Arkeolog Temukan 'Gua Surga' Berisi Tulang Mammoth, Singa Prasejarah, dan Jejak Spesies Manusia
Arkeolog Temukan 'Gua Surga' Berisi Tulang Mammoth, Singa Prasejarah, dan Jejak Spesies Manusia
Arkeolog Polandia menemukan ratusan tulang belulang hewan prasejarah-termasuk sisa-sisa tulang singa gua dan mammoth di sebuah gua.
-
Apa saja penemuan fosil hiu baru yang ditemukan di Gua Mammoth? Para peneliti telah mengidentifikasi adanya dua spesies hiu baru dari hasil penemuan fosil di Taman Nasional Gua Mammoth, Kentucky. Dua jenis ikan prasejarah tersebut diperkirakan telah hidup sebelum superbenua atau zaman Pangea, ketika semua benua besar yang ada saat ini disatukan menjadi satu daratan raksasa.
-
Mengapa Gua Mammoth merupakan tempat yang baik untuk menemukan fosil? Dunia bawah di Gua Mammoth merupakan lingkungan yang sangat baik untuk melestarikan fosil, karena bahan prasejarah yang disimpan di dalamnya tidak terkena unsur-unsur dari luar. Oleh karena itu, fosilnya seringkali lebih rumit dibandingkan dengan fosil di permukaan yang telah mengalami pelapukan.
-
Kapan penemuan fosil mammoth itu terjadi? Petani anggur lokal, Andreas Pernerstorfer, menemukan tulang mammoth di gudang anggurnya di Gobelsburg, Krems, dekat Wina.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di dalam gua tersebut? Arkeolog Temukan Makam Berusia 4.000 Tahun di Dalam Gua, Berisi 7.000 Tulang Manusia
-
Bagaimana cara manusia prasejarah berburu mammoth? “Kami tahu bahwa manusia memburu mamut, namun kami masih sangat sedikit mengetahui bagaimana mereka melakukannya,”
-
Dimana fosil mammoth itu ditemukan? Petani anggur lokal, Andreas Pernerstorfer, menemukan tulang mammoth di gudang anggurnya di Gobelsburg, Krems, dekat Wina.
Arkeolog Temukan 'Gua Surga' Berisi Tulang Mammoth, Singa Prasejarah, dan Jejak Spesies Manusia
Arkeolog Polandia menemukan ratusan tulang belulang hewan prasejarah-termasuk sisa-sisa tulang singa gua dan mammoth di sebuah gua.
Gua yang dijuluki Gua Surga (Jaskinia Raj) itu terletak di wilayah Świętokrzyskie, Polandia. Gua itu dianggap sebagai salah satu situs arkeologi paling penting di negara tersebut.
Penelitian yang diawasi oleh Małgorzata Kot dari Fakultas Arkeologi Universitas Warsawa ini menyebutkan, “Gua Surga adalah salah satu situs arkeologi yang paling terkenal dan penting di Polandia, dan manusia sebenarnya hanya tahu sedikit tentangnya.”
- Arkeolog Temukan Sarang Burung Unta Tertua di Dunia Berusia 41.000 Tahun, Berisi 3.500 Cangkang Telur
- Arkeolog Temukan 7.000 Tulang Berusia 7.000 Tahun di Dalam Gua, Ada Tengkorak Manusia Dengan Kepala Berlubang, Ternyata ini Penyebabnya
- Arkeolog Temukan Patung Kuda Pertama Buatan Manusia Berusia 35.000 Tahun, Dipahat dari Gading Gajah Purba
- Arkeolog Temukan "Gerbang Neraka" di Arab Saudi, Ada Jejak Manusia dan Sudah Ada Sejak 9.000 Tahun Lalu
Dilansir dari Newsweek (23/2), setelah penemuan itu penelitian kembali dilakukan di gua tersebut pada 1960-an, tetapi belum pernah diteliti dengan memadai pada tahun-tahun berikutnya hingga saat ini.
"Apa yang ditemukan saat itu adalah sejumlah besar tulang binatang dan jejak Neanderthal yang pernah mengunjungi tempat ini setidaknya dua kali. Sejak saat itu, tidak ada lagi yang terjadi dalam penelitian. Namun, lebih dari 60 tahun metode laboratorium telah berkembang pesat sehingga kita dapat mengatakan lebih banyak tentang penemuan dan sejarah tempat ini,” ujar Małgorzata Kot.
Salah satu tujuan dari penelitian terbaru ini adalah untuk meneliti perubahan iklim dan lingkungan prasejarah di Polandia selatan dan mengaitkannya dengan strategi pemukiman manusia dari sekitar 60.000 hingga 14.500 tahun lalu.
Sebagai bagian dari proyek ini, para peneliti bermaksud untuk menganalisis sisa-sisa dari beberapa gua di Polandia selatan.
Meskipun hanya mencakup area sederhana yaitu sekitar 5 kaki persegi, sejauh ini penggalian Gua Surga telah menghasilkan penemuan menarik hanya dalam beberapa hari, termasuk sisa-sisa beruang, singa gua, dan mamoth, serta fragmen tanduk rusa kutub.
Secara keseluruhan, para peneliti telah mendokumentasikan sekitar 200 tulang yang besar dan terawetkan dengan baik.
Kot mengatakan tim optimis akan menemukan lebih banyak artefak lagi, yang mungkin berjumlah ribuan, seiring dengan berjalannya penggalian.
"Kami sekarang bisa menilai tidak hanya Neanderthal tapi juga manusia modern yang tinggal di Gua Raj. Hal ini belum pernah tercatat sebelumnya," kata Małgorzata Kot.
Penelitian dilakukan dengan cara mengumpulkan, menyortir, dan membersihkan sampel tanah dari gua tersebut di Pusat Pendidikan Geologi Eropa, sebuah pusat penelitian yang merupakan bagian dari Fakultas Geologi Universitas Warsawa.
Sementara itu, para peneliti ingin memvalidasi hipotesis seputar banyaknya tanduk rusa yang ditemukan pada situs tersebut.
Menurut hipotesis, Neanderthal menggunakan tanduk yang terkumpul untuk membuat barikade dan perlindungan untuk pintu masuk gua.
“Kami akan mencoba memverifikasi apakah hal ini mungkin terjadi, apakah ini benar-benar berkaitan dengan periode yang sama dengan masa hidup Neanderthal," ujar Kot.
Gua Surga terbentuk dari bebatuan kapur yang dulunya berada di dasar laut dangkal, sekitar 360 juta tahun lalu. Gua ini memiliki sekitar 47.000 stalaktit yang merupakan endapan berbentuk seperti es dan menggantung di langit-langit gua.