Terbongkar, Ini 5 Penyebab Harga Emas Cenderung Naik Namun Berfluktuatif
Merdeka.com - Harga emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) tercatat naik Rp1.000 di perdagangan hari ini, Kamis (23/12) menjadi Rp932.000 per gram. Harga emas bergerak fluktuatif sejak awal pekan.
Dikutip laman logammulia.com, emas dijual mulai ukuran 0,5 gram hingga 1.000 gram. Sementara itu, harga jual kembali atau buyback emas Antam juga naik Rp1.000 menjadi Rp827.000 per gram.
Pergerakan harga emas memang sangat dinamis. Secara umum pun harga emas selalu naik. Menengok ke belakang, harga emas di Indonesia pada tahun 2015 hanya berkisar Rp490.000 sampai Rp530.000 per gram.
-
Mengapa harga emas meningkat? Penemuan deposit baru di Mongolia terjadi ketika harga emas mencapai rekor baru, mencapai USD2.100 atau sekitar Rp32 juta per ons.
-
Kapan harga emas naik tajam? Menurut data yang dikeluarkan NASDAQ di New York, Amerika Serikat, selama periode tersebut, harga emas naik dari 35 dolar per saham menjadi 850 dolar per saham.
-
Mengapa koin emas itu bernilai tinggi? Yang menambah nilai koin-koin tersebut di mata para kolektor adalah kesalahan yang tidak biasa yang membuatnya unik. Jadi, di antara koin-koin tersebut, terdapat guinea Charles II dengan kesalahan cetak, di mana 'CRAOLVS' menggantikan 'CAROLVS' yang diharapkan.
-
Bagaimana cara memantau harga emas untuk investasi? Keuntungan investasi emas ialah kita bisa melajukan pengecekan secara berkala. Dengan ini, investor bisa mengetahui kapan waktu yang tepat untuk membeli emas maupun ketika ingin menjualnya.
-
Kenapa emas menjadi pilihan investasi populer di Indonesia? Ada berbagai alasan yang membuat emas menjadi pilihan investasi populer.
-
Kapan harga emas Antam rekor tertinggi? Tercatat, harga emas Antam naik Rp 4.000 menjadi Rp 1.403.000 per gram pada Selasa, 16 Juli 2024 lalu.
Beberapa bulan belakangan harga emas mengalami kenaikan yang cukup signifikan dibanding tahun-tahun sebelumnya, saat ini harga emas sudah di angka Rp900.000-an per gramnya. Artinya harga emas sudah mengalami kenaikan hampir 50 persen.
Apa sih sebetulnya yang membuat harga emas bisa naik turun sedemikian rupa? Berikut ulasannya seperti dikutip dari sikapiuangmu.ojk.go.id :
1. Ketidakpastiaan Kondisi Global
Berbagai situasi yang terjadi di sekeliling seperti politik, ekonomi, krisis, resesi, atau perang adalah salah satu pemicu naik dan turunnya harga emas. Mengapa begitu? Karena, saat terjadi krisis atau perang, biasanya harga emas akan melonjak naik.
Sebagai contoh, ketegangan antara Amerika dan China beberapa waktu lalu, sempat mendorong kenaikan harga emas di pasar dunia.
Ketika peminatnya naik para investor memburu emas karena dianggap salah satu safe haven, tak ayal harga emas naik. Sebaliknya, kala situasi mulai adem, maka aset safe haven seperti emas akan kekurangan peminat.
2. Penawaran dan Permintaan Emas
Hukum penawaran dan permintaan juga berlaku pada emas. Lebih besar permintaan emas ketimbang penawarannya bikin logam mulia yang digemari ibu-ibu rumah tangga ini bakal naik. Sebaliknya, harganya akan turun apabila penawaran lebih besar daripada permintaannya.
Menariknya ketersediaan emas di dunia ini cukup terbatas. Terlebih produksi emas di dunia selain dari hasil pertambangan juga berasal dari daur ulang emas.
3. Kebijakan Moneter
Harga emas juga sangat tergantung dari kebijakan moneter yang diambil bank sentral Amerika Serikat (Federal System atau secara informal disebut The Fed). Kebijakan moneter yang dimaksud adalah kebijakan menaikkan atau menurunkan suku bunga.
Walau The Fed menurunkan suku bunga, emas berpotensi naik harganya. Sebab dolar menjadi tidak menarik sebagai pilihan investasi dan orang-orang cenderung menempatkan uangnya dalam bentuk emas. Begitu juga sebaliknya.
Seperti yang terjadi saat ini, The Fed telah memutuskan untuk menurunkan suku bunga. Harga emas pun melonjak naik karena keluarnya keputusan tersebut.
4. Inflasi
Inflasi adalah salah satu faktor utama yang membuat harga-harga barang semakin naik, hal ini juga berdampak pada harga emas. Semakin tinggi tingkat inflasi maka semakin mahal pula harga emas.
Hal ini dikarenakan masyarakat yang enggan menyimpan aset mereka dalam bentuk uang yang mudah kehilangan nilainya dan lebih memilih berinvestasi emas yang harganya cenderung stabil dan lebih aman ketika inflasi. Karena semakin diminati inilah, maka harga emas akan meningkat pula.
5. Nilai Tukar Dolar Amerika Serikat
Harga emas dalam negeri mengacu pada harga emas internasional yang dikonversi dari dolar Amerika Serikat (AS) ke dalam mata uang rupiah. Oleh karena itu lah, harga emas sangat dipengaruhi oleh pergerakan rupiah terhadap dolar AS.
Apabila nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah maka harga emas lokal menguat atau tinggi. Sebaliknya, bila nilai tukar rupiah menguat, maka harga emas lokal cenderung turun.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banyak masyarakat Indonesia yang memilih berinvestasi pada emas di tengah gempuran beragam pilihan investasi lain.
Baca SelengkapnyaLogam mulia emas mudah dicairkan sewaktu-waktu. Ini tentu merupakan keuntungan sendiri bagi masyarakat yang membutuhkan dana cepat.
Baca SelengkapnyaHarga jual emas Antam naik tajam hingga Rp13.000 per gram pada Jumat (20/9). Dengan ini, harga jual emas Antam berat 1 gram mencapai RpRp1.443.000.
Baca SelengkapnyaEmas batangan lebih menarik bagi pemegang mata uang lain.
Baca SelengkapnyaHarga emas ukuran 1 gram dijual sebesar Rp1.360.000.
Baca SelengkapnyaDaftar harga emas Antam per 5 Juli 2024 ditengah pelemahan kurs dolar AS.
Baca SelengkapnyaSetali tiga uang harga buyback emas Antam juga ikut turun Rp20.000 per gram menjadi Rp1.303.000 per gram.
Baca SelengkapnyaEmas umumnya digunakan selama beberapa ribu tahun hanya untuk membuat benda-benda seperti perhiasan dan benda untuk pemujaan.
Baca SelengkapnyaMelansir laman logammulia.com, harga emas Antam kini di jual Rp1.389.000 per gram.
Baca SelengkapnyaDengan kenaikan ini, harga emas Antam berat 1 gram dijual Rp1.406.000.
Baca SelengkapnyaKenaikan emas diprediksi akan berlanjut dalam jangka pendek.
Baca SelengkapnyaInvestasi logam mulia menjadi keuntungan jangka panjang dipicu penurunan suku bunga The Fed.
Baca Selengkapnya