegas dan penuh hikmah, Ustadz Das'ad Latif mengingatkan umat untuk selalu menjaga keikhlasan hati, agar doa dan setiap langkah hidup kita senantiasa mendapatkan ridha dari Allah Subhanahu wa Ta'ala.