Arkeolog Temukan Lokasi Pemandian Air Panas Romawi Kuno Abad ke-4 SM, Lantainya Dihiasi Mosaik Indah
Pemandian umum ini ditemukan di sebuah kota kuno bernama Halaesa.
Arkeolog di Italia menemukan struktur dan sisa-sisa monumental saat penggalian arkeologi kelima yang dilakukan oleh Universitas Palermo bersama pihak Taman Arkeologi Tindari dan Kotamadya Tusa.
Temuan tersebut diperkirakan merupakan sisa-sisa reruntuhan kota kuno Halaesa pada abad ke-4 SM. Kota tersebut sekarang dikenal dengan sebutan “Tusa” yang terletak di pantai utara Sisilia, Italia.
-
Apa yang ditemukan di makam Romawi kuno tersebut? Ilmuwan mengatakan mereka menemukan sisa-sisa sebuah muasoleum Romawi atau makam besar dengan "kondisi terawetkan yang mencengangkan".
-
Di mana makam Romawi kuno ini ditemukan? Arkeolog menemukan makam Romawi langka di dekat Stasiun London Bridge, Inggris.
-
Kapan koin Romawi kuno tersebut dicetak? Ada tiga dinar perak yang dicetak dengan wajah kaisar Romawi Antonius Pius, dicetak antara tahun 138 dan 161, serta satu dinar perak dengan wajah istrinya, Faustyna the Younger, dicetak pada tahun 141.
-
Kapan koin Romawi kuno itu dicetak? Beberapa koin berasal dari tahun 274 Masehi dan di era Kaisar Aurelian. Ditemukan juga koin dari masa Kaisar Maximian pada tahun 294 Masehi.
-
Bagaimana telur Romawi kuno itu diawetkan? Menurut Smithsonian, telur ayam ini diawetkan dalam lubang yang tergenang air selama 1.700 tahun – beberapa di antaranya retak secara tidak sengaja.
-
Apa yang dilarang di Romawi kuno selain celana panjang? Tak lama setelah celana panjang dan sepatu bot, rambut panjang dan perhiasan mencolok juga dilarang.
Dikutip dari laman La Brujula Verde, kota kuno Halaesa didirikan pada abad ke-4 SM oleh Archonides, seorang pemimpin Sicel yang menetap di daerah tersebut setelah serangkaian konflik dengan Dionysius I dari Sirakusa. Halaesa kemudian dengan cepat berkambang menjadi pusat penting regional karena lokasinya yang strategis.
Temuan menarik pada situs ini ada pada kompleks pemandian air panas besar yang memiliki elemen dekorasi unik dan mendetail. Sisa bangunan tersebut meliputi dua ruangan dengan lantai dihiasi mosaik serta halaman yang dikelilingi oleh sayap bertiang.
Temuan pemandian kuno
Fitur-fitur ini menunjukkan situs ini tidak hanya fungsional tetapi juga merupakan ruangan mewah yang dimaksudkan untuk dikagumi oleh penghuni dan pengunjung.
Nilai dari temuan juga terletak pada ornamen yang masih terpelihara. Mosaik yang ditemukan menunjukkan tingkat seni dan dekorasi yang tinggi dan menyoroti pentingnya ekonomi dan budaya Halaesa pada zaman kuno.
Selain tempat pemandian air panas, penggalian ini juga mengungkap adanya jaringan jalan yang direncanakan dengan baik dan ada semacam bangunan menyerupai sebuah benteng, temuan itu menjelaskan sistem pertahanan dan organisasi di kota itu.
- Arkeolog Temukan Kota Kuno 1.000 SM yang Tak Pernah Disangka Keberadaannya
- Arkeolog Temukan Saluran Air Berusia 2.000 Tahun Sepanjang 4 Kilometer, Dibangun Zaman Romawi
- Arkeolog Amatir Temukan Kepala Wanita Berukir di Kolam Pemandian Kuno dari Abad ke-4, Begini Wujudnya
- Arkeolog Temukan Kota Kuno dari Abad Ke-4 SM, Penduduknya Pernah Memberontak Lawan Pemerintah Romawi
Direktur pelaksana Taman Arkeologi Tindari, Domenico Targia mengumumkan situs ini akan menjalani serangkaian restorasi dan konservasi untuk memastikan perlindungan situs tersebut agar dapat memetakan perkembangan kota Halaesa selama berabad-abad.
Konservasi ini juga memungkinkan peningkatan nilai dan pembukaan umum di masa mendatang untuk mendapatkan keuntungan ekonomi.
Reporter Magang: Elma Pinkan Yulianti