Arkeolog Temukan Bukti Manusia Purba di Zaman Batu Sudah Mulai Bertani 5.400 Tahun Lalu, Ada Lumbung Sampai Sisa Tanaman
Penemuan ini berhasil mengungkap kompleks pertanian “tertua dan terbesar” di Afrika.
Studi terbaru melaporkan temuan adanya bukti masyarakat pertanian awal yang sebelumnya terlupakan dari periode Neolitikum.
Temuan tersebut berada di situs arkeologi Oued Betht di Maroko, situs yang sebelumnya sudah lama dikenal tapi terabaikan.
-
Apa yang ditemukan oleh para ahli paleontologi di Maroko? Para ahli paleontologi di Maroko telah menemukan sisa-sisa fosil spesies kadal laut yang sangat besar dan belum pernah dilihat sebelumnya dengan gigi "seperti belati".
-
Di mana tim arkeolog menemukan perkakas batu dan kerangka manusia purba? Saat menjelajahi gua di Jerman, tim arkeolog menemukan koleksi langka artefak dan kerangka manusia purba, termasuk beruang gua.
-
Bagaimana para arkeolog mengidentifikasi permukiman Neolitikum Akhir atau Zaman Perunggu Tengah? Mereka juga menemukan bukti lahan pertanian Romawi dan desa-desa kecil, lengkap dengan berbagai artefak seperti pecahan peralatan makan mewah yang diimpor dari Prancis modern dan bros berbahan campuran tembaga. Mereka juga menemukan bekas pemukiman dari Neolitikum Akhir atau Zaman Perunggu Tengah (1600 hingga 1200 SM), dengan ciri adanya parit, lubang tiang, lubang, dan selokan. Ditemukan juga banyak perkakas batu dan pecahan tembikar di situs tersebut.
-
Apa yang ditemukan oleh para ahli paleontologi? Para ahli paleontologi menemukan spesies cumi-cumi vampir yang sebelumnya tidak diketahui.
-
Kapan para arkeolog menemukan fosil manusia purba spesies baru ini? Dilansir Ancient Origins, arkeolog pertama kali menemukan fosil ini di Hualongdong, China Timur pada 2019 lalu.
-
Siapa yang menemukan situs-situs arkeologi tersebut? Vincius Peripato seorang peneliti bersama rekan-rekannya menelusuri data survei LIDAR seluas 5.315 kilometer persegi.
Penemuan di situs tersebut telah berhasil mengungkap kompleks pertanian “tertua dan terbesar” di Afrika yang berada di luar wilayah koridor Sungai Nil, seperti dikutip dari Newsweek, Selasa (24/9).
Para peneliti memperkirakan masyarakat pertanian yang sebelumnya tidak dikenal ini hidup antara 3.400 SM dan 2.900 SM.
Maghreb (istilah yang digunakan untuk merujuk ke Afrika barat laut) diketahui telah memainkan peran penting selama periode Zaman Batu Tua, dan Zaman Besi, serta periode Islam.
Namun, terdapat kesenjangan dalam arkeologi di wilayah tersebut selama milenium ke-4 dan ke-1 SM. Pada rentang waktu ini sebagian besar wilayah Mediterania tengah mengalami perubahan dinamis sedangkan di Afrika tidak banyak informasi yang disebutkan
Tim penelitian yang dipimpin Cyprian Broodbank, Giulio Lucarini, Youssef Bokbot dari tiga universitas berbeda melakukan penelitian lapangan di situs Oued Beht. Para peneliti mengungkap keberadaan permukiman pertanian berskala besar di wilayah ini.
- Arkeolog Temukan Fosil Manusia Purba Berusia 6.000 Tahun Saat Menggali 9 Kuburan, Ada Kalung Berhiaskan Ribuan Manik-Manik
- Arkeolog Temukan Mata Tombak Berusia 50.000 Tahun Terbuat dari Tulang Kuda, Ini Spesies Manusia yang Membuatnya
- Temuan-temuan Arkeolog di Seluruh Dunia yang Menggegerkan, Ada Benda Sudah Terkubur Selama Ribuan Tahun
- Arkeolog Temukan Kuil Berusia 4.000 Tahun Bersama Kerangka Manusia, Terkubur di Bawah Gurun Pasir
Selain itu, tim peneliti juga menemukan sisa-sisa tanaman dan hewan peliharaan yang belum pernah ada sebelumnya, serta artefak tembikar dan batu. Semua artefak itu berasal dari periode Neolitikum.
Lumbung Hasil Tani
Penggalian di lokasi ini juga mengungkap bukti adanya lumbung penyimpanan hasil tani berupa lubang yang sangat dalam. Situs-situs dengan lubang yang serupa juga ditemukan di sisi lain Selat Gibraltar, seberang Laut Tengah di Semenanjung Iberia di Eropa.
Menurut para peneliti, bukti seperti ini menunjukkan gambaran komunitas lokal yang kompleks dan saling berhubungan dengan orang-orang sezaman mereka di Iberia selatan.
Secara keseluruhan, temuan terbaru ini menunjukkan bahwa Oued Beht dan bagian barat laut Maghreb memainkan peran penting di wilayah Mediterania yang lebih luas selama milenium ke-4 SM.
"Selama lebih dari satu abad, hal terakhir yang tidak diketahui dari prasejarah Mediterania adalah peran yang dimainkan oleh masyarakat di pesisir Afrika selatan Mediterania di sebelah barat Mesir," kata penulis studi tersebut dalam siaran pers.
"Penemuan kami membuktikan bahwa kesenjangan ini bukan disebabkan oleh kurangnya aktivitas prasejarah yang besar, tetapi karena kurangnya penelitian dan penerbitan,” ungkap para penulis
“Oued Beht kini menegaskan peran utama Maghreb dalam kemunculan masyarakat Mediterania dan masyarakat Afrika yang lebih luas," kata para.
Mereka melanjutkan bahwa sangat penting untuk mempertimbangkan situs Oued Beht dalam hubungannya yang mencangkup masyarakat di Afrika dan di Eropa selama 4.000 dan 3.000 SM dan melihat bahwa Afrika memberikan kontribusi besar terhadap pembentukan dunia sosial tersebut.
Reporter Magang: Elma Pinkan Yulianti