Arkeolog Temukan Cangkang Naga Berusia 6700 Tahun, Ternyata Makhluk "Jadi-Jadian"
Cangkang naga ini ditemukan di wilayah Mongolia Dalam (Inner Mongolia).
Arkeolog Temukan Cangkang Naga Berusia 6700 Tahun, Ternyata Makhluk "Jadi-Jadian"
Arkeolog Temukan Cangkang Naga Berusia 6700 Tahun, Ternyata Makhluk "Jadi-Jadian"
Arkeolog China baru-baru ini mengumumkan penemuan yang menarik di wilayah Mongolia Dalam (Inner Mongolia). Mereka menemukan cangkang naga.
Ternyata, ini bukan hewan naga asli, melainkan makhluk "jadi-jadian". Naga yang ditemukan di kota Chifeng ini merupakan hasil karya kelompok masyarakat zaman Neolitikum, terbuat dari kerang.
Sumber: Heritage Daily
-
Apa ciri khas dari fosil naga yang ditemukan di China? Makhluk ini mirip seperti naga China seperti yang sering kita lihat di film. Para ilmuwan menemukan fosil dinosaurus yang sangat lengkap, yang hidup 240 juta tahun lalu. Makhluk ini merupakan reptil air dengan panjang 5 meter dan berasal dari periode Trias.
-
Fosil 'naga' seperti apa yang ditemukan oleh peneliti internasional? Sebuah tim peneliti internasional telah menemukan, meneliti, dan mempublikasikan tulisan mengenai penemuan fosil “naga” yang ditemukan di China. Fosil tersebut merupakan fosil dari sebuah archosauromorpha, tepatnya protosaurus, yaitu Dinocephalosaurus orientalis.
-
Di mana fosil 'naga' Dinocephalosaurus orientalis ditemukan? Dinocephalosaurus orientalis, yang berarti “kadal berkepala mengerikan” dari timur Samudra Tethys (samudra kuno masa Mesozoikum), pertama kali ditemukan di wilayah Provinsi Guizhou, Tiongkok oleh Profesor Li Chun pada tahun 2003.
-
Di mana manusia purba di China timur mengumpulkan fosil 'tulang naga'? “Anak-anak dan remaja mengumpulkan tulang binatang besar dan fosil gigi dari singkapan situs kuno dan bermain dengannya,” jelas makalah tersebut, menambahkan bahwa kerikil tersebut mungkin dikumpulkan dan dibawa ke sana untuk alasan yang sama.
-
Siapa 'Manusia Naga' yang diyakini sebagai nenek moyang dari Homo sapiens? Peneliti meyakini individu yang berusia 900.000 tahun tersebut adalah hibrida—sebagian dari Homo sapiens, dan sebagian lagi dari Homo longi, spesies yang telah lama hilang dan dikenal sebagai 'Manusia Naga'.
-
Apa yang ditemukan di China selain fosil Stegosaurus? Penemuan ini terjadi pada 2017 di Daerah Otonomi Manchu Fengning, Provinsi Hebei Utara, China, bersama dengan nenek moyang primitif Triceratops.
Foto: Inner Mongolia Daily
Zaman Neolitikum
Penemuan ini terkait dengan Budaya Hongshan, sebuah kelompok masyarakat Neolitikum yang berkembang di cekungan sungai Liao Barat dan mendiami wilayah timur laut China dan Inner Mongolia dari tahun 4700 hingga 2900 SM.
Naga Rakitan
Naga "jadi-jadian" ini memiliki panjang sekitar 20 sentimeter. Artefak ini dirakit dengan menggunakan beberapa kerang yang membentuk bagian kepala, tubuh, dan ekornya.
Budaya Hongshan
Penemuan ini memiliki makna yang penting, karena ia mendahului bentuk naga giok berbentuk C yang menjadi ciri khas Budaya Hongshan.
Budaya Hongshan dikenal dengan naga gioknya yang mendetail dan naga embrio, yang merupakan contoh-contoh awal dari seni pahat giok.
Para arkeolog menganggap budaya ini sebagai fase penting dalam perkembangan awal China. Walaupun hubungan bahasa penduduk kuno masih diperdebatkan, Budaya Hongshan diyakini telah berkontribusi pada perjalanan peradaban China.
Sumber: Heritage Daily
- Arkeolog Temukan Permukiman Kuno Zaman Neolitikum, Ada Bangunan Kayu Berusia 7.300 Tahun
- Arkeolog Temukan Gua yang Dipenuhi Lukisan Berusia 24.000 Tahun, Dibuat dengan Tanah Liat
- Makam Dukun Berusia 3.000 Tahun Ditemukan, Isinya Bikin Arkeolog Terheran-heran
- Arkeolog Temukan Makam Keramat Berusia 1000 Tahun , Banyak Tulang Manusia dan Cangkang Kerang
Metafisika
Artefak giok dari Budaya Hongshan biasanya ditemukan di tempat-tempat suci atau lokasi ritual yang canggih. Namun, naga ini memberikan wawasan yang berbeda. Ini mengindikasikan keyakinan metafisik yang dipegang oleh penduduk pemukiman Budaya Hongshan yang lebih sederhana.
“Penemuan ini merupakan temuan penting yang mengisi kesenjangan dalam pengetahuan para arkeolog tentang simbol naga pada awal Kebudayaan Hongshan.”
Song Jinshan, Presiden Institut Relik Budaya dan Arkeologi Inner Mongolia, dalam wawancaranya dengan Global Times.
Sumber: Heritage Daily
Penemuan cangkang naga ini memberikan pemahaman lebih mendalam tentang kepercayaan dan budaya masyarakat kuno. Ini juga menunjukkan betapa pentingnya penelitian arkeologi dalam mengungkapkan jejak-jejak masa lalu yang membentuk peradaban kita saat ini.
Sumber: Heritage Daily